Find Us On Social Media :

Ngaku Sudah Tak Tahan Lama-lama Memendam Rasa pada Anak Didiknya, Pembina Pramuka di OKU Akhirnya Nekat Jebak dan Perkosa sang Siswi SMP di Lapangan Belakang Sekolah hingga Tewas!

By Arif Budhi Suryanto, Minggu, 5 April 2020 | 16:45 WIB

Aldy Sukma Wijaya (19), pelaku pemerkosa sekaligus pembunuhan terhadap siswi SMP berinisial RN (13) telah diringkus oleh Polres OKU

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Aldy Sukma Wijaya (19) diamankan setelah memperkosa sekaligus membunuh anak didiknya berinisial RN (13).

Tersangka yang merupakan pembina pramuka di sekolah tempat korban menimba ilmu ini mengaku nekat melakukan aksinya lantaran sudah lama memendam rasa.

"Saya sudah naksir, tapi susah mendekatinya," ucap tersangka seperti yang dikutip Grid.ID dari SRIPOKU.com, Sabtu (04/04/2020).

Baca Juga: Kisah Mengerikan Gadis SMA yang Disiksa dan Diperkosa Secara Brutal Hanya Karena Menolak Cinta Antek Yakuza, Disekap Sampai Mati

Selama ini, diakui tersangka, ia hanya berani memperhatikan gerak-gerik korban yang masih duduk di bangku SMP kelas 1 ini dari kejauhan.

Kebetulan, rumah tersangka juga tak jauh dari sekolah korban.

Lambat namun pasti, pelaku mulai melancarkan aksinya.

Baca Juga: Tak Tahan Digoda Hawa Nafsu Selagi Sang Istri Jadi TKW di Arab Saudi, Seorang Pria di Lampung Tega Perkosa Putri Kandung Selama 7 Tahun, Ngakunya Khilaf

Ia menjadi aktif dan sering membantu korban setiap kali ada latihan pramuka.

Padahal, tidak ada SK ataupun honor yang dibayarkan kepada pelaku.

Ini semua semata-mata pelaku lakukan agar bisa dekat dengan korban.

Baca Juga: 6 Kali Diperkosa Gendruwo dan Menikmatinya, DJ Cantik Ini Kembali Pamerkan Tampilan Baru Dirinya: Buang Sial!

Jebak Korban Lewat Facebook

Karena korban sulit untuk didekati, pelaku pun akhirnya nekat membuat rencana busuk dengan menjebak korban.

Melansir dari Kompas.com, warga Kecamatan Semidang Aji Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan ini mengirim pesan kepada korban semalam sebelum kejadian.

Pesan yang dikirimkan lewat Facebook itu berisi perintah kepada korban untuk datang ke sekolah mengikuti kegiatan pramuka.

Baca Juga: Akan Langsungkan Pernikahan 2 Minggu ke Depan, Pria Ini Jadi Polisi Gadungan untuk Memeras dan Memperkosa Seorang Wanita Demi Dapatkan Tambahan Modal Nikah

Padahal saat itu sekolah sedang diliburkan.

Namun tanpa rasa curiga, keesokan harinya, korban datang dengan diantar kedua orang tuanya.

Korban pun langsung digiring tersangka untuk menuju ke lapangan di belakang sekolah.

Baca Juga: Syifa Hadju Imbau untuk Jangan Bully Peneror yang Mengancam Menculik dan Memperkosanya, Ini Penjelasannya

"Saat tiba di lapangan itu, korban diminta untuk berbalik badan. Pelaku lalu memukulnya dari belakang dengan menggunakan balok kayu," kata Kasat Reskrim Polres OKU AKP Wahyu.

Korban yang pingsan langsung dibawa tersangka ke hutan di belakang sekolah untuk digerayangi.

Saat melancarkan aksi bejatnya, pelaku tidak mengira korban masih hidup, sehingga ketika melihat tubuh gadis pujaannya itu bergerak ia pun kaget.

Baca Juga: Syifa Hadju Maafkan Pelaku yang Mengancam Menculik dan Memperkosanya, Orang Tua Pelaku: Anak Kami Kapok dan Tidak akan Bermain di Media Sosial

Pelaku langsung menusukkan kayu ke tubuh korban secara berulang-ulang hingga akhirnya tewas di tempat.

"Saat meninggal, korban kembali diperkosa oleh pelaku. Setelah itu jenazah korban diikat dan ditinggalkan di kebun," jelas Wahyu.

Tersangka pun kini telah diringkus oleh anggota Polres OKU di rumahnya di Desa tebing kampung Kecamatan Semidangaji setelah dilaporkan oleh keluarga korban.

Baca Juga: Selain Lebih Tenang, Syifa Hadju Siap Dikonfrontir Pelaku yang Mengancam Menculik dan Memperkosanya!

Selain itu, polisi mengamankan barang bukti berupa satu batang kayu bulat dengan panjang 80 sentimeter, satu topi pramuka, dua helai dasi pramuka warna merah putih.

Satu helai dasi pramuka warna coklat, satu buah tas warna merah, satu pasang sepatu warna hitam putih, satu helai jilbab warna coklat, satu gulung tali rafia warna merah, satu pasang sandal merek Carvil, dan satu helai baju olahraga warna hijau.

Kemudian ada juga barang bukti lain berupa satu helai celana panjang pramuka warna coklat, satu helai baju pramuka, satu helai rok panjang pramuka, satu helai celana training warna hitam, satu helai celana dalam warna hitam, dan satu helai kaos dalam warna putih.

(*)