Find Us On Social Media :

Obat Untuk Covid-19 Belum Ditemukan, Jepang Berhasil Atasi Corona dengan Obat Ini

By None, Kamis, 19 Maret 2020 | 15:12 WIB

Avigan, obat flu asal Jepang yang dipastikan bisa lawan virus Corona

Grid.ID - Virus corona sejauh ini masih belum ditemukan vakin ataupun obatnya.

Para ilmuan masih melakukan penelitian dan uji coba demi menemukan vaksin yang sesuai untuk penderita covid-19.

Sebuah obat dari Jepang yang digunakan untuk mengobati flu tampaknya efektif untuk mengobati virus corona.

Baca Juga: Pasien Positif Corona Meninggal Bertambah di Jawa Tengah, Gubernur Ganjar Pranowo Berkaca dari Langkah Korea Selatan Hadapi Covid-19, 2 Hal Ini Tengah Dipersiapkan

Obat antivirus bernama Favipiravir atau Avigan itu menunjukkan hasil positif dalam uji klinis yang melibatkan 340 orang di Wuhan dan Shenzhen.

"Obat ini memiliki tingkat keamanan yang terbukti tinggi dan jelas efektif untuk digunakan (melawan virus corona)," ucap Zhang Xinmin, dari Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China, seperti dilaporkan The Guardian, Selasa (17/3/2020).

Obat antivirus yang dikembangkan oleh Fujifilm Toyama Chemical itu diproduksi oleh Zheijang Hisun Pharmaceutical untuk mengobati virus influenza.

Bulan lalu, obat itu diakui sebagai pengobatan eksperimental untuk infeksi Covid-19.

Baca Juga: Sumber Virus Corona Masih Menjadi Misteri, Pasien Pertama Covid-19 Baru Ditemukan

Pasien positif Covid-19 di Shenzhen diberi obat Avigan oleh para ahli. Empat hari setelah diberikan obat tersebut, mereka dites kembali dan hasil tes virus negatif.

Meski begitu, setengah pasien yang dites menunjukkan hasil negatif lebih awal dan setengahnya lagi lebih dari empat hari. Hasil itu kemudian dibandingkan dengan pasien yang tidak mendapat obat Avigan.

Ahli melihat, pasien baru dinyatakan negatif 11 hari setelah tertular.

Kondisi paru-paru (ditunjukkan sinar-X) memperlihatkan adanya perbedaan besar antara pasien Covid-19 yang mengonsumsi Avigan dan tidak.

Pada pasien yang mengonsumsi obat Avigan, tampak kondisi paru-paru meningkat sekitar 91 persen. Sedangkan yang tidak mengonsumsi obat Avigan, kualitas paru-paru meningkat hanya 62 persen.

Sementara itu, dalam uji coba di Wuhan, obat Avigan tampaknya memperpendek durasi demam pasien, dari yang rata-rata 4,2 hari menjadi 2,5 hari.

Pemberitaan sebelumnya mengungkap bahwa obat asal Jepang yang digunakan untuk mengobati flu disebut ampuh dalam mengatasi virus corona.

Tentang obat avigan Dilansir Live Science, Kamis (19/3/2020), obat Avigan secara khusus dibuat untuk mengobati virus RNA seperti SARS-CoV-2.

Baca Juga: Virus Corona Sedang Mengancam Jiwa, Ivan Gunawan Asyik Pamer Kemesraan dengan Ayu Ting Ting di Bawah Guyuran Hujan Sambil Pegangan Tangan

SARS-CoV-2 adalah virus yang materi genetik utamanya RNA, bukan DNA.

Obat ini menghentikan beberapa virus dari replikasi dengan melumpuhkan enzim (zat yang menyebabkan reaksi kimia) yang disebut RNA polimerase, yang membangun RNA.

Menurut artikel yang membahas obat Avigan pada 2017 dan terbit di jurnal Proceedings of Japan Academy, Ser. B, Physical and Biological Science, tertulis bahwa tanpa adanya enzim utuh, virus tidak dapat menggandakan materi genetik secara efisien di dalam sel inang.

Meski demikian, ahli menemukan bahwa obat ini kurang efektif jika diberikan pada pasien yang memiliki gejala berat.

"Kami telah memberikan Avigan kepada 70 sampai 80 orang. Obat ternyata tidak berfungsi dengan baik ketika virus sudah berlipat ganda di tubuh pasien," kata seorang sumber dari Kementerian Kesehatan Jepang kepada surat kabar Mainichi Shimbun dilansir dari The Guardian.

Baca Juga: Kehabisan Sembako karena Darurat Corona, Miss Universe Indonesia ini Pakai Daster ke Supermarket

Di Jepang, obat Avigan memang diresepkan bagi pasien Covid-19 yang memiliki gejala ringan hingga sedang.

Namun, hasil dari uji coba ini belum dipublikasikan dalam jurnal ilmiah peer-review dan tampaknya masih temuan awal.

Perkembangan obat untuk Covid-19 Sampai saat ini, tidak ada obat yang disetujui atau diketahui dapat mengobati SARS-CoV-2.

Namun, obat antivirus yang dikembangkan untuk mengobati penyakit lain sedang diuji coba untuk digunakan dalam mengobati virus corona.

Sebagai contoh, Remdesivir dikembangkan untuk mengobati Ebola, tetapi telah menunjukkan harapan dalam mengobati monyet yang terinfeksi dengan coronavirus lain, seperti sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS).

Baca Juga: Sambut Kepulangan El Rumi dari London Pakai Termometer dan Hand Sanitizer, Maia Estianty: Suhu Tubuh Normal, Tapi Aku Gak Mau Sentuhan Sama Anak Dulu..

Menurut NBC News, Remdesivir saat ini sedang diuji di China dan AS.

Selain itu, uji klinis telah mulai menguji vaksin coronavirus eksperimental pada manusia.

Selama enam minggu ke depan, sekitar 45 peserta diharapkan untuk mendaftar dalam uji coba vaksin di Seattle, yang menguji keamanan vaksin dan kemampuannya untuk memicu respons kekebalan tubuh untuk melawan virus corona.

"Jika semuanya berjalan lancar, termasuk dua fase uji klinis berikutnya, vaksin itu dapat siap untuk digunakan publik dalam waktu sekitar 12 hingga 18 bulan," kata Dr Anthony Fauci, Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Obat Flu Avigan Buatan Fujifilm Jepang Efektif Atasi Corona, tapi... "(*)