Find Us On Social Media :

Suaminya Berkencan dengan 50 Wanita, Seorang Istri Ungkap Rahasia Dibalik Prostitusi Online dari Tarif Sampai Sandi

By Violina Angeline, Jumat, 30 Maret 2018 | 22:26 WIB

Seorang istri ungkap jaringan prostitusi online yang dipakai sang suami | BanjarmasinPost

Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati

Grid.ID – Pada dasarnya prostitusi bukanlah fenomena baru, karena sudah berlangsung berabad-abad lamanya.

Yang berbeda adalah berbagai metode atau pendekatan baru yang digunakan dalam bisnis ini.

Di Indonesia bisnis prostitusi merupakan bisnis yang ilegal karena tidak sesuai dengan norma hukum, kesusilaan dan agama.

Beragam usaha yang dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk sebisa mungkin mengurangi atau mencegah bisnis prostitusi ini berkembang.

Sebuah kisah menggetarkan jiwa tentang prostitusi online dibagikan oleh seorang istri asal Provinsi Aceh.

(BACA: Fakta Prostitusi Online di Aceh, Mulai dari Tarif Hingga Daftar Pelanggannya)

Wanita yang menggunakan nama samaran Ira tersebut, mengungkap rahasia besar dalam kehidupan rumah tangganya.

Dilansir Grid.ID dari BanjarmasinPost.co.id, wanita berusia 32 tahun itu remuk redam karena suaminya terlibat dalam prostitusi online.

“Prostitusi online itu sangat berbahaya. Jaringannya luas, mencakup seluruh provinsi di Indonesia. Mereka juga membentuk rayon-rayon, tak terkecuali di Aceh. Saya sama sekali tak menyangka suami saya yang berstatus PNS terlibat jaringan prostitusi online ini. Gajinya banyak terkuras untuk itu,” kata Ira.

Ira mengungkapkan isi hatinya di sebuah gedung berlantai dua di Jalan Teungku Imuem Luengbata, Banda Aceh, pada Rabu (28/3/2018) petang.

Ira ditemani ibu kandungnya saat datang ke gedung itu.

Tapi ketika wawancara hendak dimulai, ibunya pamit dan menunggu di luar, jadi Ira didampingi oleh seorang Psikolog.

Dalam dua bulan terakhir, Ira sering konsultasi pada psikolog tersebut karena batinnya benar-benar terguncang begitu tahu suaminya selingkuh bahkan sering ‘tidur’ dengan wanita penghibur yang diordernya melalui situs online.

Baik Ira maupun suaminya, sebut saja namanya Agam (37), sama-sama kelahiran Aceh.

Mereka bahkan berasal dari kabupaten yang sama di Seulawah.

Keduanya menikah pada akhir tahun 2005 atas dasar saling mencintai dan mendapat restu dari orangtua masing-masing.

Tapi hanya sekitar tiga tahun Agam yang bergelar magister dan pegawai di sebuah SKPA itu menyetiai istrinya.

Setelah itu, tahun 2008 ia bukan lagi suami yang setia.

“Awalnya ia coba-coba ikut jaringan prostitusi online. Teman sekantornya yang mengajak. Temannya itu pun sudah menikah, tapi masih doyan ‘jajan’. Alhasil, suami saya kecanduan. Ia jajan mulai dari Jakarta, Bandung, Solo, Medan, hingga Banda Aceh. Taksiran saya tidak kurang 50 wanita panggilan via online yang sudah ditidurinya selama sepuluh tahun,” kata Ira.

Permainan kotor suaminya itu terungkap saat Ira memergoki sebuah chattingan suaminya dengan seorang wanita di handphone sang suami.

Karena nadanya vulgar, Ira menginterogasi suaminya.

Lantaran terus didesak, alhasil Agam mengaku bahwa ia memang pernah tidur dengan perempuan tersebut.

“Saya shock mendengar pengakuan itu,” kata Ira.

Suaminya berdalih bahwa ia ‘jajan’ karena sedang bersyahwat dalam perjalanan dinas ke luar Aceh.

Sementara saat itu Ira berada di kota lain.

Ira yang tak bisa menerima pengkhianatan suaminya itu akhirnya memilih pisah rumah.

Tapi itu tak lama.

Wanita yang bekerja sebagai bidan negeri itu akhirnya memilih berdamai dengan keadaan.

Hal ini ia lakukan semata-mata demi anak mereka.

Pasangan ini dikaruniai dua anak.

Yang sulung laki-laki berumur 11 tahun, adiknya perempuan, 8 tahun.

Si sulung mengancam akan bunuh diri jika ibunya tak kembali ke rumah.

Hati Ira pun luluh.

Ia mengira suaminya akan berubah.

Saat pergi ke mana-mana, Ira menyangka ia tak perlu lagi terlalu curiga.

Tapi pada Mei 2017, Ira mendapati fakta yang mengejutkan saat membuka hp maupun laptop suaminya.

