Find Us On Social Media :

Anak Opick Meninggal di Kandungan Istri Keduanya, Inilah Penyebab Kematian Janin Menurut Dokter

By Alfa Pratama, Selasa, 20 Maret 2018 | 20:15 WIB

Wulan Maya Sari, istri kedua Opick, meninggal dunia, Minggu (18/3/2018)

Grid.ID -  Wulan Mayang Sari, istri kedua Opick meninggal dunia pada Minggu (18/3/2018).

Sejak dua bulan lalu kondisi kesehatan almarhum semakin menurun sejak janin anaknya yang ada di kandungannya meninggal dalam usia 8 bulan.

Banyak faktor yang menyebabkan janin meninggal di kandungan, bisa dari janinnya sendiri ataupun kondisi ibu yang tidak sehat.

Yang paling sering adalah faktor kelainan pada tali pusat dan plasentanya.

Janin yang meninggal di usia kandungan 8 bulan disebut juga Intra Uterin Fetal Death (IUFD).

(Istri Kedua Meninggal, Dengan Menangis Opick Katakan Ini Soal Wulan Mayasari)

Jika kematian terjadi di bawah usia 20 minggu tersebut atau terjadi di trimester pertama maka disebut keguguran atau abortus.

Menurut Dr Bambang Fadjar, SpOG, dari RS Premier Bintaro, Tangerang ada beberapa penyebab kematian janin di usia 8 bulan. 

Dikutip dari Nakita.ID, inilah Penyebab Kematian Janin.

1. Penyakit ibu dan infeksi

Gangguan penyakit pada ibu hamil juga bisa menjadi penyebab janin meninggal dalam kandungan seperti diabetes, jantung, hipertensi, atau gangguan kekurangan gizi.

Ragam penyakit ini akan mengurangi asupan nutrisi ke janin sehingga janin tidak dapat tumbuh dengan baik.

Selain itu, infeksi bakteri ataupun virus juga akan membuat pertumbuhan janin terganggu, bahkan meninggal.

(Opick Mengenang Perjuangan Istri Kedua Melawan Sakit, Hingga Masuk-Keluar Ruang ICU)

2. Kelainan genetik dan bawaan

Kelainan genetik, misalnya, kelainan pada kromosom janin, dapat membuat pertumbuhan janin terhenti.

Selain itu kelainan bawaan pada janin seperti jantung janin tak tumbuh sempurna, mengalami kebocoran, paru-paru tak bisa mengembang, atau kelainan lainnya dapat mengakibatkan kematian janin.

3. Rhesus darah tidak cocok

Ketidakcocokan rhesus bisa juga terjadi karena janin mengikuti rhesus darah suami yang lebih dominan dan berbeda dengan istri. 

Ketidaksamaan ini dapat memengaruhi kondisi janin seperti janin mengalami hidrops fetalis, reaksi imunologis berlebihan yang dapat memunculkan pembengkakan kulit janin, cairan berlebih dalam rongga perut, penumpukan cairan di dalam rongga dada atau rongga jantung, yang membuat janin tak dapat melangsungkan hidupnya.

(Opick Masih Berduka, Istri Pertama Ngotot Tetap Pengin Cerai)

4. Janin kekurangan oksigen

Tali pusar adalah bagian yang menghubungkan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan janin.

Tali pusar bisa terpelintir jika janin melakukan gerakan berlebihan sehingga suplai nutrisi dan oksigen bisa terhenti.

Terhentinya oksogen bisa juga karena kondisi ibu menderita penyakit tertentu seperti diabetes, jantung, dan hipertensi.

Atau bisa juga saat air ketuban habis, otomatis tali pusat terkompresi antara badan janin dengan sang ibu yang mengakibatkan janin "tercekik" karena suplai oksigen terhenti.

5. Kehamilan lewat waktu

Umumnya, kehamilan ditargetkan hingga usia 42 minggu.

Jika lebih dari itu, dianggap hamil lewat waktu.

Plasenta akan mengalami penuaan sehingga fungsinya berkurang, yang dikhawatirkan janin akan kekurangan asupan nutrisi dan oksigen.

Selain itu, cairan ketuban akan menjadi kental dan hijau, yang jika terisap janin dan masuk ke paru-parunya dapat menimbulkan keracunan, infeksi, hingga meninggal dunia.

(Istri Pertama Opick Minta Untuk Tak Bicarakan Hal Negatif Soal Istri Kedua Suaminya)

6. Golongan darah janin tidak cocok dengan ibu

Inilah penyebab janin meninggal dalam kandungan yang juga bisa terjadi.

Darah ibu tidak cocok dengan janin, seperti pada golongan darah A, B, O.

Janin bisa saja memiliki golongan darah A atau B, sementara ibunya bergolongan darah O, sisa juga sebaliknya.

Ketidakcocokan ini membuat nutrisi dan oksigen sulit masuk ke dalam janin.

Sementara darah ibu akan membuat zat antibodi yang menyebabkan pertumbuhan janin terhenti.

7. Kecelakaan saat hamil

Ibu hamil yang mengalami kecelakaan sehingga terjadi benturan di perut bisa berakibat plasentanya terlepas.

Meski hanya terlepas sebagian, tetap dapat terjadi perdarahan sehingga asupan nutrisi dan oksigen ke dalam tubuh janin terhenti. (*)