Find Us On Social Media :

Hanya Minta Nasi Kecap Tapi Diperlakukan Sewenang-wenang oleh Pelayan, Presiden Soekarno: Biarlah Aku yang Hancur, Asalkan Bangsaku Tetap Bersatu!

By None, Minggu, 24 Mei 2020 | 11:15 WIB

Hanya Minta Nasi Kecap Tapi Diperlakukan Sewenang-wenang oleh Pelayan, Presiden Soekarno: Biarlah Aku yang Hancur, Asalkan Bangsaku Tetap Bersatu!

Maulwi mendengar kalimat atasannya itu, ”Saelan, biarlah nanti sejarah yang mencatat, Soekarno apa Soeharto yang benar.”

Maulwi Saelan tidak pernah paham maksud sebenarnya kalimat itu.

Ketika kekuasaan beralih, Maulwi Saelan ditangkap dan berkeliling dari penjara ke penjara.

Baca Juga: Ingin Tidur dalam Satu Liang Lahat Bersama Ratna Sari Dewi, Soekarno Tuliskan Keinginan Terakhirnya dalam Surat Wasiat untuk sang Mutiara dari Timur: Kalau Ia Meninggal, Kuburlah Ia dalam Kuburku...

Dari Rumah Tahanan Militer Budi Utomo ke Penjara Salemba, pindah ke Lembaga Pemasyarakatan Nirbaya di Jakarta Timur.

Sampai suatu siang di tahun 1972, alias lima tahun setelah ditangkap, dia diperintah untuk keluar dari sel.

Ternyata itu hari pembebasannya. Tanpa pengadilan, tanpa sidang, namun dia harus mencari surat keterangan dari Polisi Militer agar tidak dicap PKI.

“Sudah, begitu saja,” kenangnya.

Artikel ini telah tayang di Intisari.ID dengan judul, Kisah Pilu Bung Karno di Akhir Kekuasaan, Sekadar Minta Nasi Kecap Buat Sarapan pun Ditolak, Pelayan: 'Nasinya Tidak Ada'

(*)