Alami Krisis Finansial Akibat Mewabahnya Virus Corona, Hong Kong Airlines Terpaksa Pecat 400 Karyawan

Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita

Grid.ID - Maskapai Hong Kong Airlines terpaksa memecat 400 karyawannya.

Mengutip South Morning Post (SCMP), langkah ini diambil setelah mengalami krisis finansial akibat wabah virus corona.

Maskapai yang dikendalikan oleh HNA Group ini, juga meminta staf yang tersisa untuk mengambil cuti setidaknya dua bulan tanpa dibayar.

Baca Juga: Viral Bocah Tunanetra Nyanyikan Lagu Too Good At Goodbyes dengan Suara Merdunya, Sam Smith Sampai Merinding Sekaligus Bangga: You Are Out of This Universe!

Seperti diketahui, penyebaran virus corona telah memaksa maskapai di seluruh Asia dan sekitarnya membatalkan penerbangan massal.

Hingga akhirnya, berbagai maskapai harus mengalami kerugian.

"Situasi yang berubah dengan cepat ini menjadi perhatian dan ancaman serius bagi bisnis Hong Kong Airlines," ungkap pimpinan Hong Kong Airlines, Hou Wei.

Baca Juga: Sambil Bawa Bayi Saat Sopiri Angkot, Nurul Mukminin Dicibir Banyak Orang hingga Pernah Gonta-ganti Kerjaan Demi Nafkahi Keluarga

Hou mengatakan bahwa perubahan situasi ini telah mempengaruhi kelangsungan hidup maskapai Hong Kong Airlines.

Sehingga pihaknya terpaksa merumahkan ratusan karyawan demi bertahan hidup.

"Untuk memastikan kelangsungan hidup kami, kami harus mengadopsi langkah-langkah yang kuat untuk meringankan tantangan yang sedang berlangsung ini," imbuhnya.

Sebagai bagian dari perjuangan untuk bertahan hidup, maskapai ini mengimbau semua staf untuk membantu perusahaan selama periode kritis ini.

Baca Juga: Dulu Hobi Maksiat Kini Preman Insyaf Ini Dirikan Panti Asuhan, Hal Inilah yang Memantik Keinginannya untuk Berbuat Baik: Nanti Ke Depannya akan Seperti Apa Kalau Begini Terus?

Staf darat yang berbasis di Hong Kong diminta untuk mengambil cuti minimum 2 minggu per bulan.

Karyawan juga bisa bekerja selama 3 hari dalam sepekan, mulai dari 17 Februari hingga 30 Juni.

Maskapai ini mengatakan akan memangkas operasi hariannya dari 82 penerbangan menjadi hanya 30, dari 11 Februari hingga Maret.

"Tidak ada waktu yang lebih menantang dalam sejarah Hong Kong Airlines seperti sekarang."

"Ketika ketidakpastian membayangi perkembangan isu global ini, lemahnya permintaan penerbangan mungkin akan berlanjut hingga musim panas."

"Kita perlu mengambil tindakan lebih lanjut untuk tetap bertahan," imbuhnya.

Baca Juga: Kopernya Dicuri di Bandara Turki, Raffi Ahmad Beberkan Barang Apa Saja yang Terpaksa Raib di Dalamnya

Pada November lalu, mereka telah mengumumkan akan menunda pembayaran gaji kepada beberapa staf karena kesulitan mencari dana.

Namun maskapai ini akhirnya berhasil melewati masa krisis itu berkat suntikan dana.

Tidak hanya Hong Kong Airlines, maskapai lainnya juga bergulat dengan penurunan tajam tingkat permintaan penerbangan sejak pertengahan tahun lain akibat meluaskan protes anti-pemerintah di Hong Kong.

Kondisi finansial mereka pun semakin memburuk dengan menangguhkan penerbangan ke Tiongkok setelah mewabahnya virus corona, yang telah menginfeksi lebih dari 31.000 orang.

Baca Juga: Diketahui Pakai Narkoba dari Aduan Masyarakat, Lucinta Luna Terancam Hukuman Penjara Kurang dari 5 Tahun

Virus corona, yang pertama kali terdeteksi di kota Wuhan di Tiongkok akhir tahun lalu, menyebar selama liburan Tahun Baru Imlek.

Virus corona sekarang telah menewaskan lebih dari 600 orang di negara tersebut dan menginfeksi 31.000 orang.

Wabah ini telah membuat sejumlah pemerintah di seluruh dunia dan Asia memblokir penerbangan ke dan dari Hong Kong, termasuk tujuan populer Taiwan dan Filipina. (*)