Find Us On Social Media :

Tak Perlu Perang Lawan Indonesia, Tiongkok Diprediksi Akan Hancur Sendiri Akibat Bangun Ladang Panel Surya Raksasa, Para Pakar Ungkap Tahun 2040 Bakal Jadi Awal Keruntuhannya

By Arif Budhi Suryanto, Senin, 6 Januari 2020 | 20:12 WIB

Tak Perlu Perang Lawan Indonesia, Tiongkok Diprediksi Akan Hancur Sendiri Akibat Bangun Ladang Panel Surya Raksasa, Para Pakar Ungkap Tahun 2040 Bakal Jadi Awal Keruntuhannya

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Tensi hubungan diplomatik antara Indonesia dan Tiongkok sedang memanas akhir-akhir ini.

Memanasnya hubungan kedua negara disebabkan oleh kapal Coast Guard Tiongkok yang masuk ke teritorial Indonesia tanpa izin.

Parahnya lagi, kapal Coast Guard milik Tiongkok itu justru sengaja datang untuk mengawal kapal-kapal nelayan miliknya melakukan penangkapan ikan di Laut Natuna.

Baca Juga: Meski Berani Terabas Wilayah Peraiaram Natuna, Sosok ini Sangat Yakin Kalau China Sebenarnya Takut Pada Indonesia, Kok Bisa?

Secara garis besar, yang dilakukan kapal-kapal ikan asing milik Tiongkok ini termasuk kegiatan Illegal Unreported and Unregulated (IUU) Fishing karena telah mengambil sumber daya alam di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.

Namun begitu, seperti yang dikutip dari Antara News, pihak pemerintah Tiongkok tetap bersikukuh kapal-kapalnya hanya melakukan penangkapan ikan di sekitar 130 mil dari perairan Ranai, Natuna.

Presiden Joko Widodo pun sudah melayangkan pernyataan tegas dengan tidak melakukan kompromi apapun terkait kedaulatan negara.

Baca Juga: Kisruh Natuna Merembet ke Faktor Kesehatan, Kemenkes RI Pasang Badan Cegah Pneumonia China Masuk Indonesia

"Tidak ada yang namanya tawar-menawar mengenai kedaulatan mengenai teritorial negara kita," kata Jokowi saat membuka Sidang Kabinet paripurna di Istana Negara Jakarta, Senin (06/01/2020).

Bisa jadi kalau tensi ini terus menegang, akan terjadi pertempuran alutsista antara Indonesia dan negara tirai bambu tersebut.

Tiongkok pun harus bersiap, karena Indonesia sudah memperkuat pertahanannya di wilayah perairan Laut Natuna tersebut dengan alutsista kelas wahid macam F-16 C/D Block 52ID dan Sukhoi Su-27/30.

Baca Juga: Tensi Hubungan Diplomatik Indonesia dan Tiongkok Memanas Gara-gara Kapal Ikan Asing Masuk ke Perairan Laut Natuna, Jokowi: Tidak Ada Namanya Tawar Menawar!

Selain itu, pasukan elite tiga matra milik TNI juga sudah siap disiagakan untuk menambah pengamanan melawan Tiongkok.

Namun diprediksi, sebelum perang di antara kedua negara pecah, Tiongkok sendiri bisa jadi akan tetap hancur nantinya.

Kehancuran Tiongkok ini diperkirakan terjadi akibat keserakahannya 'menanam' ribuan panel surya sebesar 100 megawatt.

Baca Juga: Diduga Dapat Teruskan Informasi ke Pemerintah Tiongkok, Militer AS Dilarang Pakai TikTok!

Panel-panel ini terbentang luas menghiasi 248 hektar ladang di 'Datong Country', Tiongkok Utara.

Bahkan tak hanya di dalam negeri, Tiongkok dengan getol menambah 'Ladang Tenaga Surya'-nya di beberapa negara lain.

Panda Green Energy sebagai perusahaan yang membangun ladang panel surya ini menganggap, pembangkit listrik tenaga surya ini sebagai citra harta nasional Tiongkok.

Baca Juga: Tiongkok Seenaknya Klaim Laut Natuna, Indonesia Siap Terjunkan Pesawat Tempur Kelas Wahid hingga Pasukan Elit 3 Matra TNI di Batas Wilayah Laut China Selatan

Padahal jika pembangkit listrik raksasa semacam ini dibangun secara terus menerus, maka efeknya adalah kehancuran di masa depan.

Hal tersebut karena panel-panel surya yang tertanam ini sendiri sejatinya hanya bisa bertahan selama 30 tahun.

Selebihnya, hanya akan menjadi bangkai dan limbah lingkungan.

Baca Juga: Viral Video Perdebatan Alot Bakamla RI Berupaya Usir Kapal Nelayan Asing, Penjaga Pantai Tiongkok Ngotot Tak Langgar Perairan Indonesia

Melansir dari Intisari Online, limbah panel surya ini sendiri susah untuk didaur ulang karena mengandung bahan kimia berbahaya seperti asam sulfat.

Alhasil ketika Tiongkok tetap memaksakan pelaksanaan program pembangunan panel surya ini, maka pada tahun 2040 diprediksi akan menjadi awal kehancurannya.

Para pakar memprediksi pada tahun tersebut, Tiongkok akan mengalami ledakan limbah panel surya secara masif.

Baca Juga: Semasa Menjabat Tak Ada Kapal Asing Yang Berani 'Recoki' Wilayah Indonesia, Susi Pudjiastuti Sindir Telak Kapal Tiongkok yang Masuk ke Laut Natuna: Persahabatan Antarnegara Tak Boleh Melindungi Pelaku Pencurian Ikan!

Padahal hingga saat ini masih belum ada solusi untuk mendaur ulang panel surya.

(*)