Find Us On Social Media :

Ditinggal Mati Sang Ayah, Gadis 24 Tahun Ini Rela Kubur Dalam-dalam Mimpinya Sebagai Teknisi Demi Bisa Teruskan Bisnis Roti Keluarga Sekaligus Jaga Adik yang Autis

By Arif Budhi Suryanto, Sabtu, 25 Januari 2020 | 11:12 WIB

Ditinggal Mati Sang Ayah, Gadis 24 Tahun Ini Rela Kubur Dalam-dalam Mimpinya Sebagai Teknisi Demi Bisa Teruskan Bisnis Roti Keluarga Sekaligus Jaga Adik yang Autis

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Setiap orang pasti memiliki mimpi masing-masing yang ingin diwujudkan.

Namun tak jarang, keadaan menempatkan kita dalam posisi yang sulit dan harus mengorbankan mimpi kita.

Hal itu juga yang dialami oleh gadis 24 tahun asal Malaysia bernama Nurul A'in Azman.

Baca Juga: Jadi Impian Transgender di Korea Selatan, Wajib Militer Justru Jadi Mimpi Terkelam dalam Hidup para Transgender di Negara Ini, Hidup Bak di Neraka!

Gadis lulusan Diploma Teknik Sipil Politeknik Port Dickson, Negeri Sembilan, itu mengaku harus mengubur mimpinya dalam-dalam demi bisa meneruskan bisnis roti keluarganya.

Pasalnya setelah sang ayah, Azman Mohamed Nor, jatuh sakit dan meninggal karena infeksi perut pada 28 Februari 2018 lalu, sekarang sudah tidak ada yang menjadi tulang punggung keluarga.

"Saya dulu belajar, ayah sakit. Jadi tolong bantu menjaga stan. Setelah kematian ayah, saya mengambil alih stan," ungkap A'in seperti yang dikutip Grid.ID dari Mstar.

Baca Juga: Kini bukan Sosok Sembarangan, Siapa Sangka Pria Ini Dulunya pernah Menghadapi Kehidupan yang Memprihatinkan bahkan Sewa Ambulans untuk Jenazah Anaknya saja tidak Bisa!

Dikatakan A'in, sebenarnya dia memiliki adik laki-laki, namun karena adiknya itu sudah memiliki pekerjaan, jadi stan toko roti itu dikelola olehnya.

"Adik laki-laki punya pekerjaan, jadi saya merawat stan," ungkap A'in.

Keadaan ini sebenarnya membuat hati A'in sedih karena tidak bisa bekerja sesuai dengan apa yang dipelajarinya di bangku kuliah.

Baca Juga: Ibunya Dituduh Ngutil di Pasar dan Ditendang Sampai Minta Ampun, Anak Nenek Rubingah di Perantauan Cuma Bisa Menangis Pedih dan Minta Pertolongan

Namun karena dia juga harus merawat adik perempuannya yang mengidap autis, jadi terpaksa ia sekarang menekuni bisnis keluarga itu.

"Ada juga keingingan untuk bekerja di bidang yang saya pelajari. Tapi saya punya saudara perempuan yang autis," ungkap A'in.

Lebih jauh, A'in pun mengaku sudah kehilangan kehidupan sosialnya setelah menanggung beban sebagai tulang punggung keluarga.

Baca Juga: Sosok Ini terlihat semakin Khawatir Kalau Hasil Autopsi Mendiang Lina Diumumkan Polisi tak Sesuai Ekspektasi

Namun ia tak keberatan jika dirinya jarang bisa berkumpul dengan teman-temannya.

Karena menurut A'in ini sudah menjadi takdirnya untuk mengurus ibu dan saudara perempuannya setelah sang ayah tiada.

"Sulit bergaul dengan teman. Jika ingin bertemu mereka maka harus menutup stan, jadi aku jarang bertemu mereka," ungkapnya.

Baca Juga: Jogetannya jadi Bahan Tertawaan, Denny Cagur dan Parto Patrio Kena Somasi Karena Dianggap Merendahkan dan Menghina Satpam

"Awalnya terasa sedih, tapi tidak apa-apa," kata anak keempat dari lima bersaudara ini.

Kini, stan roti keluarga tersebut dioperasikan oleh A'in di depan 7 Eleven Bukit International Store di Selangor.

Stan roti milik keluarganya itu menawarkan 15 varian menu yang berbeda, seperti di antaranya burger unta, burger kambing, roti john, roti lonjong dan masih banyak lagi.

(*)