Find Us On Social Media :

Pesimis Dinyatakan Mandul, Tidak Disangka Ia Positif Hamil! Seperti Apa Kisahnya?

By Fahrisa Surya, Senin, 26 Maret 2018 | 13:54 WIB

Pesimis Dinyatakan Mandul, Tidak Disangka Ia Positif Hamil | tasteforhealth.com

Laporan wartawan Grid.ID, Pradipta R

Grid.ID – Infertilitas atau kemandulan adalah hal yang paling ditakuti.

Kondisi ini sebabkan seseorang tidak dapat memiliki keturunan.

Sebabnya ada berbagai hal, salah satunya adalah karena endometriosis.

Endometriosis telah menjadi permasalahan yang mengkhawatirkan bagi wanita.

(BACA: Terdengar Asing, Inilah 4 Penyakit Langka di Dunia, Sudah Tahu Belum?)

Bukan hanya karena menimbulkan rasa sakit berlebihan.

Akan tetapi, ada pula ancaman mengenai infertilitas atau yang biasa disebut kemandulan.

Di mana seseorang tidak dapat memiliki keturunan.

Hal ini pun terjadi pada seorang wanita bernama Diana Falzone.

Dilansir Grid.ID dari laman Health, hal ini bermula setelah ia menjalankan operasi untuk endometriosisnya pada bulan Februari 2016.

(BACA: Asma, Lebih Berisiko Terhadap Wanita, wah Harus Hati-hati nih, Kenapa Bisa ya?)

Saat itu Falzone berusia 33 tahun dan dokter telah mengatakan kepadanya bahwa sel telur miliknya telah mengalami menopause atau disebut pula menopause dini.

Sehingga ia tidak memiliki kesempatan untuk memiliki keturunan.

Namun rupanya operasi yang ia lakukan belum sepenuhnya menyembuhkan.

Pada bulan Juni 2017, ia mengalami rasa sakit yang tak tertahankan lagi pada bagian perutnya.

Lantas ia menjalani operasi darurat selama empat jam.

Rupanya dokter juga menemukan ada sel telur dalam rahimnya yang masih berfungsi.

(BACA: Bikin Udara Lebih Sehat dan Segar, Inilah Beberapa Tanaman yang Harus Ada di Rumahmu, Ada Apa Saja ya?)

Itu artinya ia memiliki kemungkinan untuk hamil, meskipun kemungkinannya sangat kecil.

Lalu ia menjalani terapi hormon dan menjalani transfer embrio pada bulan November.

Tidak disangka, rupanya proses itu berhasil.

Ia pun mengandung bayi berjenis kelamin laki-laki.

Falzone ingin meyakinkan seluruh wanita di dunia yang memiliki endometriosis.

Bahwa sebetulnya masih ada harapan bagi mereka. (*)