Find Us On Social Media :

Mengenang Kisah Inggit Garnasih, Perempuan Hebat di Balik Perjuangan Soekarno yang Hampir Terlupakan

By Nindya Galuh Aprillia, Sabtu, 31 Maret 2018 | 22:49 WIB

Presiden Soekarno dan Inggit Garnasih | Tribun Wow

Kisah cinta Soekarno-Inggit ini ditulis menjadi sebuah roman yang disusun oleh Ramadhan KH.

Semua istri dari Soekarno tentu sudah berkorban banyak untuk sang Proklamator itu.

Namun rasanya, tak ada yang sebesar pengorbanan yang dilakukan oleh Inggit untuk Soekarno.

Berbagai macam hal ia lakukan untuk Soekarno karena saat pada masa awal pernikahan, Soekarno adalah seorang mahasiswa.

( BACA JUGA: Dengan Tangan Kosong, Seorang Nenek 78 Tahun Lumpuhkan Perampok Berusia 28 Tahun )

Untuk itu, Inggit rela membanting tulang untuk mencari nafkah.

Seperti yang dikutip Grid.ID dari laman Intisari pada Jumat (21/04/2017), untuk mencukupi kebutuhan hidup Inggit menjahit pakaian, menjual kutang, bedak, rokok, meramu jamu hingga menjadi agen sabun kecil-kecilan.

Dan hal ini ia lakukan diam-diam tanpa sepengetahuan Soekarno.

Setelah menamatkan kuliah, Soekarno semakin aktif dalam pergerakan-pergerakan dengan mendirikan Partai Nasionalis Indonesia (PNI).

( BACA JUGA: Yuanita Christiani Rasakan Manfaat Jadi Celebrity Endorser )

Hati Inggit tak pernah berpaling, ia selalu setia menyemangati Soekarno dalam pergerakannya.

Pikiran Soekarno dibiarkan tercurah sepenuhnya untuk perjuangan Indonesia.

Sementara Inggit, rela menjadi tulang punggung perekonomian mereka.

Tak jarang, Inggit akan mengepalkan uang untuk bekal Soekarno dalam perjuangannya.

( BACA JUGA: 7 Alasan Kenapa Suami Istri Bercerai )

Inggit pernah menjalani peran sebagai seorang istri yang nyaris sempurna untuk Soekarno.

Namun sayangnya, namanya tak begitu dikenal sebagai orang mengenal Fatmawati.

Fatmawati dikenal sebagai Ibu Negara sekaligus penjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

"...sesungguhnya, aku harus senang karena dengan menempuh jalan yang tidak bertabur bunga, aku telah mengantarkan seseorang sampai di gerbang yang amat berharga."

"Ya, gerbang hari esok yang pasti akan lebih berarti, yang jauh lebih banyak diceritakan orang secara ramai".

( BACA JUGA: Meski Harganya Miring, Jangan Beli 5 Jenis Barang Bekas Ini, ya! )

Demikianlah yang diucap Inggit Garnasih, seperti yang dikutip dari buku Kuantar ke Gerbang tulisan Ramadhan KH. (*)