Find Us On Social Media :

Jadi Gembong Narkoba di Asia, Pria Asal Tiongkok Ini Raup Keuntungan Rp 241 Triliun Per Tahun, Sempat Jadi Buruan FBI!

By None, Rabu, 19 Februari 2020 | 18:27 WIB

Tse Chi Lop raja narkoba dari Asia yang diburu FBI.

Grid.ID - Di Amerika Latin, banyak sekali gembong-gembong narkoba yang terkenal ke seluruh penjuru dunia.

Dari sekian banyak gembong narkoba yang terkenal, ada dua nama yang sangat fenomenal, diantaranya El Chapo dan Pablo Escobar.

Namun, tak hanya dua orang asal Amerika Latin itu saja yang terkenal sebagai gembong kelas kakap. Di Asia, pria asal Tiongkok, Tse Chi Lop, menjadi salah satu gembong narkoba yang sempat jadi buronan.

Ya, nama Tse Chi Lop sempat diburu oleh FBI Internasional.

Baca Juga: Beberkan Kondisi Lucinta Luna saat Ditahan karena Narkoba, Abash: Kaki Dia Bengkak

Dia disebut memimpin jaringan narkoba yang sangat besar yang mengakumulasi hingga 17 miliar dollar AS atau sekitar Rp241 triliun dalam setahun.

Menurut Daily Mirror pada Rabu (16/10/19) sindikat yang dipimpin Tse Chi Lop, menyediakan berton-ton metafitamin, heroin, dan ketamin setidaknya selusin.

Dia mengedarkannya di kawasan Asia Pasifik dari Jepang hingga Selandia Baru.

Metafitamin atau Meth adalah obat kuat yang menciptakan ketergantungan psikologis dan fisik yang sangat kuat.

Baca Juga: Lucinta Luna Terjerat Kasus Narkoba, Sang Manajer Beberkan Pesan yang Diamanatkan sang Artis Sambil Terisak!

Sebagai pemimpin, Tse dilindungi oleh penjaga kickboxer Thailand, dan keliling dunia dengan jet pribadi.

Kerajaan narkotika milik Tse diduga lahir dari aliansi lima kelompok Triad Asia yang disebut Sam Gor.

Menurut keterangan Reuters, kartel ini menyembunyikan obat-obatannya dalam paket teh.

Pangsa pasarnya mencapai 70 persen dari pasar grosir regional shabu yang berkembang empat kali lipat dalam lima tahun.

Baca Juga: Merasa Dibuang karena Kasus Narkoba, Nunung: Saya Mau Minta Maaf Sama Ibu

Penegak hukum Taiwan menyebut Tse sebagai Ceo Multinasional dari sindikat rahasia Sam Gor itu, namun polisi belum mampu secara terbuka mengidentifikasinya sebagai bos.

Jeremy Douglas, perwakilan Asia Tenggara dan Pasifik untuk UNODC mengatakan, "Tse Chi Lop berada setingkat dengan El Chapo atau Pablo Escobar sekali pun."

Sam Gor memasok pasar obat yang lebih besar dan tersebar serta bekerja sama dengan kelompok kejahatan lokal yang lebih beragam daripada yang dilakukan kartel Latin.

Termasuk Yakuza Jepang, geng motor biker Australia dan geng etnis Cina di seluruh Asia Tenggara, lapor Reuters.

Baca Juga: Masuk Rehabilitasi Narkoba, Nunung Merasa Seperti Dibuang Oleh Keluarga

"Kelompok-kelompok kejahatan di Asia Tenggara dan Timur Jauh beroperasi dengan efisiensi tanpa batas," kata seorang pejabat veteran anti-narkoba Barat.

"Mereka berfungsi seperti perusahaan global," tambahnya.

Tse Chi Lop dari Provinsi Guangdong, di Cina selatan, dan tumbuh selama Revolusi Kebudayaan Cina.

Pada tahun 1998, dia dibawa ke pengadilan atas dakwaan perdagangan narkoba di Pengadilan Distrik Timur New York.

Baca Juga: Sempat Berseteru Hebat, Keanu Akhirnya Angkat Bicara Mengenai Kasus Narkoba yang Menimpa Lucinta Luna: Please Stop Bullying!

Dia dinyatakan bersalah atas konspirasi untuk mengimpor heroin di AS, menurut catatan pengadilan menunjukkan.

Dia menghadapi hukuman seumur hidup tetapi setelah memberi tahu hakim tentang orangtuanya yang sakit dan putranya yang sakit, dia dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara.

Tse dibebaskan pada 2006, dengan cepat kembali ke perdagangan narkoba, tetapi skala sebenarnya dari sindikatnya baru terlihat pada 2016, ketika seorang pemuda Taiwan memasuki bandara Yangon dengan sekantong bubuk putih diikatkan ke masing-masing pahanya, kata Reuters.

Artikel ini telah tayang di Intisari.ID dengan judul, Penghasilannya Rp241 Triliun Per-Tahun, Inilah 'Raja Narkoba' dari Asia yang Menjadi Buruan FBI

(*)