Find Us On Social Media :

Banyak Orang Tidak Tahu, Ternyata Begini Gejala Awal Serangan Jantung, Penyakit yang Diduga Penyebab Meninggalnya Didi Kempot

By Devi Agustiana, Selasa, 5 Mei 2020 | 15:21 WIB

Penyanyi Didi Kempot menggelar konser di The Pallas, SCBD, Jakarta Selatan, Jumat (6/12/2019). Konser bertajuk The Lord of Loro Ati ramai oleh pengunjung dari berbagai kalangan.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Kabar duka datang dari dunia musik Tanah Air, Didi Prasetyo atau lebih dikenal dengan nama Didi Kempot meninggal hari Selasa (5/5/2020) di RS Kasih Ibu.

Kabar meninggalnya Didi Kempot mengejutkan publik, hingga pemilik nama Dionisius Prasetyo ini trending di Twitter sejak Selasa (5/5/2020) pagi.

Pasalnya, Didi Kempot sebelumnya tidak mengeluhkan sakit.

Bahkan, Didi Kempot turut berpartisipasi dalam membantu berdonasi melawan Covid-19.

Baca Juga: Harus Memupus Harapannya untuk Sepanggung dengan The GodFather of Broken Heart, Yuni Shara Sampaikan Dukacitanya kepada Didi Kempot

Ia melakukan konser amal secara online dan membuka donasi.

Didi Kempot meninggal dunia pada pukul 07.45 WIB.

Menurut pihak keluarga, selama ini pelantun “Layang Kangen” ini tak pernah memiliki riwayat penyakit apapun.

Sehingga ada dugaan sementara Didi meninggal karena serangan jantung.

Baca Juga: Galang Dana Kemanusiaan Mencapai 7,6 Miliar, Jokowi Sampaikan Terima Kasih Sekaligus Belasungkawa Atas Berpulangnya Didi Kempot

Kematian alami yang mendadak sebagian besar memang dialami oleh serangan jantung.

Tak heran jika penyakit jantung menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia.

Serangan jantung adalah keadaan darurat medis yang serius.

Kondisi ini biasanya memengaruhi orang dengan berat badan berlebih, diabetes yang tidak terkontrol, tidak aktif secara fisik, merokok, dan pola makan tidak sehat.

Namun, kabar baiknya, serangan jantung dapat dicegah.

Baca Juga: Sobat Ambyar Berduka, Kabar Meninggalnya Didi Kempot Langsung Penuhi Twitter Hingga Belasan Trending : Semua Karyamu Selalu Terkenang dalam Hidup Kami

Mendeteksi tanda-tandanya secara dini dapat membantu mengurangi risiko kematian.

Jika diperhatikan, sebenarnya ada tanda peringatan yang mungkin muncul bahkan berbulan-bulan sebelum serangan jantung terjadi.

Memantau tanda-tanda peringatan dan segera memeriksakan diri ke rumah sakit dapat membantu meningkatkan peluang bertahan hidup.

Baca Juga: Tak Bisa Wujudkan Janji Didi Kempot, Tangis Rosianna Silalahi Ambyar: Mas Didi Mungkin Saya Nggak Bisa

Berikut 8 tanda serangan jantung yang penting diketahui:

Detak jantung tak teratur

Detak jantung yang tidak teratur yang berlangsung 1 hingga 2 menit dapat mengindikasikan serangan jantung yang semakin dekat.

Munculnya gangguan irama jantung atau aritmia, yang juga disertai dengan kecemasan, terutama terjadi pada wanita.

Keringat berlebih

Orang yang berisiko tinggi terkena serangan jantung mungkin berkeringat lebih banyak dari orang normal di siang hari dan di malam hari.

Ini terjadi meski suhu udara sejuk atau tak terlalu panas dan sedang tidak melakukan banyak gerakan.

Gejala ini biasanya menyerang wanita.

Sakit perut

Nyeri perut didiagnosis pada 50 persen kasus serangan jantung.

Baik pria maupun wanita mungkin mengalami mual, baik pada saat perut kosong maupun penuh, merasa kembung atau perut kembung berminggu-minggu sebelum masalah jantung muncul.

Indikasi umum bahwa nyeri perut dikaitkan dengan serangan jantung potensial adalah bahwa kondisi tersebut berhenti dan kembali dalam waktu yang singkat.

Baca Juga: Di Tengah Wabah Corona, Pilot ini Pun Tak Malu jadi Driver Ojek Online Demi Menyambung Hidup, Begini Kisahnya...

Kelelahan

Ini biasanya memengaruhi lebih banyak wanita daripada pria.

Ini bisa menjadi tanda serangan jantung ketika kamu merasa kelelahan luar biasa, meskipun melakukan aktivitas kecil.

Ini dapat menyebabkan kelelahan ekstrem dan kurangnya energi dan motivasi.

Tingkat kelelahan umumnya meningkat pada sore hari.

Masalah pernapasan

Kondisi yang disebut dyspnea terjadi ketika orang berjuang untuk mengambil napas dalam-dalam dan mendapatkan cukup udara ke paru-paru mereka.

Ini berkontribusi hingga 40 persen dari kasus serangan jantung yang tercatat.

Dyspnea kemungkinan mulai muncul enam bulan sebelum serangan jantung menyerang.

Insomnia

Banyak orang yang mengalami serangan jantung dilaporkan mengalami masalah tidur yang mengarah ke kejadian tersebut.

Mereka juga merasakan tingkat kecemasan yang tinggi dan kurangnya konsentrasi.

Insomnia yang berhubungan dengan jantung mungkin melibatkan kesulitan memulai tidur, sulit tidur nyenyak, dan bangun pagi.

Baca Juga: Sebelum Meninggal Dunia, Didi Kempot Sedang Persiapkan Konser yang Bertajuk 'Ambyar Tak Jogeti' untuk Merayakan 30 Tahun Berkarya

Rambut rontok

Dalam beberapa kasus rambut rontok juga bisa menjadi gejala serangan jantung.

Para ahli mengatakan, seseorang bisa tiba-tiba kehilangan rambut karena kadar hormon stres kortisol yang lebih tinggi dalam tubuh mereka.

Sakit dada

Rasa sakit biasanya memengaruhi lengan kiri, rahang bawah, leher, bahu atau perut.

Namun, mungkin sulit untuk mengidentifikasi nyeri dada sebagai gejala serangan jantung, karena hanya pasien yang dapat mengidentifikasi daerah yang terasa nyeri.

Ketika seseorang mengalami serangan jantung, berikan aspirin untuk membantu mengencerkan darah dan meningkatkan alirannya.

Namun, penting untuk bertanya apakah mereka alergi terhadap obat untuk menghindari komplikasi lain.

(*)