Find Us On Social Media :

Korea Utara Sempat Bohong Pada Dunia Hingga Klaim Bebas Covid-19, Kasus Positif Corona Ternyata Sudah Ada Sejak Maret, Ilmuwan Khawatir Negara Tersebut Tak Bisa Hadapi Ledakan Korban!

By None, Senin, 20 April 2020 | 06:50 WIB

Ilustrasi - Korea Utara Sempat Bohong Pada Dunia Hingga Klaim Bebas Covid-19, Kasus Positif Corona Ternyata Sudah Ada Sejak Maret, Ilmuwan Khawatir Negara Tersebut Tak Bisa Hadapi Ledakan Korban!

Grid.ID - Sejumlah 213 negara di dunia saat ini tengah menghadapi pandemi Covid-19.

Dari pantauan Grid.ID pada laman resmi BNPB, sejumlah 2.203.927 kasus telah terkonfirmasi.

Dari ratusan negara tersebut ada satu negara yang sempat mendeklarasikan bebas dari pandemi ini, negara tersebut adalah Korea Utara.

Namun, negara paling tertutup di dunia yang sebelumnya tak mengakui wabah virus corona akhirnya bocorkan kasus pertama.

Baca Juga: Tak Banyak Orang Tahu! Ternyata Virus Corona Sudah Ditemukan Sejak Tahun 1965, Latar Belakang Penemunya Anak Sopir Bus yang Putus Sekolah

Sayangnya, pengumuman ini tidak dilakukan secara terang-terangan dan secara resmi.

Mengutip Daily Mail pada Minggu (19/4/20), Pihak berwenang Korea Utara mengungkapkannya pada warga dalam kuliah umum.

Mereka mengatakan ada kasus infeksi virus corona yang dikonfirmasi pada awal Maret 2020.

Berita tersebut datang setelah klaim Korea Utara belum memiliki kasus terkonfirmasi.

Baca Juga: Belum Dapat Tempat Tinggal Permanen karena Pandemi Virus Corona, Pangeran Harry dan Meghan Markle Kabarnya Terpaksa Sewa Rumah Mewah Rp 154 Miliar di Los Angeles!

Artinya, bahwa Korut selama ini menyembunyikan kasus virus corona dari dunia.

Menurut Daily Mail, pada Jumat malam (17/4), Radio Free Asia melaporkan yang dikatakan dosen itu pada organisasi dan pengamat lingkungan.

Mengutip dari dua sumber, yakni Pyongyang dan Ryanggang dosen tersebut mengatakan ada kasus dalam negeri.

Namun, dia tidak menyebutkan detail serta jumlah angkanya.

Dilaporkan media RFA, para Dosen mengatakan, kasus yang terkonfirmasi di Korut berada di Provinsi Hwanghae Selatan dan Provinsi Hamgyong Utara.

Baca Juga: Studi Harvard University Sebut Social Distancing Harus Dilakukan Sampai Tahun 2022, Jokowi Justru Bawa Kabar Melegakan, Prediksi Virus Corona Bakal Berakhir di Penghujung Tahun 2020!

Laporan tersebut menyusul klaim Kim Jong-Un yang mengatakan tidak ada kasus terkonfirmasi di Korea Utara.

Diketahui, Hamgyong Utara berada di wilayah timur laut Korea Utara.

Sementara, Hwanghae Selatan berada di barat daya, kini Korea Utara telah memberlakukan pedoman jarak sosial pada warganya.

Selain itu Korea Utara juga memperkuat pemeriksaan di perbatasan.

Baca Juga: Ngaku Sempat Alami Gejala Virus Corona, Sam Smith Ungkap Kondisinya: 100 Persen Aku Mengidapnya!

Bahkan, Pyongyang juga memerintahkan orang asing dari negara manapun yang masuk ke Korea Utara untuk di karantina hingga 30 hari.

Korea Utara juga telah memulangkan puluhan diplomat keluar dari negaranya pada awal Maret 2020 lalu.

Lantas bagaimana jadinya jika virus corona benar-benar ada dan menyebar di Korea Utara ada kemungkinan skenario terburuk ini akan terjadi.

virus corona bisa menghancurkan negara itu, karena mereka tidak memiliki kemampuan memerangi epidemi.

Baca Juga: Alami Komplikasi Akibat Infeksi Virus Corona, Aktor Hollywood Nick Cordero Terpaksa Amputasi Kaki Kanannya

Dengan populasi lebih dari 25 juta orang, wabah itu bisa mengancurkan Korea Utara karena negara tersebut terlalu miskin.

Sarjana Korea Utara Profesor Robert E.Kelly mengungkapkan kebobrokan negara tersebut.

Pada masa lalu Korut pernah mengalami kelaparan di mana hal itu menyebabkan kehancuran negara komunis itu hingga menewaskan 3,5 juta jiwa.

Korea Utara juga mengatakan virus itu adalah "pertarungan" dan merupakan masalah bagi "kelangsungan hidup" negara.

Baca Juga: Ibunda Vebby Palwinta Ungkap Alasan Sang Putri Tetap Langsungkan Pernikahan di Tengah Wabah Virus Corona

"Epidemi akan, seperti yang disadari rezim itu sendiri, adalah masalah kelangsungan hidup nasional," katanya

Dia menambahkan, "Pyongyang tidak memiliki sumber daya maupun budaya administratif transparansi, empirisme yang terpisah dari ideologi, teknokrasi untuk menanggapi epidemi yang sebenarnya."

"Bantuan asing yang berkelanjutan dan, gagal itu, penindasan brutal hampir pasti diperlukan untuk mencegah wabah lokal," jelasnya.

Profesor juga sistem perawatan kesehatan Korea Utara telah 'rusak selama beberapa dekade' dan tidak akan mampu mengatasinya.

Baca Juga: Gotong Peti Mati Sambil Sosialisasi Bahaya Virus Corona, Bupati Ini Bikin Masyarakat Merinding: Matipun Keluarga Tidak Tahu Kamu Dikubur di Mana

Selain itu mantan dokter Korea Utara Choi Jung-hun juga ungkapkan hal serupa, yang menyebut Pyongyang tidak memiliki sumber daya melakukan karantina skala penuh.

Dia bekerja pada wabah campak di dalam negeri pada 2006 hingga 2007 dan mengatakan petugas medis tidak siap untuk melawan.

"Masalahnya di Korea Utara adalah bahwa manual tidak diikuti," dokter menjelaskan.

"Ketika tidak ada cukup makanan yang disediakan untuk orang-orang di rumah sakit dan fasilitas karantina, orang-orang melarikan diri untuk mencari makanan."

Sementara itu Korea Utara menghadapi ancaman menyegel perbatasannya dan memperburuk ekonomi yang sudah hancur.

Artikel ini telah tayang di Intisari.ID dengan judul, Korea Utara Akhirnya Tak Bisa Berbohong, Kasus Covid-19 di Korut Akhirnya Bocor dan Terkonfirmasi ternyata Sudah Ada Sejak Bulan Maret Namun Tidak Diakui

(*)