Find Us On Social Media :

Dibayar Hingga Rp 400 Juta Per Bulan, Berikut 7 Fakta Tukang Las di Dalam Air

By Aditya Prasanda, Minggu, 25 Maret 2018 | 20:19 WIB

Tukang Las Bawah Air | Welding Helmet

Grid.ID - Siapa yang tak ingin dibayar dengan gaji tinggi?

Tidak sedikit orang tergiur bekerja di tempat dengan upah besar.

Salah satu pekerjaan dengan upah menjulang yakni tukang las bawah air.

Tak banyak orang yang tahu mengenai pekerjaan satu ini.

Jangan Lengah, Kenali Modus Pencopet Lancarkan Aksinya di Keramaian

Padahal, bekerja sebagai tukang las bawah air sangat menarik.

Berikut Grid.ID sajikan fakta-fakta menarik soal tukang las bawah air:

1. Tukang las bawah air memiliki penghasilan yang besar

Bagaimana tidak, bayaran tukang las bawah air dihitung perjam kerja.

Hal ini tentu saja karena risiko yang ditanggungnya sebanding dengan pekerjaan yang dilakukan.

Satu jam kerja, tukang las bawah air bisa dibayar hingga 200 dolau US atau setara dengan Rp 2,7 juta.

Misalnya saja, dalam sehari dihitung 8 jam kerja maka penghasilan yang mereka  peroleh adalah Rp 21 juta.

Artinya, jika dalam sebulan dihitung 22 hari kerja maka penghasilan yang diperoleh tukang las bawah air adalah sebanyak Rp 462  juta.

2. Diperlukan pelatihan khusus untuk menjadi tukang les bawah air

Selain ilmu pengelasan, tukang las bawah air juga dilatih untuk scuba diving atau kegiatan menyelam di bawah permukaan air menggunakan alat bantu pernafasan dengan tabung udara.

Tentu saja pihak perusahaan tidak sembrangan merekrut orang, harus ada sertikat tertentu sebagai syaratnya.

Rahasia Kemenangan Donald Trump: di Balik Bocornya 50 Juta Data Pribadi Pengguna Facebook, Benarkah Ada Kongkalikong?

3. Pengelasan bawah air dapat membantu melindungi lingkungan

Ada banyak saluran pipa yang melintasi berbagai kedalaman samudra dan membawa minyak didalam saluran pipa.

Adanya pengelasan bawah air diharapkan dapat memperbaiki logam yang rusak atau melemah dan menjaga kebocoran pipa-pipa saluran minyak.

4. Alat yang diperlukan cukup berbahaya

Tentu saja pekerja pengelasan bawah air akan dihadapkan dengan bahaya listrik.

Ditambah lagi, arus listrik yang digunakan bisa mencapai tiga ratus hingga empat ratus ampere.

5. Adanya risiko pengelasan bawah air

Risiko utama yang dihadapi pekerja pengelasan bawah air adalah bahaya aliran arus listrik.

Selain itu, ada bahaya penyakit terkait dekompresi yang melibatkan jumlah tekanan dan gas yang akan dihirup.

Dalam kasus yang jarang terjadi, bahkan bisa ada efek yang lebih parah.

Efek tersebut melibatkan gangguan muskuloskeletal tubuh yaitu suatu kondisi yang mengganggu fungsi sendi, ligamen, otot, saraf dan tendon, serta tulang belakang.

Dianiaya dan Jadi Pelampiasan Amarah Ibunya, Bayi Calista Meninggal Dunia

6. Ilmu di balik pengelasan bawah air

Ilmu pemindahan panas yang perlu dipelajari terkait pengelasan bawah air adalah mengenai Katoda, Anoda, dan Plasma.

7. Gelembung adalah teman sekaligus Musuh

Gelembung sangat penting ketika melakukan pengelasan bawah air.

Sebuah gelembung gas besar biasanya terbentuk di sekitar busur dan merupakan pelindung utama.

Mengandung tujuh puluh persen hidrogen, dua puluh lima persen karbon dioksida dan lima persen karbon monoksida.

Meskipun gelembung yang dibuat membantu proses pengelasan, terkadang gelembung juga bisa menimbulkan masalah.

Lingkungan tidak stabil yang tak terkendali seringkali memuat gelembung terbang ke atas dan menghalangi pandangan.

Gelembung-gelembung ini juga dapat meningkatkan risiko misi yang gagal. (*)