Find Us On Social Media :

Demi Penelitian Vaksin, Ilmuwan Bayar Puluhan Juta Rupiah untuk Orang Sehat yang Bersedia Disuntikkan Virus Corona

By Silmi Nur Aziza, Rabu, 11 Maret 2020 | 08:16 WIB

Ilustrasi

Pemeriksaan ini juga termasuk pemeriksaan ingus dan tes darah.

Para staf medis dengan pakaian pelindung akan mengumpulkan setiap jaringan kotor yang terinfeksi, termasuk dari tisu-tisu kotor yang digunakan.

Baca Juga: Nikita Mirzani Sebut Sajad Ukra dan Istri Barunya Sering Lakukan Serangan Lewat WhatsApp: Ganggu Banget!

Hvivo, perusahaan pemilik laboratorium, perlu mendapatkan lampu hijau dari Badan Pengawas Obat dan Produk Kesehatan Inggris sebelum pengujian dimulai.

Pencipta vaksin Covid-19 kemungkinan akan menerima hadiah besar.

Seperti pakar obat Sanofi yang menghasilkan miliaran pundsterling dari penjualan vaksin flu tahun lalu.

Sekitar 35 kandidat vaksin telah terdaftar oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), meskipun Hvivo tidak dimasukkan.

Namun, pengujian tersebut diyakini sebagai bagian dari upaya di seluruh dunia senilai $ 2.000.000.000 (sekitar Rp 28 triliun) untuk menemukan obat Covid-19.

Cathal Friel, ketua eksekutif perusahaan induk Hvivo, Open Orphan, mengatakan perusahaan berada di 'garis depan perjuangan melawan wabah'.

Baca Juga: 4 Tahun Menyandang Status Duda, Tukul Arwana Tak Takut Membesarkan Ketiga Anaknya Seorang Diri: Saya Nyari Uang Halal!

Pembuat obat lain di seluruh dunia juga memulai studi peserta mereka sendiri dalam meneliti corona.

Para ilmuwan di Seattle juga meminta sukarelawan sehat untuk berpartisipasi dalam percobaan 14 bulan.

Studi ini, yang diluncurkan oleh Moderna Therapeutics, akan dimulai pada akhir April, dan para peserta tidak perlu dikarantina, lapor The Wall Street Journal.

Relawan akan menerima sekitar $ 1.100 (Rp 15 juta).

Sejauh ini tiga orang telah meninggal setelah tes positif untuk Covid-19 di Inggris.

Inggris memiliki lebih dari 244 kasus virus corona, sementara Irlandia Utara memiliki 12 kasus, Skotlandia 12, dan Wales 6 kasus.

(*)