Find Us On Social Media :

Merasa Janggal dengan Kematian Putrinya yang Disebut Jatuh dari Lantai 6, Karen Pooroe Ungkap Tak Ada Patah Tulang dan Pendarahan pada Jenazah: Tulang Tengkoraknya Utuh!

By Asri Sulistyowati, Kamis, 13 Februari 2020 | 13:17 WIB

Merasa Janggal dengan Kematian Putrinya yang Disebut Jatuh dari Lantai 6, Karen Pooroe Ungkap Tak Ada Patah Tulang dan Pendarahan pada Jenazah: Tulang Tengkoraknya Utuh!

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Reino Barack Ogah Nikahi Luna Maya, Rey Utami Bongkar Alasan Sang Pengusaha Berpaling pada Syahrini Sampai Umi Kalsum Ngamuk Saat Pesawat Ayu Ting Ting Didoakan Hancur Kena Badai!

"Anak saya tidak patah, tidak ada luka lebam bagaimana, cuman ada benjol sedikit di sini (menunjuk bagian dahi), dan itu tidak terlalu kelihatan,"

"Tidak ada tulang patah, dia cantik sekali di dalam peti jenazah. Dia cantik sekali luar biasa seperti orang tidur,"

"Tidak ada pendarahan, tulang tengkoraknya semuanya utuh,"  jelas detail Karen Pooroe.

Baca Juga: Senyum Merekah Hiasi Wajah Tutut Soeharto di Rangkaian Acara Adat Jelang Pernikahan Putra Ketiganya

"Jadi, maaf ya, jadi kondisi mayat dari Zefania ini kondisi rangka kepala dan semua badan semua utuh?" respon Melaney Ricardo.

Sang penyanyi mengungkapkan, hanya menemukan beberapa memar kecil di bagian tubuh putri kecilnya.

"Utuh luar biasa, tidak ada memar, juga cuma memar paling ada sedikit di sini (menunjuk bagian samping lengan tangan) dan di kepala sedikit," papar Karen Pooroe.

Baca Juga: Sambil Menangis dan Pakai Wig Baru, Lucinta Luna Meminta Maaf di Depan Kantor Polisi

Karen Pooroe pun meminta pihak sang suami untuk berbicara secara jujur.

"Ayolah sekarang berkata jujur kenapa anak saya? Dan sampai hari ini saya tidak tahu," pungkas Karen Pooroe.

Baca Juga: Dilengkapi Lift Pribadi dan Para Tamunya Harus Pakai Antiseptik, Intip Apartemen Megah Bak Hotel Bintang 5 Milik Chacha Frederica yang Berada di Puncak Langit Jakarta

Baca Juga: Biasa Pamer Perut Rata Hingga Paha Mulus, Kini Penampilan Tertutup Nia Ramadhani Pakai Mukena Banjir Pujian

(*)