Find Us On Social Media :

Hati-hati, Minum Obat Pereda Justru Bikin Migrain Makin Parah, Kok Bisa ya? Berikut Penjelasannya

By Pradipta Rismarini, Senin, 30 April 2018 | 14:02 WIB

Minum Obat Pereda Justru Bikin Migrain Makin Parah

Laporan wartawan Grid.ID, Pradipta R

Grid.IDMigrain terkadang bukan hanya sekedar sakit kepala sebelah.

Namun bisa juga diikuti dengan gejala lainnya seperti mual, muntah yang dirasa seperti mabuk kendaraan.

Penderita migrain juga lebih peka terhadap cahaya.

Di mana rasa sakit akan semakin berlebih ketika dihadapkan dengan cahaya yang menusuk mata.

Selain beberapa paparan di atas, migrain juga memiliki beberapa fakta menarik lainnya yang perlu kamu ketahui.

(BACA JUGA: Diet Ini Ampuh Singkirkan Jerawat, Mau Tahu Seperti Apa?)

Ada apa saja? Berikut paparannya yang dilansir Grid.ID dari laman Boldsky.

1. Migrain berkaitan dengan olahraga

Rupanya berolahraga dapat mengurangi migrain.

Di mana sebuah penelitian menyebutkan bahwa berkeringat yang disebabkan oleh latihan dapat membantu menenangkan otot-otot.

Terutama untuk penderita migrain.

2. Migrain berkaitan dengan menstruasi

Hormon yang mengontrol siklus haid rupanya berkonstribusi terhadap migrain.

Banyak wanita yang mengalami migrain ketika mengalami menstruasi untuk pertama kalinya atau saat hamil.

(BACA JUGA: Stres, Bukannya Bikin Kurus, Malah Tingkatkan Risiko Obesitas, Kenapa Bisa Begitu?)

3. Obat migrain dapat sebabkan sakit kepala

Obat migrain justru dapat sebabkan sakit kepala.

Jika kamu mengonsumsinya sebanyak lebih dari 3 kali dalam seminggu.

Saat meminum obat, migrain akan mereda.

Namun hal ini bukan berarti kamu sembuh dan rasa sakit bisa terakumulasi menyebabkan sakit kepala kronis.

(BACA JUGA: Buat Payudara Nampak Lebih Besar dengan Alami, Cocok Buat Kamu yang Masih Remaja, Mau Tahu?)

4. Antidepresan mengurangi migrain

Bahan aktif dalam antidepresan mengubah tingkat bahan kimia di otak dan mengurangi rasa sakit migrain.

5. Makanan sebabkan migrain

Ada makanan tertentu yang bisa sebabkan migrain seperti hot dog, daging sandwich, bacon, sosis, keju cheddar, keju biru, dan MSG. (*)