Find Us On Social Media :

Bikin Bergidik, Suku Fore di Papua Ini Adakan Pesta Mayat dengan Konsumsi Otak Manusia dan Makan Daging Keluarganya Sendiri Sebagai Tanda Hormat untuk Orang yang Dicintai!

By None, Rabu, 29 April 2020 | 17:25 WIB

Suku Fore

Grid.ID - Kebiasaan suku Fore di Papua Nugini ini bikin bergidik.

Bagaimana tidak, suku tersebut rupanya memiliki kebiasaan kanibal yakni memakan otak manusia.

Gara-gara kebiasaan itu pula, suku tersebut menjadi rentan atau kebal dari beberapa penyakit salah satunya sapi gila.

Baca Juga: Akhir Kisah Pasangan Suami-Istri Kanibal Pemakan Puluhan Manusia, Diringkus, Polisi Temukan 'Sisa-Sisa' Korban di Kulkas Mereka

Penyakit sapi gila ini pertama kali dikenal di dunia yang lebih luas setelah seorang petugas medis distrik yang bekerja di Nugini memperhatikan bahwa beberapa orang dari suku Fore, yang tinggal di dataran tinggi Papua Nugini, terserang penyakit mematikan.

Para korban akan kehilangan kemampuan berjalan, menelan dan mengunyah.

Pada gilirannya, ini menyebabkan penurunan berat badan dan kematian.

Baca Juga: 16 Tahun Berlalu, Tak Disangka Begini Kehidupan Sumanto si Manusia Kanibal Asal Purbalingga

Pada puncaknya, penyakit ini menyebabkan kematian sekitar 2 persen dari suku per tahun.

Suku Fore melakukan ritual pemakaman yang termasuk pesta-pesta mayat di mana para pria memakan daging dari sanak keluarga mereka yang sudah meninggal sementara para wanita memakan otak mereka.

Namun mereka tidak tahu betapa bahaya itu, karena molekul mematikan hidup di otak manusia yang menyebabkan kematian jika dimakan.

Baca Juga: Kisah Pilu Di Balik Kondisi Wanita Kanibal di Kediri yang Makan Jarinya Sendiri

Sedangkan ritual itu dijalankan dengan maksud sebagai tanda hormat untuk orang yang mereka cintai.

Setelah ritual makan otak manusia dilarang di Papua Nugini pada 1950-an, penyakit itu pun kemudian mulai menghilang.

Namun, para ilmuwan yang menyelidiki suku itu kini telah menemukan bahwa kebiasaan makan otak suku Fore telah menghasilkan perkembangan resistensi genetik terhadap penyakit.

Baca Juga: Pasangan Suami Istri Kanibal, Buat Bistik dari Daging Korbannya untuk Santapan Malam

“Ini adalah contoh yang mencolok dari evolusi Darwin pada manusia," ucap John Collinge dari unit prion Institute of Neurology di University College London.

Epidemi penyakit yang memilih perubahan genetik tunggal justru akan memberi perlindungan lengkap terhadap demensia.

Collinge menambahkan bahwa timnya kini melakukan penyelidikan lebih lanjut karena penemuan itu dapat membantu para ilmuwan untuk mengobati berbagai macam penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.

Jalan ke depan dengan penelitian ini adalah untuk memahami struktur molekul prion yang menyebabkan penyakit ini dan proses yang terlibat. 

Artikel ini telah tayang di Intisari-online.com dengan judul, Suku Kanibal Papua Ini Sering Konsumsi Otak Manusia Sebagai Makananya, Ternyata Kebiasaan Sadis Itu Membawa Dampak Mengerikan Bagi Tubuh Mereka

(*)