Find Us On Social Media :

Sebut Corona Sudah Telan 15 Korban di Blitar, Wanita Penyebar Hoax Ini Diamankan Polres Blitar, Pelaku Ngaku Iseng

By Arif Budhi Suryanto, Kamis, 19 Maret 2020 | 14:53 WIB

Sebut Corona Sudah Telan 15 Korban di Blitar, Wanita Penyebar Hoax Ini Diamankan Polres Blitar, Pelaku Ngaku Iseng

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Ir, wanita 26 tahun asal Blitar diamankan pihak kepolisian atas kasus berita bohong atau hoax terkait penyakit corona.

Wanita lajang asal Kelurahan/Kecamatan Srengat ini diamankan di rumahnya pada Selasa (17/03/2020).

Kepada polisi, pelaku mengaku tak punya motif lain selain hanya iseng.

Baca Juga: Maia Estianty Lakukan Penggalangan Dana untuk Lawan Virus Corona Bersama Grup Arisannya : 1 Rupiah Akan Sangat Berarti!

Melansir dari Suryamalang, Ir mengabarkan adanya 15 pasien positif corona di Blitar telah meninggal dunia melalui sebuah group WhatsApp yang berisi 26 orang ibu-ibu.

"Tujuan saya, agar ibu-ibu yang ada di grup itu waspada terhadap penyakit corona dan mengurangi aktivitas di luar," ungkap Ir.

"Nggak tahunya, ada orang lain yang ikut menyebarkan ke mana-mana," lanjutnya.

Baca Juga: Tak Mau Bantuannya Salah Sasaran, Enzy Storia Bantu Keluarga Korban Virus Corona yang Diisolasi namun Berposisi Sebagai Tulang Punggung Keluarga

Ia pun telah mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada Bupati Blitar Rijanto karena telah membuat kegaduhan ini.

"Saya mohon maaf pada pak bupati," ungkapnya.

"Saya nggak menyadari kalau berita yang saya tulis di WA saya kemarin itu, akan berdampak seperti ini (meresahkan banyak orang)," tuturnya.

Baca Juga: Memiliki Suami Seorang Dokter di Tengah Wabah Corona, Astrid Tiar: Terima Kasih atas Dedikasi Tim Medis!

Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya mengaku pihaknya agak kesusahan ketika hendak mencari identitas pelaku pada mulanya.

Sebab, Ir hanya mengirimkan ke group WA yang isinya ibu-ibu.

Sementara, ada orang lain yang mencatutkan berita bohong itu ke Facebook serta menyebarkannya ke group Facebook se-Kabupaten Blitar.

Baca Juga: Ketawa-ketawa Saat Pelesiran ke Eropa di Tengah Pandemi Corona, 5 Pejabat PDAM Bikin Plt Bupati Cianjur Geram: Harusnya Peka!

Untungnya, ada petugas yang jeli.

Identitas Ir terungkap dari DP facebook-nya yang bergambar sepeda motor dan lengkap dengan nopolnya.

"Semuanya (13 orang) sudah kami periksa. Dari memeriksa mereka itu, akhirnya diketahui kalau dia (Ir), yang membuat berita itu," paparnya.

Baca Juga: Virus Corona Bikin Syahrini Batal Terbang ke Berbagai Negara hingga Liburan sang Asisten ke Rusia Kandas, Istri Reino Barack Pamer Helikopter Mendarat di Rooftop Istananya! 

"Sebab, mereka semua itu, hanya mendapatkan kiriman," lanjutnya.

Lanjut Fanani, Ir membuat berita bohong atau hoax itu pada Senin (16/03/2020) sore, usai mendapatkan himbauan terkait bahaya penyakit corona dari pejabat terkait.

Ir kemudian seolah-olah membuat berita yang berasal dari pernyataan Bupati Blitar, bahwa di Kabupaten Blitar sudah ada 15 penderita corona yang tersebar di 5 kecamatan.

Baca Juga: Sempat Ketakutan, Zaskia Sungkar Beri Pesan Soal Wabah Virus Corona yang Sedang Merebak di Indonesia: Hati-Hati Guys!

"Setelah itu, disebarkan di grup WA-nya, sehingga mendapat reaksi dari grupnya. Dari grup WA-nya itu, akhirnya menyebar ke mana-mana," paparnya.

Kasus Lain

Kasus serupa juga pernah terjadi sebelumnya di Lampung.

Seorang ibu rumah tangga diamankan Subdit V Cyber Crime Ditkrimsus Polda Lampung di rumahnya di Gunung Kasih, Kecamatan Pugung, Tanggamus, Lampung, Rabu (11/03/2020).

Baca Juga: Kesaksian Perawat di Italia Tangani Kasus Virus Corona: Rasanya Seperti Menyeberang di Tengah Medan Perang!

Ibu rumah tangga berinisial EOR (28) ini diamankan terkait penyebaran berita bohong alias hoaks.

"OER telah melakukan penyebaran berita hoax terkait wabah virus corona," terang Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, seperti yang dikutip Grid.ID dari Tribun Lampung.

OER menyebarkan berita hoaks atau berita bohong terkait virus corona ini pada tanggal 3 dan 4 Marte 2020 lalu yang kemudian terlacak oleh tim Cyber Crime sehari setelah itu.

"Maka kami lakukan tindak lanjut karena ini sudah meresahkan warga," tandasnya.

(*)