Find Us On Social Media :

Ungkap Duka Atas Meninggalnya Dokter yang Jadi Korban Keganasan Virus Corona, Dokter Reisa Broto Asmoro Peringatkan Orang-orang yang Masih Anggap Remeh Covid-19: Ini Bukan Saatnya untuk Bercanda Ria, Nyawa Taruhannya!

By None, Rabu, 25 Maret 2020 | 07:55 WIB

Reisa Broto Asmoro

Grid.ID – Perkembangan kabar soal merebaknya virus corona atau covid-19 di Indonesia kian hari kian memprihatinkan.

Bagaimana tidak, jumlah pasien di Tanah Air yang positif terinfeksi virus corona jumlahnya telah menyentuh angka ratusan.

Mengutip Kompas.com, juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengungkap update terakhir per Selasa (24/3/2020).

Baca Juga: Wuhan Dianggap Mengerikan Hingga Disebut Jadi Kota Lahirnya Virus Corona, Lembaga Penelitian Otak Tiongkok Temuka Fakta Baru, Ada Tempat Lain Sumber Munculnya COVID-19!

Setidaknya hingga tanggal tersebut telah ada sebanyak 686 kasus covid-19 di Indonesia.

30 pasien di antaranya telah dinyatakan sembuh, namun 55 lainnya meninggal dunia.

Siapa menyangka, dari puluhan orang yang menjadi korban keganasan virus corona tersebut, sebagian justru merupakan dokter serta tenaga medis.

Baca Juga: Gelar Pernikahan di Tengah Wabah Corona, Feni Rose Bersyukur Akad Nikah Anaknya Berjalan Lancar

Ya, dokter dan para petugas medis yang jadi garda terdepan untuk memerangi covid-19 di Indonesia ini pun harus bertaruh nyawa.

Hingga Senin (23/3/2020) kemarin, tercatat sudah ada 7 orang dokter yang meninggal dunia karena virus ini.

Hal ini jelas menimbulkan duka bagi masyarakat, terutama bagi rekan-rekan sejawatnya.

Termasuk juga dengan dokter cantik Reisa Broto Asmoro.

Lewat unggahan di Instagramnya, Reisa membagikan kabar duka meninggalnya Guru Besar Universitas Indonesia, yang juga merupakan seorang dokter yang ikut menangani pasien Covid-19.

Baca Juga: Sindir Telak Selebgram yang Syuting di Tengah Virus Corona, Didiet Maulana: Mbok Kalau Mau Bikin Sensasi Nggak Begini Caranya!Baca Juga: Sindir Telak Selebgram yang Syuting di Tengah Virus Corona, Didiet Maulana: Mbok Kalau Mau Bikin Sensasi Nggak Begini Caranya!

Dia adalah Prof. Dr. dr. Bambang Sutrisna, MHSc., Guru Besar Epidemiologi FKM-UI.

"Selamat jalan Prof. Salah satu dosen terbaik saya," tulis Reisa di Instagram story-nya, Senin kemarin.

Sebelumnya, Reisa juga telah mengungkapkan duka mendalamnya atas kabar banyaknya dokter yang gugur saat ikut memerangi virus ini.

Baca Juga: Disemprot Desainer Kondang karena Syuting di Tengah Wabah Corona, Ria Ricis Dibela Sang Manajer: Selama Tidak Mengganggu Jalanan Diizinkan Sih!

Lewat unggahan di Instagramnya, Minggu (22/3/2020) kemarin, artis cantik yang juga dokter ini mengungkapkan rasa sedihnya.

"Hari ini saya dapat kabar yang sangat menyedihkan untuk saya.

Banyak tenaga medis, rekan sejawat yg akhirnya tertular, berstatus odp dan harus diisolasi. Bahkan beberapa dokter dan perawat telah meninggal dunia dan ada beberapa lagi yg masih on going ventilator sampai sekarang," ucapnya.

Puteri Indonesia Lingkungan 2010 ini pun mengucapkan duka mendalam atas kepergian teman sejawatnya itu.

