Find Us On Social Media :

Seorang Pria India Rela Mengayuh Sepeda Sampai Swedia Demi Bertemu Sang Pujaan Hati

By Hastin Munawaroh, Senin, 9 April 2018 | 10:20 WIB

Pasangan suami istri, Pradyumna dan Charlotte

Grid.ID - Ketika mendengar kisah cinta yang begitu indah, kita pasti berpikir hal itu hanya bisa terjadi dalam dongeng maupun film.

Tapi kisah cinta antara pria asal India dengan wanita bangsawan Swedia ini benar-benar nyata.

Mereka adalah Pradyumna Kumar Mahanandia dan Charlotte Von Schedvin.

Kisah cinta mereka dimulai jauh sejak sebelum pertemuan pertama mereka.

(BACA: Gak Malu Pamer Wajah yang Lagi Gak Oke, Selvi Kitty Malah Banjir Pujian)

Bagaimana bisa?

Di India, tempat Pradyumna lahir, para keluarga terbiasa mengunjungi peramal ketika seorang anak dilahirkan.

Hal yang sama pun dilakukan oleh keluarga Pradyumna saat dirinya lahir.

Meski di India ada tradisi kuat soal pernikahan, Pradyumna diramalkan akan menikah dengan bangsawan dari negara jauh.

Bahkan peramal itu menyebutkan si wanita yang akan dinikahi Pradyumna berzodiak Taurus, bisa bermain seruling, dan punya banyak lahan tanah.

(BACA: Pemuda Nigeria Jadi Jutawan Setelah Jualan Indomie, Ada Rahasia Agar Warungnya Selalu Ramai Pembeli)

Pertemuan

Pradyumna memiliki masa kanak-kanak yang cukup sulit karena terlahir dari keluarga yang berkasta rendah.

"Aku diperlakukan lebih buruk daripada binatang," ungkap Pradyumna.

Bahkan dirinya masih ingat saat berjalan melewati kuil, orang-orang lantas melemparkan batu ke arahnya.

Menginjak usia remaja, Pradyumna senang melukis pemandangan di jalanan sekitar Delhi, di mana dia bertemu dengan Charlotte Von Schedvin, seorang turis Swedia.

(BACA: Pihak Perusahaan Kopi Digugat, Saat di Persidangan Tak Bisa Membuktikan Manfaat Kopi Bagi Kesehatan)

Pradyumna ingat ramalan soal dirinya yang akan menikahi wanita bangsawan dari negara jauh itu.

Dia mulai bertanya-tanya pada si turis Swedia sambil melukis dirinya.

Dia menanyakan apa zodiaknya, apakah ia bisa memainkan seruling, hingga apakah keluarganya punya banyak lahan di tempat asalnya.

Semua jawaban gadis turis itu cocok dengan ramalan soal takdir Pradyumna.

(BACA: Andre Taulany Bikin Caption 'Kebanyakan Ngelem' Bikin Netizen Ngakak!)

"Semuanya cocok. Kamu ditakdirkan menjadi istriku," kenang Pradyumna.

Setelahnya, pasangan itu menjalin hubungan asmara hingga akhirnya menikah di desa Pradyumna sesuai dengan tradisi setempat.

Perpisahan

Seperti kata pepatah, setiap pertemuan pasti ada perpisahan.

Charlotte harus kembali ke negara asalnya, Swedia.

Pradyumna tidak ikut bersamanya, tapi dia berjanji akan segera menyusul sang istri sesegera mungkin.

Dikutip dari Bright Side, pasangan itu berpisah selama 16 bulan dan saling kirim surat.

(BACA: Temukan Sosok Pasangan Ideal Lewat Zodiakmu, Cocok Nggak nih Sama Dia?)

Pradyumna menyadari, dia tidak bisa hidup jauh dari kekasih hatinya itu.

Dia mulai menjual semua barang-barang miliknya, tapi ternyata itu semua belum cukup untuk membeli tiket pesawat.

Dia akhirnya membeli sebuah sepeda seharga Rp 12 ribu di masa itu, lalu berangkat menyusul pujaan hatinya dengan membawa uang setara Rp 42 ribu di sakunya.

Perjalanan menuju Swedia

Perjalanan Pradyumna dimulai pada 22 Januari 1977.

Setidaknya dia menempuh lima bulan perjalanan untuk sampai di Swedia.

Dalam sehari, Pradyumna bisa menempuh jarak 72km dengan sepedanya.

Total saat sampai di Swedia, Pradyumna menempuh jarak hingga 9.656km.

(BACA: Liburan ke Bali, Nagita Slavina Tampil Cantik dengan Mini Dress Saat di Pantai, Seperti Apa ya?)

"Aku lelah. Kakiku sangat sakit, tapi keinginanku untuk bertemu Charlotte membuat semangatku kembali membara," kata Pradyumna.

"Kemampuanku melukis menyelamatkanku. Aku melukis orang dan mereka membayarku dengan uang, makanan, atau tempat untuk tidur di malam hari," lanjutnya.

Untungnya, di masa itu beberapa negara tidak mewajibkan seseorang memiliki visa untuk masuk ke sana.

Hal itu membuat perjalanan Pradyumna lebih mudah.

(BACA: Netizen Temukan Kejanggalan pada Hasil Foto Polaroid Rafathar, Ada Apa ya?)

Tapi ketika tiba di Swedia, pihak imigrasi menolak dan tidak mengizinkan Pradyumna masuk ke negara itu.

Pihak berwenang tidak mempercayai ceritanya dan menganggap Pradyumna mengada-ada.

Tapi setelah menghubungi kediaman Charlotte, mereka baru percaya cerita itu benar adanya lalu membiarkan Pradyumna pergi.

Di masa ini, apakah mungkin seseorang melakukan perjalanan seperti Pradyumna dalam keadaan tak memiliki apa-apa?

"Mungkin saja. Jika kamu benar-benar menginginkannya, semuanya mungkin terjadi," begitu jawaban Pradyumna.

"Tentu saja perjalanan seperti itu akan lebih sulit di masa sekarang, tapi itu masih mungkin terjadi," lanjutnya.

Pertemuan kembali

Pradyumna sampai di Boras pada 28 Mei 1977 dan bertemu dengan Charlotte.

"Kami tak bisa berkata-kata, hanya menangis dalam pelukan," ungkap Pradyumna.

"Demi kebahagiaan Charlotte, orang tuanya melupakan aturan yang tidak mengizinkan bangsawan menikahi orang-orang berkulit gelap," tandasnya.

Pasangan ini kemudian menikah kembali pada tahun 1979, sesuai dengan hukum Swedia.

40 tahun kemudian

Kini sudah 40 tahun berlalu sejak momen haru pertemuan mereka.

Meski sudah puluhan tahun, Pradyumna masih tak bisa mempercayai apa yang dialaminya.

Satu hal yang diyakini Pradyumna, nasibmu ada di tanganmu sendiri.

Ketika ditanya soal rahasia cinta mereka, jawabannya sederhana.

Tidak ada rahasia. Hal utama dalam sebuah hubungan adalah ketulusan, saling memahami, dan saling menghargai.

(*)