Find Us On Social Media :

Di Balik Tembakan Membabi Buta di Amerika Serikat: Setiap Bulan, 50 Wanita di AS Terancam Tewas Akibat Senjata Api

By Aditya Prasanda, Senin, 23 April 2018 | 14:17 WIB

Ilustrasi, Presiden AS, Donald Trump dan Travis Reinking, pelaku penembakan yang tewaskan 4 orang di Tennessee

Tingkat pembunuhan akibat senjata api di Amerika Serikat 25 kali lipat lebih tinggi dari jumlah total korban tewas akibat senjata api di negara-negara maju. Namun hingga ribuan korban jiwa berjatuhan, bak permen karet di toko-toko ritel di Indonesia, senjata api tak sulit ditemukan di negeri Paman Sam

Grid.ID - Untuk sekian kalinya, peristiwa penembakan brutal kembali menggegerkan Amerika Serikat.

Pelaku, Travis Reinking (29) kini tengah jadi buronan kepolisian Tennessee.

Minggu (22/4/2018) dini hari, dengan membabi buta, Travis melepaskan tembakan di Waffle House dekat Nashville, Tennessee.

Kontroversi Muntahan Paus Bernilai Miliaran Rupiah

4 orang tewas akibat ulahnya, dan kini polisi menetapkan Travis dalam '10 buronan paling dicari di AS'.

Dari keterangan keluarganya, diketahui Travis mengalami delusi sejak Agustus 2004.

Terlepas dari penyakit yang ia hadapi, persoalan Travis dan rentetan kasus penembakan brutal yang terjadi di AS memiliki benang merah yang sama: sampai kapan akses kepemilikan senjata api yang begitu mudah di AS menelan korban-korban selanjutnya?

Kepemilikan senjata api yang begitu bebas di AS, telah menelan ribuan korban jiwa.

Wajar saja, di AS, senjata api dijual bak permen karet yang tidak sulit kita temukan pada banyak toko ritel di Indonesia.

Sebuah Pameran Mengungkap Kisah Anne Frank dan Sahabat Pena-nya di Amerika Serikat

BBC mencatat sekitar 300 hingga 350 juta penduduk AS memiliki benda mematikan itu.