Find Us On Social Media :

Transisi Sekolah ke Dunia Kerja: Yuk, Simak 1001 Langkah Meraih Sukses di Masa Depan!

By None, Selasa, 18 Februari 2020 | 19:16 WIB

Transisi Sekolah ke Dunia Kerja: 1001 Langkah Meraih Sukses di Masa Depan

Grid.ID - Usia remaja enggak hanya melulu soal pacar, gebetan, mantan atau sahabat, ya.

Sebagai remaja, kita harus memiliki pandangan tentang masa depan, termasuk sudah-kah kita yakin mempersiapkan diri agar bisa mendapatkan pekerjaan layak di masa depan?

Berdasarkan survei yang CewekBanget.ID & HAI Online lakukan pada 2.442 remaja perempuan dan laki-laki berusia 15-24 tahun, 80,4% remaja percaya diri mendapatkan pekerjaan layak di masa depan karena mereka punya kompetensi atau keterampilan khusus.

Sedangkan, 19,6%, tidak yakin mendapat pekerjaan yang layak di masa depan karena jumlah pencari kerja terus meningkat dan kompentensi mereka tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Baca Juga: Bisa Keliling Dunia, Saatnya Raih Beasiswa PMDSU Kemenristekdikti untuk Kamu yang Muda dan Berprestasi

Jumlah Angkatan Kerja

Berbicara soal persaingan pencari kerja, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah angkatan kerja pada Agustus 2019 sebanyak 133,56 juta orang, naik 2,55 juta orang dibanding Agustus 2018.

Sementara itu, angka pengangguran di Indonesia tahun 2018 mencapai 7 juta jiwa dengan 22,48% adalah remaja berusia 15-24 tahun yang sedang tidak sekolah, bekerja, atau mengikuti pelatihan.

“Di dunia kerja, terjadi missmatch atau ketidaksesuaian antara permintaan terhadap pekerja terampil dari industri dengan kualifikasi pekerja yang tersedia."

"Ini menimbulkan kontribusi terhadap pengangguran, terutama pengangguran muda.” ujar Tauvik Muhamad, Manajer Program Pengembangan Keterampilan ILO Jakarta.

Baca Juga: Nekat Kuliah di Jerman Tanpa Beasiswa, BJ Habibie Sampai Rela Tinggal di Pinggir Kota hingga Mandi 2 Kali Seminggu Demi Bisa Hemat

Jika ada ketidaksesuaian antara permintaan terhadap pekerja terampil dari industri dengan kualifikasi pekerja yang ada, apakah dunia pendidikan menjadi salah satu penyebabnya?

Meski lembaga pendidikan telah berupaya mempersiapkan siswa masuk ke dunia kerja, usaha tersebut seolah belum maksimal.

Terlihat dari hasil survei pada 2.442 responden, hanya 1.283 responden yang setuju kalau sekolah dan/atau perguruan tinggi tempat mereka menuntut ilmu sudah mempersiapkan mereka masuk ke dunia kerja.

Responden merasa lembaga pendidikan tempat mereka belajar tidak memberikan cukup ilmu untuk terjun ke dunia kerja.

Padahal ada banyak cara yang bisa dilakukan lembaga pendidikan untuk mempersiapkan siswa sebelum masuk ke dunia kerja, salah satunya melalui berbagai program transisi yang melibatkan industri.

Baca Juga: Ditabrak Mobil, Lee Kwang Soo Dilarikan ke Rumah Sakit hingga Harus Jalani Operasi!

Hal ini terlihat dari remaja yang percaya diri mendapat pekerjaan layak di masa depan, 89% di antaranya ternyata pernah melakukan kegiatan transisi seperti magang.

Manfaat magang untuk mendapat keterampilan dan menunjang karier di masa depan dirasakan betul oleh 92% remaja.

Besarnya manfaat magang membuat sebanyak 97,9% remaja responden survei ingin melakukan magang jika ada kesempatan.

Selain pemagangan, seminar bersama industri dan kunjungan industri dapat membuat siswa lebih mengenal kondisi dunia kerja terkini.

“Lembaga pendidikan harus tahu apa yang dibutuhkan industri."

"Kalau mencetak sesuatu, harus ada user-nya. Tanya kebutuhan user, kompetensi apa yang mereka butuhkan. Jangan buat siswa belajar kompetensi yang tidak dibutuhkan perusahaan," kata Lispiyatmini, Kepala Bagian GA & HR PT. Jotun Indonesia dan Kepala Sekolah SMK Mitra Industri 2100, Bekasi

Agar semakin memuluskan transisi remaja dari sekolah ke dunia kerja, sekolah memang harus menjalin kerja sama dengan industri.

Baca Juga: Diduga Depresi Meski Dikenal Pintar hingga Raih Beasiswa ke Turki, Mahasiswa S2 ITB Ini Nekat Gantung Diri di Kamar Kos

Bagi industri menjalin kemitraan dengan lembaga pendidikan seperti pemagangan dapat memberikan kemudahan dalam mempersiapkan dan memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Program Magang yang Tepat

Inisiatif pribadi untuk membekali diri masuk ke dunia kerja tetap dibutuhkan, ya!

Kita yang harus pro-aktif, ternyata enggak sejalan dengan kenyataan di lapangan!

Dari 2.442 responden, ternyata hanya 35% yang melakukan magang atau praktik kerja atas inisiatif sendiri!

Sekitar 65% justru melakukan magang karena tugas atau kewajiban dari sekolah dan/atau kampus, bukan inisiatif sendiri.

Sementara, 35% magang atas inisiatif sendiri.

Baca Juga: Tatapan Nanar BCL Sambil Bersimpuh di Samping Makam Ashraf Sinclair: Ini Enggak Mudah, Saya Masih Syok

Kira-kira bentuk pemagangan yang seperti apa sih yang cocok untuk kita sang anak millenial ini?

Lalu, apa sih beda program magang internship dan apprenticeship?

Simak ulasannya dalam grafik kekinian di laman Cewek Banget berikut ini, yuk!

Transisi Sekolah ke Dunia Kerja: 1001 Langkah Meraih Sukses di Masa Depan!

(*)