Find Us On Social Media :

Desainer Indonesia Aldre Tampilkan Koleksi Busana dengan Gaya Teatrikal Bertajuk Childhood Nightmare di Media Viewing Trend 2018

By Ridho Nugroho , Rabu, 28 Maret 2018 | 17:24 WIB

Presentasi busana 'Media Viewing Trend 2018' bergaya teatrikal dari desainer muda berbakat Aldre.

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Suminar

Grid.ID – Pernah menyaksikan secara langsung peragaan busana koleksi desainer yang merupakan anggota dari Indonesian Fashion Chamber, Aldre, di pagelaran Malang Fashion Trend, Stylo Grid.ID berkesempatan melihat karya lainnya dari Aldre.

‘Unik’ dan ‘Kreatif’ adalah dua istilah yang lagi-lagi coba dihadirkan Aldre dalam kesempatannya memamerkan idealisme rancangannya di Media Viewing Trend 2018 by Indonesian Fashion Chamber.

Bukan masa indah yang ia coba terjemahkan untuk koleksinya kali ini, melainkan sisi lain dari seorang Aldre.

(Koleksi Busana Luaran Unisex Untuk Pria dan Wanita ala Desainer Muda Indonesia Aldre Indrayana di Neo in Style)

Aldre terinspirasi dari masa kecilnya yang diakuinya merupakan anak penakut dan kerap mengalami mimpi buruk saat masih kecil.

Tajuk Childhood Nightmare dipilih Aldre yang dikemas dengan gaya teatrikal untuk menampilkan 12 koleksi busana rancangannya.

"Dulu aku waktu masih kecil itu orangnya penakut. Jadi nggak suka banget sama tempat yang gelap. Nah, dari semua itu, aku kalau tidur itu selalu mimpi buruk," ucap Aldre kepada Stylo Grid.ID saat ditemui dalam acara Media Viewing Trend 2018 di Ice Palace, Lotte Shopping Avenue, Jakarta, Senin (26/03/2018).

(Tren Fashion Indonesia Karya Desainer Lokal dalam Media Viewing Trend 2018 Persembahan Indonesian Fashion Chamber)

Aldre mengaku dalam mimpi tersebut ia melihat balon-balon menyala dan bahkan badut menyeramkan seperti dalam film 'IT'.

"Nah, mimpi buruknya itu ya kayak gitu, ada kayak badut, balon-balon nyala gitu. Apapun yang pernah aku mimpiin dulu yang bikin sangat-sangat takut bagi aku, yaudah aku keluarin aja, aku jadiin sebuah karya," cerita Aldre kepada Stylo Grid.ID

ke-12 koleksi busana bergaya avant garde dihadirkan dalam dominasi warna hitam dan gelap yang melambangkan kegelapan mimpi buruk.