Find Us On Social Media :

Pilihan Iran Untuk Membalaskan Dendam Masih Banyak, Tidak Hanya Militer dan Senjata Mematikan, Rupanya ISIS Bisa Jadi Senjata Mereka

By Intisari Online, Rabu, 8 Januari 2020 | 13:09 WIB

Jenderal Qassem Soleimani

Grid.ID - Dilansir dari South China Morning Post, Pembunuhan Jenderal Qasem rupanya telah dimulai sejak serangan akhir tahun 2019 lalu.

Serangan terjadi di Irak pada tanggal 27/12/2019.

Serangan itu tercatat membunuh warga sipil seorang kontraktor Amerika.

Baca Juga: Trump Bunuh 'Jenderal Peracik Strategi Militer Canggih' Iran, Korea Utara dan Iran Tingkatkan Kerjasama Nuklir? Analis: Korut Menjual dari Senapan Mesin hingga Rudal Balistik

Amerika kemudian menyalahkan pasukan militan Kata'ib Hezbollah, pasukan militan gabungan Iran dan Irak.

Kemudian, melancarkan serangan ke 5 fasilitas Hezbollah di Irak dan Suriah.

Saat itu terdapat 25 pasukan Hezbollah gugur, dan lusinan pasukannya terluka.

Selanjutnya Iran masih melawan menggerakkan militan Irak untuk mengepung Kedutaan Amerika di Baghdad, tetapi pada Tahun Baru keduanya sama-sama menarik pasukan.

Hingga akhirnya mneuju pada pembunuhan Soleimani.

Halaman Selanjutnya>>>