Di hp ada nomor yang ia blokir.

Lalu nomor itu disalin Ira ke hp-nya.

Diam-diam nomor tersebut dihubungi dan diselidiki Ira.

Ternyata nomor itu adalah milik seorang pria yang berprofesi sebagai germo.

(BACA: Berkedok Jasa Pijat, Ini Dia Servis Eksklusif yang Ditawarkan Prostitusi Online Ini)

Selain itu, laptop suaminya yang diperiksa Ira menunjukkan bahwa situs prostitusi di jaringan internet laptop itu pernah diakses sang suami.

Situs tersebut bernama 'Semprot Underground'.

Sekilas situs itu terlihat biasa.

Tapi begitu diklik pada menu lain-lain, langsung ketahuan bahwa situs itu adalah situs prostitusi online.

“Banyak wanita seksi yang ditawarkan di situ. Lengkap dengan nama panggilan, domisili, umur, tinggi dan berat badan, bahkan nomor branya,” kata Ira.

Saat dikonfirmasi untuk kedua kalinya, Agam kembali mengaku kepada sang istri bahwa dia tak bisa meninggalkan kebiasaan lamanya itu.

Bahkan ia berterus terang pernah tidur lagi dengan wanita Cina, Jawa, Ambon, dan lain-lain.

Karena sangat terpukul, Ira kembali meninggalkan rumah.

Tapi tak lama berselang ia terpaksa kembali ke rumah karena didesak anak sulungnya.

Lagi-lagi dengan ancaman bunuh diri jika Ira tak pulang.

Ira juga tak sampai hati menggugat cerai suaminya karena khawatir akan masa depan anaknya jika hidup tanpa sosok ayah.

Sang suami bisa mendapat sanksi berat di kantor jika rahasianya dibeberkan oleh Ira.

Sambil berdamai dengan keadaan, Ira akhirnya mempelajari lebih jauh bagaimana jaringan Semprot Underground itu beraksi.

Dari hasil penelusuran Ira tahu bahwa situs tersebut dioperasikan oleh seorang germo perempuan kelas kakap di Jakarta.

Jaringannya luas ke seluruh Indonesia.

Member asal Aceh yang tergabung dalam jaringan itu beberapa kali pernah mengorder wanita penghibur dari kawasan Jabodetabek untuk didatangkan ke Aceh.

Setelah melayani para pemesan di beberapa hotel Banda Aceh, wanita itu pun kembali ke Jakarta.

Di Aceh, member dari situs Semprot Underground, kata Ira, bermukim di Banda Aceh, Bireuen, Lhokseumawe, hingga Langsa.

Mereka sering menginformasikan di akun tersebut alamat salon-salon di Banda Aceh yang aman dijadikan tempat ngumpul.

“Tapi saya belum temukan adanya hubungan mereka dengan kelompok prostitusi online yang baru-baru ini terungkap di sebuah hotel di Aceh Besar,” kata Ira.

Dari penelusuran Ira lebih lanjut ke situs tersebut, diketahui bahwa komunitas Semprot Underground memiliki beberapa sandi bagi user pemula hingga senior.

Sandi tersebut adalah ‘semprot awal’, ‘adik semprot’, ‘semprot sejati’, ‘guru semprot’, dan ‘dewa semprot’.

Di situs itu juga ada informasi tentang tarif per transaksi.

Rp 2 juta untuk wanita berumur hingga 25 tahun, Rp 600.000 untuk yang berusia 30-an, dan Rp 400.000 untuk yang berusia di atas 40 tahun.

Tarif perawan juga ada.

Kalau gadisnya cantik dibanderol Rp 20-30 juta rupiah.

Tapi jika kurang menawan tarifnya hanya Rp 10-15 juta.

Ira yakin, suaminya pun pernah bertransaksi dengan perawan yang diorder secara online.

(BACA: Polisi Surabaya Bongkar Praktek Prostitusi Online, Tambah Rp 200 Ribu Laki-Laki Hidung Belang Bisa Dapat Paket 'Keroyokan')

“Uang di rekening suami saya pernah berkurang banyak. Saya curiga itu ia gunakan membayar perawan,” kata Ira.

Terlepas dari kemarahannya kepada sang suami, kini Ira merasa ada perubahan positif pada diri lelaki itu.

“Dia sudah shalat lima waktu sehari semalam. Tampak lebih sayang kepada anak-anak. Dan asal dia tugas ke luar kota sekarang dia wajibkan saya ikut mendampingi. Dulu justru dia lebih senang kalau saya tidak ikut,” ungkap Ira.

Sementara itu, dikutip dari Hukumonline.com, belum ada peraturan khusus yang mengatur mengenai prostitusi online di Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Indonesia Cyber Law Community (ICLC) Teguh Arifiyadi menuturkan.

Menurut Teguh, pelaku prostitusi online dapat dikenakan Pasal 296 KUHP.(*)