Find Us On Social Media :

Mengikuti Langkah Iran, Brazil Menyiapkan Kuburan Massal Virus Corona di Sao Paulo

By Daniel Ahmad, Kamis, 2 April 2020 | 19:50 WIB

Ilustrasi virus corona masuk ke Indonesia.

Laporan Wartawan Grid.ID, Daniel Ahmad

Grid.ID - Seperti negara Iran, Brazil menyediakan kuburan massal untuk mayat korban virus corona di Taman Makam Vila Formosa, Sao Paulo.

Antisipasi dengan proteksi diri yang lengkap menjadi prasyarat petugas makam di Sao Paulo ini.

Bukan hanya itu, karib kerabat salah satu korban pun tidak boleh berkerumun mendatangi makam.

Dengan kata lain jumlah orang yang mengantar jenazah juga harus terbatas.

Baca Juga: Dianugerahi Anak Laki-laki, Marcel Darwin Ucapkan Rasa Syukur

Aturan ketat ini disebabkan oleh jumlah presentase kematian meningkat 30% pasca Amerika Latin terpapar covid-19.

Sao Paolo sendiri merupakan titik pusat penyebaran virus corona di seluruh Amerika Latin.

Dilansir Kompastv, hingga Rabu (2/04/2020) waktu setempat, sebanyak 6.836 didiagnosis dan positif covid-19 dengan jumlah kematian sebanyak 241 kasus.

Baca Juga: Cap Negatif Terlanjur Melekat Gegara Terlibat Skandal Video Panas dengan Ariel NOAH 10 Tahun Silam, Luna Maya Mencak-mencak Saat Ditawar Rp 200 Juta

Joao Doria, Gubernur Sao Paulo, meminta warganya untuk solider dan bahu-membahu berjuang mengatasi pandemi global yang berasal dari Wuhan ini.

Sebelum Brazil menyiapkan kuburan masal, negara Timur Tengah, Iran juga menyiapkan kuburan massal bagi warganya.

Seperti dilansir Kompas.com, kuburan bernama Behesht-e Masoumeh di wilayah Qom ini diketahui melalui unggahan gambar Satelit Teknologi Maxar.

Pencegahan wabah corona di Behesht-e Masoumeh membolehkan para tenaga medisnya tidak memandikan jenazah dengan air dan sabun seperti tradisi Islam umumnya.

Baca Juga: Cap Negatif Terlanjur Melekat Gegara Terlibat Skandal Video Panas dengan Ariel NOAH 10 Tahun Silam, Luna Maya Mencak-mencak Saat Ditawar Rp 200 Juta

Dengan pelindung pakaian yang lengkap, para tenaga medis berjalan melewati mayat-mayat yang terbungkus tas hitam di lantai kamar mayat.

Hal ini menjadi langkah yang kritis bagi Iran dalam mengurangi penyebaran Virus Corona.

Karena sebelumnya Iran juga sudah melarang shalat jum’at di seluruh provinsi, penutupan sekolah dan universitas.

Acara hiburan pun banyak yang dibatalkan seperti konser musik dan acara olahraga.

Yang paling menyita perhatian adalah pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali yang membatalkan pidato kebangsaan untuk Acara Nowruz atau Tahun Baru Persia. (*)