Find Us On Social Media :

Hari Kartini, Hannah Al Rasyid Minta Wanita Milenial Bisa Sekolah dengan Leluasa

By None, Sabtu, 21 April 2018 | 08:01 WIB

Hannah Al Rasyid

Grid.ID - Tanggal 21 April menjadi momentum besar bagi wanita Indonesia, untuk melestarikan perjuangan pahlawan Raden Adjeng Kartini Kartini.

Berbagai cara dilakukan masyarakat dari segala usia untuk merayakan Hari Kartini. Tidak hanya masyarakat biasa, kalangan dinas dan pegawai kantoran jug tak luput memeriahkan perayaan Hari Kartini.

Namun, menurut aktris Hannah Al Rasyid (32), perayaan Hari Kartini di Indonesia beberapa tahun belakangan ini mengalami kelunturan esensi maknanya.

Oleh karena itu, Hannah meminta masyarakat Indonesia, khususnya para perempuan di generasi milenial, untuk melihat semua perjuangan Kartini yang berdampak para wanita bisa bersekolah dengan leluasa.

"Menurut saya mereka (wanita) harus merayakan Hari Kartini. Harus melihat, tanpa tokoh feminis seperti Kartini, mereka tidak akan ada semangat untuk sekolah, pilih pasangan hidup sendiri, mencapai karier setinggi langit," tutur Hannah Al Rasyid, ditemui di sela Press Junket film 'Jailangkung 2', di Kinosaurus Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (19/4/2018) sore.

"Gua melihat generasi sekarang hidup yang sekolah sudah ada aksesnya. Lo bisa nikah sama siapa pun, bisa cari kerja sendiri, dan lain-lain. Jangan sampai kalian nyaman dengan gaya hidup yang seperti itu," sambungnya.

Hannah mengimbau perempuan zaman sekarang jangan terlalu menikmati apa yang dirasakan saat ini, yakni hidup yang serba mudah.

Syahnaz Sadiqah dan Jeje Govinda Bakal Gelar Pernikahan Siang ini

Padahal, menurut Hannah, masih banyak perempuan Indonesia yang masih hidup dengan kondisi tertekan, tertindas, dan tidak ada akses ke pendidikan.

"Masih banyak wanita yang keluar dari sekolah karena menikah untuk mengurangi beban keluarga," ucapnya.

Hannah menginginkan wanita Indonesia zaman now untuk bisa memperjuangkan wanita Indonesia yang masih tertindas, sebagai bentuk menghargai semua perjuangan Kartini, yang menyuarakan mengenai kesetaraan gender.

"Kenyataannya jutaan perempuan Indonesia masih hidup seperti itu. Dan itu gua berusaha yang gua lakukan saat ini. Mengingat bahwa karena hidup lo aman, jangan samakan semua hidup wanita di Indonesia aman," paparnya.