Find Us On Social Media :

Jokowi Gelar Rapid Tes Covid-19 Secara Massal untuk Deteksi Dini PAsien Terinfeksi Virus Corona

By Novia, Kamis, 19 Maret 2020 | 16:36 WIB

Presiden canangkan rapid test secara masal untuk deteksi dini pasien terinfeksi corona.

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Sejak virus corona dikabarkan mewabah di Indonesia beberapa pekan lalu.

Kini Indonesia telah melaporkan 309 kasus pasien terinfeksi virus corona.

Seperti yang diinformasikan Juru Bicara Pemerintah Achmad Yurianto pada Rabu (18/3/2020) hingga kini sudah ada 19 pasien dikabarkan meninggal dunia kutip Grid.ID dari Warta Kota.

Baca Juga: Tanggapi 1 WNA yang Kabur saat Disuruh Isolasi Diri, Pemerintah Korea Selatan Ambil Tindakan Tegas, Siap Deportasi Jika Tak Patuhi Aturan!

Namun, pada Kamis (19/3/2020) total pasien positif corona dikabarkan kembali meningkat.

Kini pasien positif corona tercatat menjadi 309 orang.

Menanggapi pasien positif corona yang kian meningkat, kini presiden Joko Widodo menginstruksikan agar segera dilakukan rapid test virus covid-19 secara massal di Indonesia.

"Segera lakukan rapid test dengan cakupan lebih besar," ujar Presiden Jokowi dalam rapat terbatas melalui telekonferensi video dari Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/3/2020) dikutip dari Kompas.

Baca Juga: Anak dan Mantunya Digelandang Polisi Karena Kasus Narkoba, Dody Sudrajat Yakin Bibi Ardiansyah Bukan Pemakai: Saya Gak Curiga Sama Bibi!

Hal ini ditujukan untuk melakukan deteksi dini pada seseorang yang terpapar virus covid-19.

"Agar deteksi dini indikasi awal seseorang terpapar Covid-19 bisa dilakukan," lanjut dia.

Agar rapid test berjalan dengan lancar, Presiden juga mengintruksikan pada Kemnkes segera memperbanyak alat sekaligus tempat tes.

Tak hanya Kementerian Kesehatan, namun Presiden juga meminta rumah sakit pemerintah, BUMN, TNI-Polri, hingga swasta diminta untuk terlibat.

Baca Juga: Quality Time Dude Harlino Bareng Anak di Momen Work From Home: Belajar dan Bermain!

Demi kelancaran rapid test Jokowi juga membuka peluang bagi lembaga riset serta perguruan tinggi untuk terlibat di dalamnya.

"Lembaga riset dan pendidikan tinggi yang mendapatkan rekomendasi dari Kemenkes," ujarnya.

"Ini penting sekali terkait dengan hasil rapid test ini, apakah dengan karantina mandiri, self isolation, ataupun memerlukan layanan RS," tambahnya.

Seiring dengan berjalannya rapid test covid-19, Presiden Jokowi juga meminta jajarannya menyiapkan protokol kesehatan yang jelas dan mudah dipahami masyarakat.

Sebelumnya juru bicara pemerintah Achmad Yurianto telah menjelaskan agar penanganan Covid-19, sedang dikaji penerapan rapid test.

Yuri menjelaskan, rapid test ini dilakukan dengan mekanisme pemeriksaan spesimen.

Bukan menggunakan metode swab tenggorokan (mengambil cairan di tenggorokan), melainkan dengan sampel darah.

(*)