Find Us On Social Media :

Bikin Resah Warga, Inilah Penampakan Seram Ikan Predator Raksasa Seberat 13 Kilogram yang Ditangkap dari Danau Toba

By Novita Desy Prasetyowati, Senin, 30 Desember 2019 | 18:29 WIB

Bikin Resah Warga, Inilah Penampakan Seram Ikan Predator Raksasa Seberat 13 Kilogram yang Ditangkap dari Danau Toba

Grid.ID - Penampakan seram ikan predator raksasa seberat 13 kilogram belum lama ini menghebohkan warga sekitar Danau Toba.

Tak hanya lantaran penampakan yang seram, ikan predator raksasa itu juga kerap meresahkan warga lantaran memakan banyak ikan yang ada di Danau Toba.

Baru-baru ini, seorang warga dari Simalungun, Sumatra Utara menangkap dua ekor ikan predator raksasa dengan berat 13 kilogram yang meresahkan warga.

Baca Juga: Bawa Pulang 2 Jerigen Tuak hingga 50 Kg Nanas, Menteri Susi Pudjiastuti Kenang Kunjungan ke Danau Toba

Bagaimana tidak, ikan jenis bawal tawar itu kerap memangsa ikan lain yang berukuran lebih kecil.

Oleh karena itu, spesies ikan-ikan kecil yang dulu banyak di Danau Toba berkurang sangat drastis, seperti jenis ikan pora-pora.

Tak hanya itu, ikan predator raksasa itu bahkan kerap merusak alat pancing warga.

Baca Juga: Danau Toba Tericpta dari Letusan Maha Dahsyat yang Sempat Buat 'Hentikan' Bumi Selama 6 Tahun

Lantaran kerap meresahkan warga, ikan predator raksasa itu kini jadi perburuan warga sekitar.

Para warga berburu ikan predator raksasa itu dengan menggunakan cara tradisional.

Salah satu pria bernama Tamsar Brenaga berhasil menangkap ikan predator dengan alat pancing tradisional yaitu Tabu-tabu.

Baca Juga: Bukan Danau Toba, Masih di Indonesia Inilah Danau Terdalam Seasia Tenggara yang Dihuni Ikan Purba

Hasil tangkapan Tamsar, ikan predator yang tampak seram dibagikan di laman Facebooknya, sebagai berikut.

Ikan tangkapan Tamsar tampak seram lantaran memiliki sirip yang tajam.

Selain itu, warnanya yang gelap dan badannya yang tergolong raksasa juga cukup membuat bulu kuduk merinding.

Baca Juga: Demi Bangun Sebuah Rumah Baca, Seorang Pria Lulusan Oxford Rela Keliling Danau Toba Selama 8 Hari!

"Hasil tangkapan pagi ini,, bawal dengan timbangan 13kg,,. Mancing mania yes," tulis Tamsar Brenaga, pada Sabtu (28/12/2019).

Keberadan ikan predator di dalam Danau Toba yang meresahkan warga itu pun menuai banyak pertanyaan.

Pasalnya, belum diketahui siapa yang melepas ikan jenis ini ke perairan Danau Toba.

Baca Juga: Temui Taksi berlukiskan Danau Toba di London, Hotman Paris Akui Bangga

Melansir dari laman Tribun Medan, sebelumnya, juga ada warga Simalungun yang menangkap ikan sejenis.

Berlin Manihuruk, warga Dusun Hutaimbaru, Nagori Sibangun Mariah, Kecamatan Pamatang Silimahuta, Kabupaten Simalungun menangkap ikan sejenis dengan ukuran lebih kecil.

Berlin berhasil menangkap ikan predator dengan ukuran 9 kilogram, pada Sabtu (19/10/2019) pagi.

Baca Juga: Ratna Sarumpaet Dituduh Pakai Dana Korban Danau Toba Untuk Oplas, Segini Total Biayanya!

Menurut keterangan Berlin, banyak waga yang mulai menangkap ikan tersebut baik menggunakan Tabo-tabo maupun menyelam atau spearfishing.

Penangkapan ikan predator tersebut tidak merugikan, lantaran ikan berukuran besar itu tidak direkomendasikan untuk dibudidayakan.

Melansir dari laman Tribun Pontianak, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Mempawah tidak merekomendasikan petani ikan membudidayakan bawal air tawar tersebut.

Baca Juga: Ini Kata Ratna Sarumpaet Soal Gunakan Dana Kemanuasiaan Danau Toba untuk Sedok Lemak

"Kita tidak memberikan rekomendasi kepada petani keramba ikan air tawar untuk budidaya ikan bawal," kata Siswoyo di ruang kerjanya, Kamis (19/3/2015) lalu.

Ikan jenis collossoma macropomum itu berasal dari sungai Amazon Brazil yang memiliki tubuh mirip dengan Piranha.

Ciri-ciri ikan bawal adalah bentuk tubuhnya bulat dan pipih memiliki lubang hidung yang besar warna kulinya keperak-perakan dengan ujung sirip yang berwarna kuning.

Baca Juga: Ratna Sarumpaet Bantah Gunakan Dana Donasi Danau Toba untuk Operasi Sedot Lemak

Ikan bawal yang termasuk jenis karnivora itu kerap hidup bergerombol dan memakan makhluk hidup yang berukuran lebih kecil, seperti udang, siput, katak, dan ikan-ikan kecil lainnnya.

Oleh karena itu, secara ekologi, ikan jenis ini dianggap sebagai perusak karena menjadi predator yang mengancam kelestarian hidup ikan asli perairan Indonesia. (*)