Find Us On Social Media :

Kehilangan Salah Satu Wanita Terbaik di Hidupnya, Gibran Rakabuming Raka Tak Kuasa Menahan Kesedihan Hatinya: Begitu Cepat Eyang Pergi Menghadap-Nya, saat Kami Membutuhkan Nasihat-nasihatnya

By Novia, Kamis, 26 Maret 2020 | 11:36 WIB

Gibran Rakabuming dan eyang Sudjiatmi Notomiharjo

 

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Kabut duka kini tengah menyelimuti segenap keluarga besar Presiden Joko Widodo.

Pasalnya, ibunda Presiden Joko Widodo dikabarkan telah berpulang di usianya yang ke 77 tahun.  

Sebelum dikabarkan meninggal dunia, Sudjiatmi Notomiharjo dikabarkan tengah dirawat di Rumah Sakit Tentara (RST) Slamet Riyadi (DKT) Surakarta.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Lepas Kepergian Ibunda Tercinta yang Telah Berjuang Melawan Kanker Sejak 4 Tahun Terakhir, Gibran Rakabuming Raka Ungkap Sosok sang Eyang yang Begitu Tangguh!

Sudjiatmi Notomiharjo dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (25/3/2020) pukul 16.45 WIB.

Melansir dari Instagram sang cucu, Gibran Rakabuming Raka, Kamis (26/3/2020), ia tak kuasa menahan kesedihan hatinya lantaran kehilangan salah satu wanita terbaik di hidupnya.

Melalui gambar visual yang diunggah di laman Instagramnya, Gibran mengaku sangat kehilangan sang nenek.

Baca Juga: Ikut Sampaikan Belasungkawa Atas Berpulangnya Ibunda Presiden Joko Widodo, Maia Estianty: Semoga Jiwa Almarhumah Diampuni dan Diterima di Sisi Allah SWT..

Terlebih sang nenek adalah salah satu pemberi nasihat dan petuah untuk terus menjadi manusia yang baik dan bermanfaat. 

"Begitu cepat eyang pergi menghadap-Nya, saat kami membutuhkan nasehat-nasehatnya," ujar Gibran melalui gambar visual yang diunggahnya.

Menurut ayah dua anak ini, wanita yang akrab disapanya dengan sebutan Eyang Noto merupakan nenek yang tangguh dan kuat.

Baca Juga: Mengingat Wabah Covid-19, Presiden Joko Widodo Larang Melayat Ibunda Tercinta dan Imbau untuk Tetep Kerja, Wapres Ma'ruf Amin Puji Langkah yang Diambil Sedangkan Sejumlah Menteri Kecewa!

Meskipun telah divonis mengidap kanker sejak empat tahun terakhir, diakui Gibran, sang nenek tak pernah menunjukkan rasa sakit yang dideritanya.

"Empat tahun Eyang Noto gerah (sakit), tapi tak pernah menunjukkan rasa sakitnya kepada anak-cucunya," jelas Gibran lewat caption.

Bahkan di saat kondisinya berjuang melawan kanker, sang nenek masih menyempatkan diri untuk mengikuti berbagai kegiatan sosial.

Baca Juga: Kirim Surat pada Presiden Joko Widodo, WHO Minta RI Deteksi Dini Virus Corona pada Orang yang Flu dan Sesak Napas

"Beliau masih berusaha mendatangi pengajian, dan kegiatan-kegiatan lain, bahkan kadang naik becak sendirian, atau meminta diantar sopir," ujarnya.

"Eyang Noto tidak pernah mau membebani anak-cucunya untuk beragam aktifitas beliau," tambahnya.

Selain kehilangan naselihat dari sang nenek, putra sulung Jokowi mengaku kehilangan doa-doa yang selalu dipanjatkan sang eyang.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Umumkan Dua WNI Positif Virus Corona, Menkes Terawan Sebut Rumahnya di Daerah Depok

"Puasa dan shalat tahajudnya tak pernah putus, untuk mendoakan kami semua anak-cucunya, agar menjadi orang yang berguna untuk orang banyak," jelasnya.

Atas berpulangnya sang nenek Sudjiatmi Notomiharjo, Gibran dan keluarga meminta doa dan memohonkan ampun atas kesalahan yang pernah diperbuat.

"Kami sangat kehilangan atas kepergian beliau," ujarnya.

Baca Juga: Sempat Jadi Kabar Baik, Klorokuin Ternyata Bukan 'Obat Andalan' untuk Sembuhkan Pasien Corona, Begini Penjelasan Joko Widodo

"Semoga Allah SWT mengampuni semua kesalahan semasa hidup, menerima semua amal baik dan dikaruniakan surga terbaik," tambahnya.

Kepergian sang nenek di tengah wabah corona ini, Gibran dan keluarga mengimbau agar para pelayat mendoakan dari rumah saja.

Tanpa mengurangi rasa hormat, Gibran menyampaikan bahwa waspada penyebaran covid-19 harus tetap dijalankan.

Baca Juga: Curhatan Ibu Ini Bikin Presiden Joko Widodo Mendadak Gagap, Gubernur dan Menteri pun Diam Tak Berkutik

"Bukan berarti keluarga melarang, tapi dengan tanpa mengurangi rasa hormat, dan mengikuti kebijakan pemerintah terhadap situasi tanah air, saya menyarankan untuk mendoakan dari rumah saja," tandasnya.

(*)