Find Us On Social Media :

Minim Alat Perlindungan Diri, Petugas Medis Sampai Pakai Kantong Sampah untuk Tangani Pasien Virus Corona, Bahkan Sampai Sentuh Pasien Tanpa Sarung Tangan!

By Nopsi Marga, Senin, 23 Maret 2020 | 16:50 WIB

(Ilustrasi) petugas medis di Spanyol kekurangan baju hazmat dan perlengkapan lain

Grid.ID - Lebih dari 160 negara di seluruh dunia tengah memerangi virus corona (COVID-19) yang tengah mewabah mulai awal tahun 2020 lalu.

Kasus virus corona ini pertama kali di temukan di Wuhan, Tiongkok.

Virus Corona ini menyebar dengan sangat cepat hingga seluruh dunia.

Baca Juga: Ahli THT di Inggris Ungkap Gejala Baru Penularan Virus Corona, Mendadak Tak Bisa Cium Bau hingga Mengecap Rasa!

Melansir laman Kompas.com, per Senin (23/3/2020), sebanyak 81.054 orang di Tiongkok telah terinfeksi virus corona ini.

Pada urutan kedua, diduduki oleh Italia, dengan kasus sebanyak 59.138.

Banyak negara yang belum siap menangani pendemi ini.

Tak sedikit pula negara yang minim alat kesehatan.

Baca Juga: Junior Liem Mulai Stres Gara-gara Isolasi Mandiri Akibat Virus Corona, Putri Titian Ungkap Alasannya: Anak-anaknya Luar Biasa Energinya!

Bahkan di Italia sekalipun, yang sudah sangat maju, masih banyak petugas medis yang tak memiliki alat memadai.

Hazmat (hazardous materials) atau perlengkapan perlindungan diri mulai langka di Italia.

Saking terbatasnya baju hazmat, para dokter dan petugas medis mulai memutar otak.

Bahkan sampai ada yang memakai kantong sampah untuk melindungi diri mereka.

Baca Juga: Tajir Nggak Ketulungan, Nia Ramadhani Santap Shabu-shabu dengan Daging Sapi Premium di Istana Mewahnya Saat Isolasi Mandiri Gegara Virus Corona, Lengkap dengan Tukang Masak!

Ya, kisah miris tersebut banyak terjadi di Spanyol.

Melansir dari pemberitaan Bloomberg pada Sabtu (21/3/2020) lalu, kantong sampah yang digunakan untuk melindungi tubuh para dokter dan petugas medis memiliki kualitas yang buruk.

Sehinga petugas medis hampir tidak dapat melihat.

Baca Juga: Alami Kerinduan Tak Bisa Bertemu Suaminya, Aura Kasih Berharap Wabah Virus Corona Cepat Berlalu Hingga Pikirkan Nasib Putrinya: Bella Nggak Bisa Ketemu

Para petugas medis bahkan menyentuh nadi dan urat pasien tanpa menggunakan perlengkapan, khususnya sarung tangan.

"Ini bukan dunia pertama lagi, ini perang," ucap Samantha Gonzalez, seorang perawat berusia 52 tahun, yang bekerja di ruang gawat darurat di Rumah Sakit Txagorritu, Basque, Vitoria.

Sementara itu, di Rumah Sakit Utama di Bergamo, Italia Utara, para petugas sedang berjuang untuk mengikuti arus pasien yang masuk.

Baca Juga: Korea Utara Sempat Klaim Tak Ada Kasus Virus Corona di Negaranya, Korps Medis Setempat Laporkan Ada 200 Tentara Meninggal, Editor Berita Lokal: Orang Sedang Sekarat!

Pihak berwenang berusaha untuk memindahkan pasien virus yang belum serius ke panti jompo lokal, yang dilengkapi dengan peralatan oksigen.

Sebelumnya, para lansia dipindahkan terlebih dahulu ke sebuah hotel.

"Hanya di departemen nefrologi, tiga dari 13 kolega jatuh sakit, salah satunya serius," kata Giuseppe Remuzzi, mantan Kepala Departemen Kedokteran di rumah sakit Papa Giovanni XXIII, Bergamo.

"Ini adalah situasi yang menakutkan dan mengerikan," lanjutnya.

Baca Juga: Mendekam di Balik Penjara 23 Tahun Akibat Pelecehan Seksual, Mantan Produser Hollywood Harvey Weinstein Kabarnya Ikut Terinfeksi Virus Corona

(*)