Find Us On Social Media :

Reynhard Sinaga Dijatuhi Hukuman Penjara Seumur Hidup, Sejarawan Justru Khawatir dengan Nasib Sang Predator Seks: Harus Dipastikan Dia Tidak Dibunuh di Penjara

By Nopsi Marga, Senin, 13 Januari 2020 | 10:34 WIB

Profesor Peter Carey bicara tentang Reynhard Sinaga

Grid.ID - Kasus yang melibatkan seorang mahasiswa asal Indonesia, Reynhard Sinaga masih menjadi perbincangan publik di seluruh dunia.

Seperti diketahui, Reynhard Sinaga divonis bersalah setelah terbukti dalam 159 kasus pemerkosaan, dan serangan seksual terhadap 48 pria.

Bahkan, dari 159 kasus, ada 136 dakwaan pemerkosaan, yang mana korbannya diperkosa berkali-kali oleh Reynhard Sinaga.

Tak pelak pria kelahiran Jambi, 36 tahun silam ini disebut sebagai predator seks paling keji di seluruh dunia.

Reynhard bahkan diduga telah memerkosa 195 laki-laki di Manchester, Inggris, selama mengenyam pendidikannya.

Baca Juga: Diperkosa Saat Tak Sadar, Korban Reynhard Sinaga Depresi hingga Trauma Akut: Kalau Bukan Karena Ibu, Saya Sudah Bunuh Diri, Dia Predator Setan!

Melansir laman telegraph.co.uk, Reynhard Sinaga telah melakukan aksi tersebut selama 2,5 tahun dari 1 Januari 2015 hingga 2 Juni 2017.

Sidang kasus Reynhard Sinaga telah dilakukan sebanyak 4 tahap, dan sudah dimulai sejak Juni 2018 lalu.

Hingga pada Senin (6/1/2020) lalu, pembacaan putusan dilakukan oleh hakim Suzzane Goddard.

Dari tangan pelaku, polisi mengamankan 15 buah DVD lengkap dengan 1500 film, yang memperlihatkan aksi Reynhard memerkosa para korbannya.

Baca Juga: Cerita Detektif Bongkar Kejahatan Seksual Reynhard Sinaga, Nonton 100 Jam Video Vulgar sampai Harus Tunda Pensiun!

Meski telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan dikutuk oleh ribuan orang di seluruh dunia, Reynhard justru masih bisa tersenyum.

Namun, seorang sejarawan yang kini tinggal di Indonesia, Profesor Peter Carey malah sangat khawatir dengan nasib Reynhard.

Sang profesor bahkan berharap bahwa Reynhard mendapatkan perlakuan yang berbeda dari pelaku kejahatan lainnya.

Melansir laman Tribunnews.com, hal itu lantaran, pengalaman dari seorang tahanan yang terlibat kasus seksual akan menghadapi jalan yang penuh 'ranjau'dan 'berbatu' di dalam sistem kepenjaraan di Inggris.

Baca Juga: Ibunya Masih Syok Berat dan Sempat Tanyakan Alasan Simpan Video Seks di Ponsel, Reynhard Sinaga: Itu Film Dokumenterku!

"Sebab ada banyak orang yang akan memilih mereka (narapidana kasus kekerasan seksual) untuk dihantam, dipojokan atau di-bully. Tidak mudah," kata Peter Carey di kediamannya di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (11/1/2020).

"Jadi, mungkin Reynhard harus ada perlindungan, harus ada sistem di mana dia di salah satu bagian dari kepenjaraan yang memastikan bahwa dia tidak dibunuh di dalam penjara," imbuhnya.

Dalam kasus Reynhard, Peter mengungkapkan satu unsur penting yang perlu diperhatikan, yakni psikopat yang dimiliki oleh sang predator.

Bahkan, lantaran psikopat, Reynhard menjadi musuh bagi dirinya sendiri hingga berani memfilmkan aksi pemerkosaannya.

Baca Juga: Reynhard Sinaga Bakal Lolos dari Jeratan Vonis Penjara Seumur Hidup Jika Terbukti Seorang Psikopat, Dokter Boyke Beri Peringatan: Namanya Sakit Jiwa, Nggak Bisa Kita Kasih Hukuman!

