Find Us On Social Media :

Virus Corona Mewabah, Organisasi Buruh Internasional Soroti Hilangnya 6,7 Persen Jam Kerja di Seluruh Dunia

By None, Rabu, 8 April 2020 | 11:21 WIB

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Senjata Makan Tuan, Aurel Hermansyah Kini Dimabuk Cinta hingga Ingin Nikah dengan Atta Halilintar Sampai Alasan Ria Ricis Minta Deddy Corbuzier Hapus Video Podcastnya Banyak dari mereka berada dalam pekerjaan yang berupah rendah dan berketerampilan rendah sehingga hilangnya pendapatan secara mendadak menghancurkan kehidupan mereka. Dilihat secara kawasan, proporsi pekerja dalam sektor-sektor yang “berisiko” ini bervariasi dari 43 persen di kawasan Amerika hingga 26 persen di Afrika. Di sejumlah kawasan, terutama Afrika, memiliki tingkat informalitas yang lebih tinggi berpadu dengan kurangnya perlindungan sosial, tingginya kepadatan penduduk dan lemahnya kapasitas, memperburuk tantangan kesehatan dan ekonomi yang dihadapi pemerintah, demikian laporan mengingatkan.

Baca Juga: Kena Nyinyir Netizen yang Menyebutnya Banyak Uang Saat Pandemi Corona, Igor Saykoji Bantah dengan Komentar Pedas dan Menohok: Gak Semua Pekerja Seni Punya Banyak Uang Di seluruh dunia, dua miliar orang bekerja di sektor informal (umumnya di perekonomian yang baru muncul dan berkembang) serta paling berisiko. Perangkat kebijakan dalam skala besar dan terpadu diperlukan, terfokus pada empat pilar: mendukung perusahaan, pekerjaan dan pendapatan; mendorong ekonomi dan pekerjaan; melindungi pekerja di tempat kerja; dan memanfaatkan dialog sosial antara pemerintah, pekerja dan pengusaha untuk mencari jalan keluar, demikian menurut studi. “Ini merupakan ujian terbesar dalam kerja sama internasional selama lebih dari 75 tahun,” kata Ryder.

Baca Juga: Gara-gara Covid-19, Hasil Tes Rambut Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah Belum Keluar “Jika satu negara gagal, maka kita semua gagal. Kita harus mencari jalan keluar yang dapat membantu semua lapisan masyarakat global, terutama mereka yang paling rentan atau paling tidak mampu menolong diri mereka sendiri.” “Pilihan yang kita buat hari ini akan secara langsung mempengaruhi bagaimana krisis ini berkembang dan begitu pula dengan kehidupan miliaran orang,” ia menambahkan. “Dengan langkah-langkah yang tepat kita dapat membatasi dampak dan akibat yang ditinggalkannya. Kita harus membangun kembali dengan lebih baik sehingga sistem kita lebih aman, lebih adil dan lebih berkelanjutan dari sebelum krisis ini terjadi.” (*)