Find Us On Social Media :

Muntah Darah Sampai Dikira Kena Santet, Babysitter PDP Corona Akhirnya Tewas Usai Dipulangkan ke Madiun

By Nesiana Yuko Argina, Sabtu, 11 April 2020 | 13:26 WIB

Muntah Darah Sampai Dikira Kena Santet, Babysitter PDP Corona Akhirnya Tewas Usai Dipulangkan ke Madiun

Laporan Wartawan Grid.ID, Nesiana Yuko Argina

Grid.ID - Satu pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 asal Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur meninggal dunia.

Sebelum meninggal dunia, pasien berinisial L tersebut diketahui sempat sakit saat berada di Jakarta, tempat ia merantau dan bekerja.

Yap, L sudah delapan tahun bekerja sebagai baby sitter atau pengasuh di Jakarta.

Baca Juga: Soal Suara Dentuman Misterius, PVMBG Jelaskan Bukan Berasal dari Letusan Gunung Anak Krakatau

Begitu sakit, L dibawa ke rumah sakit oleh majikannya dan sempat diopname setelah didiagnosis demam berdarah.

Namun kemudian korban dipulangkan ke kampung halamannya pada Sabtu (4/6/2020) dan diantar langsung oleh majikannya menggunakan kendaraan pribadi.

Mengutip laman Kompas.com, setibanya di Madiun korban tak langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

Baca Juga: Pelaku Pembiusan Ini Ternyata Seorang Residivis, Sudah 80 Wanita yang Ditemuinya Secara Online Ditiduri dan Dikuras Habis Harta Bendanya

Padahal selama tiga hari di rumah, L tak mau makan, merasakan badannya lemas, dan mulai sulit diajak berkomunikasi.

Bukannya dibawa ke rumah sakit, orang tua justru membawa L ke Gresik pada Selasa (7/4/2020) untuk mendapatkan pengobatan alternatif dari orang pintar.

Setibanya di sana L dinyatakan sakit akibat guna-guna atau santet, lantaran ia mengalami muntah darah.

Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Meletus Jumat Malam, LAPAN Ungkap Suara Dentuman yang Terdengar di Jabodetabek Bukan Berasal dari Suara Letusan

"Saya sudah mendapatkan informasi hasil pengobatan di Gresik. Korban bukan dinyatakan sakit corona, tetapi karena dibuat orang. Gara-garanya yang bersangkutan muntah darah," ujar Tarnu Ashidiq, Camat Kare saat dihubungi pada Jumat (10/4/2020).

Pulang dari Gresik kondisinya belum membaik, orang tua akhirnya membawa L ke puskesmas dan kemudian dirujuk ke RSUD dr Soedono mengingat riwayat korban yang pulang dari daerah zona merah corona.

Selama di rumah sakit, korban kembali mengalami muntah hingga akhirnya diopname.

Baca Juga: Selain Tak Boleh Boncengan Selama PSBB, Pengendara Motor di Jakarta Juga Diminta Selalu Waspada Saat di Lampu Merah, Ternyata Ini Alasannya

Namun karena kondisi makin menurun, L meninggal dunia pada Kamis (9/4/2020) pukul 16.00 WIB.

Jenazah korban pun dimakamkan di pemakaman umum desa setempat dengan SOP pemakamanan jenazah corona.

Sementara itu melansir laman ANTARA News, pasien Covid-19 yang sembuh di Jawa Timur mencapai 21,65 persen.

Baca Juga: Berhasil Kumpulkan Rp 64 juta dari Tradisi Unik Tempel Uang di Bar, Bos Ini Selamatkan Para Karyawannya dari Bahaya Akibat Ancaman Corona

Menurut Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur, per Selasa (7/4/2020), pasien sembuh memiliki total 42 orang dari hari sebelumnya yang dikonfirmasi 40 orang.

Dua orang tambahan ini berasal dari Sidoarjo dan Kota Malang.

Untuk rincian spesifiknya, 23 orang bersal dari Kota Surabaya, 8 dari Magetan, 4 dari Kabupaten Malang, 5 dari Kota Malang, dan masing-masing satu dari Kabupaten Blitar dan Kota Blitar.

Baca Juga: Niat Hati Sterilkan Uang Kertas Pakai Microwave Agar Terhindar dari Virus Covid-19, Seorang Warga Korea Selatan Justru Kehilangan Rp 5 Juta Karena Semuanya Terbakar

(*)