"Jadi dia mendakwa diri sendiri dengan sistem psikopat dia, kalau dia bukan seorang psikopat mungkin dia akan destroy the evidence," kata Peter Carey.

Peter juga berpendapat bahwa harus ada seorang psikolog yang terlibat dalam memutuskan lokasi penjara untuk Reynhard.

Lebih lanjut, Peter juga berpendapat bahwa unsur medis harus dipertimbangkan karena mungkin, selama empat kali sidang yang dijalani Reynhard, hal itu tak pernah dibahas.

"Sebenarnya dia santai-santai saja, dia tertawa waktu lihat film, dia sisir rambut yang sudah panjang, dia terlihat santai-santai saja dengan semua hal yang membuat juri, anggota dari pengadilan, saksi, dan hakim merasa mual," katanya.

Baca Juga: Analisis Perilaku Predator Setan Reynhard Sinaga, Dokter Boyke Duga sang Pemerkosa Adalah Biseksual yang Juga Tertarik Pada Wanita

"Jadi ada sesuatu yang betul-betul aneh dengan seorang Reynhard," tandasnya.

Tak hanya soal penjara, Peter juga menanggapi soal sidang Reynhard yang dilakukan tertutup.

Sang profesor mengungkapkan, setidaknya ada tiga alasan sidang Reynhard di pengadilan Manchester digelar sangat tertutup.

Dari penuturan Peter, jika sidang pertama saja sudah diliput media, maka yak akan ada sidang-sidang selanjutnya yang dinilai sah.

Baca Juga: Nyaris 100% Psikopat, Predator Seks Reynhard Sinaga Disebut Pakar Neuroscience Tak Bisa Berempati: Ciri Khas Psikopat Itu Dia Good Looking, Kelihatan Smart, Berpendidikan Tinggi, Ramah

"Sebab orang nantinya sudah dibombardir oleh alasan dan opini di media massa yang akan membentuk bagaimana cara mereka menganggap kasus ini, jadi pertama ada empat proses (empat kali persidangan)," ungkap profesor 71 tahun ini.

Alasan kedua, proses sidang bagi pelaku tidnakan kriminal di Inggris selalu melibatkan 12 orang juri.

Ke-12 juri itu akan menilai jalannya persidangan mulai dari keterangan saksi hingga bukti yang dihadirkan.

Juri-juri ini juga berhak untuk memutuskan apakah dalam kasus ini terdakwa salah atau salah tapi ada keringanan, atau yang lainnya.

Baca Juga: Anaknya Jadi Predator Seks Terkejam, Ayah Reynhard Sinaga Ternyata juga Buronan yang Sedang Dicari di Indonesia, Ini Kasus yang Menjeratnya!

"Mereka dengan kepala dingin harus melihat evidence dan apa yang sudah disajikan dalam pengadilan. Dengan bukti begini mereka akan mengambil kesimpulan. Karena mereka juga pada akhirnya sesudah mendengar saksi dari terdakwa, pengacara, saksi spesial dan khusus yang dipanggil, dan juga ringkasan dan kesimpulan dari hakim sendiri, mereka akan ambil salah satu mufakat," ungkap Peter Carey.

Di Inggris, harus ada mayoritas suara yang jelas mengenai vonis yang dijatuhkan bagi terdakwa. Maka, setiap pimpinan juri akan melaporkan kepada hakim bahwa mereka satu pendapat dalam sidang.

Dan alasan ketiga, korban Reynhard diperkirakan mencapai 190 orang, sehingga privasi para korban menjadi prioritas pengadilan Inggris.

"Kami di Inggris tidak akan melakukan pelecehan dua kali. Pelecehan awal adalah di tangan Reynhard sendiri, pelecehan kedua adalah di media massa sebab mereka, korban, mungkin akan dicap senang mabuk atau orang yang punya kenderungan sexual preferences seperti ini," terangnya.

Baca Juga: Analisis Perilaku Predator Setan Reynhard Sinaga, Dokter Boyke Duga sang Pemerkosa Adalah Biseksual yang Juga Tertarik Pada Wanita

(*)