"Saya turut berduka sedalam-dalamnya. Sedih hati ini. Sangat berduka. Merasa hal ini sangat disayangkan. Dan kemudian hanya bisa mendoakan yg terbaik semoga kedepannya semuanya selalu dalam perlindungan Tuhan dan dijauhkan dari penyakit ini. Tapi apakah mungkin?" ungkapnya.

Baca Juga: Dilockdown Gara-gara Corona, Intip Rumah Seram Ahmad Dhani dan Mulan Jameela Seharga Rp 12 Miliar yang Konon Berhantu Sampai Buat sang Musisi Lari Terbirit-birit!

Meski tak ikut terjun langsung di rumah sakit, Reisa berjanji akan terus membantu sebisanya.

Ia akan terus membagikan ilmunya untuk mengedukasi masyarakat.

"Tugas kita saat ini memang berat, masing2 punya peranan sendiri. Meskipun saya nggak disana, tapi saya berjanji untuk tetap semangat, sesulit apapun, saya akan tetap berjuang untuk memberi ilmu dan kesadaran kepada masyarakat. Sesedikit apapun yg saya bisa bantu, pasti akan saya bantu. Ini sudah merupakan panggilan hidup, tugas dan janji saya. Apa pun caranya, sesulit apapun rintangannya, saya tetap semangat untuk kalian teman2 sejawatku," janjinya.

Baca Juga: Terpukul karena Tak Bisa Lakukan Apapun Demi Selamatkan Ayahnya yang Terserang Virus Corona, Putri Dokter Bambang Sutrisna: Bayangkan Kalau Keluarga Kalian Sesak Napas dan Telepon Sambil Minta Tolong!

Ibu dua anak ini mengajak masyarakat untuk mendoakan para dokter yang menjadi korban ganasnya virus corona ini.

"Malam ini saya mengajak siapa pun yang membaca ini, untuk berdoa / mengheningkan cipta sejenak, untuk mereka yg telah gugur dan berjuang di lini depan melawan virus mematikan ini. Dan ya, mematikan karena ternyata persentase angka kematian di Indonesia adalah yang tertinggi di dunia saat ini. Hampir 10%," ujarnya.

Perempuan 34 tahun ini juga memperingatkan masyarakat untuk tetap berada di rumah sehingga bisa meringankan beban para petugas medis.

Baca Juga: Hatinya Remuk Tak Bisa Peluk Putra Semata Wayangnya di Kala Virus Corona Merebak, Marini Zumarnis Ngaku Hanya Bisa Berdoa untuk Keselamatan Daffa Wardhana: Ya Allah, Hanya Engkaulah Tempatku Bergantung...

"Mari teman, mari kawan, sudah saatnya kita menyadari betapa pentingnya untuk kita berada di rumah. Apakah sesulit itu? Apa yang kamu banggakan dengan membahayakan orang banyak? Tidakkah kamu punya belas kasih? Banyak orang yg dengan berat hati tepaksa keluar rumah untuk menyambung hidup. Bukan untuk bersenang-senang. Ini bukan saatnya bercanda ria. Nyawa taruhannya. Tidak ada yang seru soal menjadi korban, tidak ada yang lucu membuat orang lain sengsara. Mari saling membantu untuk mengurangi penyebaran penyakit ini. Jangan sampai meremehkan tapi menyesal kemudian," ajaknya.

"Manusia hanyalah manusia. Jangan angkuh jangan jumawa. Karena kamu tahu sebenernya kalau bersikap seperti itu kamu akan berakhir bagaimana.

Please stay at home," pungkasnya. (GridFame/Maharani Kusuma Daruwati)

Artikel ini telah tayang di GridFame dengan judul Banyak Dokter Meninggal Karena Covid-19, Dokter Reisa Broto Asmoro Ungkap Duka Mendalam hingga Beri Peringatan: 'Jangan Angkuh Jangan Jumawa'

(*)