Find Us On Social Media :

Koleksi Tenun Khas Sulawesi Tenggara Bertajuk 'Kaghati Muna' di Muslim Fashion Festival 2018

By Annisa Suminar, Senin, 23 April 2018 | 20:03 WIB

Tenun khas Muna, Sulawesi Tenggara di panggung MUFFEST 2018

Laporan Wartawan Grid.ID Annisa Suminar

Grid.ID - Peminat busana muslim memang merambah segala usia, termasuk untuk kaum ibu-ibu.

Tergabung dalam sesi Hijabers Mom Community, sederet desainer yang berporfesi sebagai ibu memoresentasikan busananya pada hari ketiga Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2018.

Salah satunya adalah Waode Nila Sari yang bertajuk Kaghati Muna.

( BACA JUGA :Beri Rumah dan Barang Mewah Untuk Syahnaz, Ini Pekerjaan Utama Jeje 'Govinda')

Dengan label Waode Collection, sang desainer Waode Nila Sari terinspirasi dari layangan tradisional di Pulau Muna Sulawesi Tenggara.

Sesuai dengan tema yang diambil, koleksi ini menampilkan busana dengan kombinasi kain jet black hitam dan tenun Muna.

Gambar layangan terlihat dari bordir dan lukisan yang menghiasi gaun panjang serta kerudung sehingga menambah nilai etnik khas Muna.

Tidak hanya sampai disitu, tenun Muna juga terlihat pada padu padan celana dan atasan yang dikombinasikan dengan linen.

( BACA JUGA :Lihat yuk Koleksi Terbaru Khanaan Shamlan di Muslim Fashion Festival 2018!)

Pemilihan warna seperti hitam dan hijau menambah kesan fresh bagi si pemakai.

Pada jaman dahulu kain tenun Muna dipakai hanya untuk golongan tertentu, namun semakin ke sini kain tenun bisa dipakai oleh siapa saja.

Nah, dengan koleksi ini designer Waode ingin menyuguhkan busana dari kain tenun Muna untuk para wanita muslimah.

Selain itu, dalam koleksi ini ia ingin menunjukkan Sisi kekuatan dan keindahan seorang wanita.

( BACA JUGA :Serem! Ada Hantu Nenek-nenek dari Pohon Asem di Rumah Raffi Ahmad)

Kain tenun Muna memiliki makna tersendiri yang menggambarkan kekuatan dan keindahan seorang wanita dalam menjalani kehidupannya.

Semakin tinggi ia mencapai puncak kehidupannya, maka akan semakin besar tantangan yang harus dihadapi.

Namun mereka melaluinya dengan tetap anggun sehingga memancarkan keindahan bagi orang yang melihatnya.

( BACA JUGA :Istri Indra Bekti Larang Anak Perempuannya Belajar Masak, Duh!)

Kesan tegas dan kekuatan wanita terlihat dari pemilihan details garis pada beberapa bagian koleksi yang dipamerkannya.

Dalam koleksinya kali ini diharapkan bisa memberikan nilai filosofi dan budaya seputar kain tenun Muna. (*)