Find Us On Social Media :

Dijuluki Sniper Berdarah Dingin, Kepala Wanita Ini Dihargai Rp 13 Miliar untuk Menjadi Budak Seks ISIS

By None, Minggu, 19 April 2020 | 07:25 WIB

Dijuluki Sniper Berdarah Dingin, Kepala Wanita Ini Dihargai Rp 13 Miliar untuk Menjadi Budak Seks ISIS

Grid.ID - Seorang penembak jitu menjadi incaran ISIS lantaran telah musnahkan 100 tentaranya.

Namun siapa sangka, sniper jitu yang dijuluki berdarah dingin itu adalah seorang wanita cantik yang hingga kini masih jadi pencarian kawanan ISIS.

Namanya adalah Joanna Palani (23).

Jika Anda melihatnya memakai pakaian seperti wanita pada umumnya, maka Anda tidak akan percaya bahwa dia adalah seorang sniper alias penembak jitu.

Baca Juga: Pengelola Kebun Binatang Terpaksa Sembelih Beberapa Hewan untuk Beri Makan Hewan Lainnya Sebab Kelaparan karena Krisis Corona

Ya, Joanna Palani. Merupakan anggota militer yang ikut berperang melawan ISIS.

Dilansir dari hotgrid.id yang mengutip dari allthatsinteresting.com pada Senin (24/6/2019), bukan tanpa alasan jika Joanna terjun ke dunia militer.

Sebab, banyak warga Kurdi dan Peshmerga menjadi milisi untuk ramai-ramai berperang melawan ISIS.

Wanita berusia 23 tahun blasteran Kurdi-Denmark ini pun rela meninggalkan bangku perkuliahan dan terjun langsung ke medan laga bertempur melawan ISIS.

Baca Juga: Pemiskinan Global, COVID-19 Dapat Jerumuskan Setengah Miliar Lebih Orang ke Dalam Jurang Kemiskinan, Ahli: Krisis Ekonomi Lebih Parah dari Krisis Kesehatan

Soal keahlian, jangan pernah menganggap remeh Joanna Palani.

Karenanya nyatanya, Joanna Palani merupakan sniper berdarah dingin.

Senapan andalan wanita cantik ini adalah senapan penembak runduk SVD Dragunov dan senapan serbu Kalashnikov.

Bermodalkan dua senjata tersebut, Joanna Palani dilaporkan berhasil membantai 100 orang milisi ISIS.

Baca Juga: Hadapi Krisis Besar karena Virus Corona, Ratu Elizabeth Berikan Semangat Melalui Siaran Televisi

Berkat kemampuannya sebagai seorang sniper, Batalion YPG yang merupakan Angkatan Bersenjata Pemerintah Regional Kurdistan kesatuan di mana Joanna bertugas memberikan apresiasi luar biasa kepadanya.

Ternyata kemampuan Joanna dalam berperang ia dapat secara otodidak.

Hal ini tak lepas dari masa lalunya di mana ia dan keluarga sudah menjadi korban peperangan di Irak.

Bau mesiu, desingan peluru dan melihat orang mati dalam pertempuran merupakan hal biasa bagi Joanna Palani.

Baca Juga: Tengah Krisis Pandemi Virus Covid-19, Pabrik Corona Asal Meksiko Tangguhkan Produksinya

Inilah yang membuat wanita cantik ini memiliki karakter keras, dingin, dan tak takut ketika berhadapan dengan ISIS.

Apalagi saat di Denmark, kakeknya selalu mengajak Joanna kecil berlatih menembak dengan senapan.

Namun ketika ia mendengar ISIS memperlakukan bangsa Kurdi semena-mena, Joanna marah dan memutuskan untuk memerangi gerakan radikal tersebut.

"ISIS adalah mesin pembunuh. Namun sejujurnya amat mudah untuk menjatuhkan mereka," ungkap Joanna Palani kepada Daily Mail.

Baca Juga: Kematian Akibat Corona Diprediksi Akan Capai 100.000 Orang, Benarkah Krisis Corona di Amerika yang Terburuk Setelah Perang Dunia II

Hadiah untuk membunuh Joanna Palani

Kehadiran Joanna Palani tentu menjadi momok bagi ISIS dan para pemimpin ISIS amat pusing menghadapinya.

Oleh karena itulah, mereka akan membayar satu juta dolar atau Rp13 miliar bagi siapa saja yang bisa membunuh atau menangkap Joanna Palani.

"ISIS memang sangat ingin menangkap saya, lalu menjadikan saya budak seks," ungkap Joanna Palani jujur.

Baca Juga: Sudah Tak Bersama Brad Pitt, Angelina Jolie Pilih Urus Sendiri Kelima Anaknya Selama Krisis Covid-19

Namun pada Desember 2016 lalu, Badan Intelijen Denmark malah yang berhasil menangkap Joanna.

Penangkapan ini tak lain adalah usaha Denmark untuk mengamankan keselamatan warganya itu agar tak jatuh ke tangan ISIS.

Artikel ini sudah tayang di hot.grid.id dengan judul: Pernah Bantai 100 Orang ISIS, Sniper Cantik Ini Dihargai Rp 13 Miliar Bagi Siapa Saja yang Bisa Menangkapnya untuk Dijadikan Budak Seks