Find Us On Social Media :

Napak Tilas Sisi Sejarah Lokananta, Studio Rekaman Musik Pertama di Indonesia yang Kini Menjadi Situs Cagar Budaya

By Nindya Galuh Aprillia, Senin, 26 Maret 2018 | 19:50 WIB

Lokananta, bangunan tua penuh sejarah yang akan terus dikenang | Kompas

Barulah pada tahun 1958, piringan hitam yang diberi label lokananta itu mulai dipasarkan kepada masyarakat umum melalui RRI.

Nama Lokananta ini digagas oleh Raden Maladi, musisi legendaris yang terkenal dengan lagu ciptaannya "Di Bawah Sinar Bulan Purnama".

Ia merupakan mantan Menteri Penerangan pada era Presiden Soekarno.

( BACA JUGA: Yuk Kepoin Fashion Style Kekinian ala Kirana Larasati, Penampilannya Makin Kece Layaknya ABG! )

Raden Maladi mengambil nama Lokananta dari filosofi dari dunia pewayangan yang kurang lebih berarti Gamelan milik Kahyangan bersuara merdu.

Dikutip Grid.ID dari laman Tribun Jateng, Lokananta memiliki peninggalan alat musik zaman dulu yang masih dapat berfungsi dengan baik.

Kualitasnya juga tidak perlu diragukan lagi jika dibandingkan dengan alat buatan zaman sekarang.

Sampai saat ini, Lokananta masih memiliki koleksi ribuan lagu-lagu daerah dari seluruh Indonesia.

( BACA JUGA: Revan & Reina Movie, Film Romantis Baru yang Bikin Baper Abis )

Selain lagu-lagu daerah, Lokananta juga memiliki koleksi lagu-lagu pop lawas termasuk di antaranya lagu keroncong.

Lokananta memiliki koleksi lebih dari 5.000 lagu daerah dan rekaman pidato-pidato kenegaraan Presiden Soekarno.

Lagu-lagu yang menjadi koleksi Lokananta antara lain musik gamelan Jawa, Bali, Sunda, Batak dan lagu-lagu daerah lain yang tidak diketahui penciptanya.