Find Us On Social Media :

Satu Kampung Takut Tertular Covid-19, Jenazah Mantan Anggota DPRD di Sulawesi Ditolak Warga, Ketua RW: Jangan Dikubur di Tengah Masyarakat!

By Novia, Rabu, 1 April 2020 | 18:00 WIB

Ilustrasi Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Kamis (26/3/2020)

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Kekhawatiran masyarakat terkait pandemi corona nampaknya masih menjadi momok tersendiri.

Bagaimana tidak, virus yang dapat mematikan ini memang tengah menjadi masalah dunia.

Meskipun virus ini dapat ditangani dan disembuhkan, tak sedikit warga yang masih resah dan ketakutan.

Seperti yang diketahui virus yang tak hanya berkembang di Indonesian ini sebelumnya telah mewabah secara global di berbagai negara.

Baca Juga: Azis Gagap Mendadak Ikuti Jejak Sule dan Andre Taulany Pamit dari OVJ, Mpok Alpa Hingga Anwar Syok Sampai Mewek di Pelukan Sang Komedian

Meskipun demikian, rasa khawatir yang berlebihan tentu saja mengakibatkan hal yang kurang baik.

Seperti informasi yang yang tengah menjadi perbincangan hangat masyarakat baru-baru ini.

Melansir informasi dari Tribunnews Bogor pada Rabu (1/4/2020), masyarakat di beberapa daerah dikabarkan menolak jenazah covid-19 untuk di kebumikan.

Salah satunya yang viral adalah jenazah anggota DPRD Sulawesi Tenggara.

Baca Juga: Bingung Dua Minggu Berdiam Diri di Rumah Aja, Hamish Daud Mulai Coba-coba Pulaskan Makeup ke Wajah Raisa

Ya, jenazah tersebut ditolak warga karena diduga merupakan pasien covid-19.

Mulanya jenazah tersebut hendak dibawa dan dimakamkan ke Pemakaman Kristen Pannaran Kecamatan Manggala, Makasar, Sulawesi Selatan pada Selasa (31/3/2020).

Namun, karena banyak waga yang takut tertular covid-19, akhirnya masyarakat menolak jenazah yang hendak di makamkan itu.

Proses penolakan warga bahkan sempa viral di media sosial.

Baca Juga: Dicecar Habis-habisan dan Diserbu Netizen di Seluruh Medsos Miliknya Perihal Kapan Berakhirnya Corona di Indonesia, Mbah Mijan Meradang dan Angkat Bicara: Memuncak Dulu Baru Mereda!

Sebab salah seorang pria yang mengaku sebagai ketua RW Ujung Boro itu menolak jenazah dengan lantang.

Menurutnya, jenazah covid-19 dapat menularkan virus kepada masyarakat sekitar.

"Jangan dikubur itu di sini kalau masih mau enak, sehat, jangan jenazah corona dikubur di tengah masyarakat," kata pria yang mengaku sebagai Ketua RW bersama warga yang lain.

Sementara itu, melansir informasi dari Kompas, jenazah mantan anggota DPRD itu disebutkan hanya berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).

Baca Juga: McDonald’s Indonesia Tutup Layanan Makan di Tempat Mulai Tanggal 1 April 2020

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, Husni Thamrin menyampaikan hasil tes mediang politikus partai Hanura itu belum keluar.

"Beliau belum confirm positif dan belum tentu positif cuma aturan pemakamannya tentu diperlakukan seperti positif," kata Husni, Rabu (1/4/2020).

Sebelum meinggal dunia, salah satu mantan anggota DPRD Sulawesi itu sempat dirawat di Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo pada Senin (30/3/2020).

Sementara dokter yang menangani pasien tersebut menyatakan bahwa almarhum hanya berstatus pasien dalam pengawasan saja.

Baca Juga: 10 Tahun Jadi Menantu Keluarga Konglomerat Bakrie, Nia Ramadhani Mendadak Singgung Soal Masa Sulit dan Perjuangan: Nanti Akan Ada Saatnya...

"Yang jelas beliau belum positif," tutur Husni.

(*)