Find Us On Social Media :

Sempat Ketar-ketir Adanya Covid-19 Gelombang Dua di Indonesia, Presiden Jokowi Minta 34 Ribu TKI yang Dipulangkan Dikawal hingga Daerah Masing-masing

By Novia, Senin, 11 Mei 2020 | 15:35 WIB

Sempat Ketar-ketir Adanya Covid-19 Gelombang Dua di Indonesia, Presiden Jokowi Minta 34 Ribu TKI yang Dipulangkan Dikawal hingga Daerah Masing-masing

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Sekitar 34 ribu Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang habis masa kontraknya akan segera dipulangkan ke Indonesia.

Presiden Joko Widodo meminta seluruh jajarannya membantu dan memantau kedatangan para TKI ke Tanah Air.

Tak hanya itu, Jokowi bahkan meminta agar para TKI tersebut dikawal hingga daerah masing-masing.

Baca Juga: Meninggal Saat Jalani Perawatan Sebagai PDP Covid-19, Penyanyi Stan Isakh Sempat Curhat Kangen Syuting

Seperti dikutip dari Tribunnews pada Senin (11/5/2020), kepulangan TKI ini akan berlangsung pada bulan Mei dan Juni.

Sebagai antisipasi penyebaran Covid-19, Jokowi meminta agar pengecekan dilakukan dengan ketat.

Seperti yang telah disampaikan Joko Widodo melalui rapat terbatas melalui video conference.

Baca Juga: Baju Kesayangannya Terjual Rp 8,5 Juta dalam 30 Menit saat Lelang Donasi Covid-19, Raisa Ceritakan  Sejarah Manis Pakaian Tersebut

"Saya juga menerima laporan bahwa pada bulan Mei dan Juni ada kurang lebih 34 ribu pekerja migran Indonesia kontraknya akan berakhir," kata Jokowi.

Jokowi menyebutkan bahwa para TKI tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Di antaranya seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur hingga Bali.

Baca Juga: Tak Kuat Menahan Rindu Pada Sang Suami Karena Tak Bisa Bertemu Selama Pandemik Covid-19, Adelia Sampai Bikin Video Peluk Foto Pasha Ungu

"Mereka berasal dari Jatim ada 8.900 kurang lebih, dari Jateng 7.400 dari Jabar 5.800 dari NTB 4.200, dari Sumut kurang lebih 2.800, dari Lampung 1.800 dan 500 orang dari Bali," tambahnya.

Kepada seluruh jajarannya, Jokowi menginstruksikan agar proses kedatangan pekerja migran tersebut dikawal di setiap pintu masuk.

"Saya kira kita melihat untuk jalur udara dua pintu masuk di Soekarno Hatta dan Bandara Ngurah Rai, kemudian untuk ABK kapal pesiar juga di Benoa, Bali, Tanjung Priok dan juga pekerja migran dari Malaysia lewat Batam dan Tanjung Balai," ucap Jokowi.

Baca Juga: Kesepian Selama Masa Pandemi Covid-19? Inilah Cara yang Dapat Kalian Lakukan Agar Tak Merasa Sendirian

Selain itu, protokol kesehatan harus diterapkan kepada mereka yang baru saja tiba.

"Sekali saya tegaskan agar diberlakukan protokol kesehatan yang ketat dengan memobilisasi sumber daya yang kita miliki. Dan juga dipastikan kesiapan tempat karantina, rumah sakit rujukan bagi para pekerja migran kita tersebut," jelasnya.

Seperti diwartakan Grid.ID sebelumnya, Jokwi mengaku ketar ketir dengan datangnya pekerja migran yang disebutkan akan mencapai 89 ribu jiwa.

Baca Juga: Gara-gara Covid-19, Andrew Andika dan Istri Tunda Program Bayi Tabung

Beberapa waktu yang lalu, Jokowi mengimbau dengan tegas supaya para pekerja migran ini tidak benar-benar dipantau sebagai bentuk antisipasi.

Jokowi mengaku khawatir apabila tidak dikawal dengan baik akan memicu adanya Covid-19 gelombang dua di Indonesia.

"Ini betul-betul harus ditangani, dikawal secara baik di lapangan," ungkapnya.

Baca Juga: Terpaksa Tutup Dua Gerai dan Rumahkan 2.500 Karyawan, Ruben Onsu Mengaku Alami Penurunan Omzet hingga 70 Persen Gara-gara Covid-19!

"Sehingga jangan sampai muncul gelombang kedua," sambung Jokowi.

(*)