Find Us On Social Media :

Tak Bahagia Jadi Anak Konglomerat, Putri Sheikha Latifa Asal Dubai Pilih Kabur Demi Hidup Bebas, Sempat Dijemput Paksa oleh Pasukan Khusus dan Ditodong Senjata

By None, Senin, 18 Mei 2020 | 03:55 WIB

Tak Bahagia Jadi Anak Konglomerat, Putri Sheikha Latifa Asal Dubai Pilih Kabur Demi Hidup Bebas, Sempat Dijemput Paksa oleh Pasukan Khusus dan Ditodong Senjata

Grid.ID - Menjadi seorang putri raja yang bergelimang harta tentunya menjadi dambaan banyak orang.

Namun, hal itu tak berlaku bagi Putri Sheikha Latifa, anak seorang penguasa dan milider di Dubai.

Latifa yang hidup bergelimang harta merasa tertekan dan kerap berupaya melarikan diri dari istana megahnya.

Saat melakukan perlarian dengan menggunakan kapal pesiar di lepas pantai India dia ditangkap dan dipaksa kembali ke kerajaan Arab.

Baca Juga: Ramadhan 2020 Jadi Ajang Saling Berbagi, Polisi Dubai Justru Peringatkan Publik untuk Berhati-Hati dengan Para Pengemis, Ada Apa?

Sebuah foto selfie bersama seorang teman ketika akan melarikan diri menjadi foto terakhir sebelum dia benar-benar hilang setelah penangkapan.

Pada bulan Maret lalu ia ditangkap oleh penjaga pantai bersenjata dan dibawa kembali ke Dubai secara paksa.

Dalam sebuah film dokumenter yang akan ditayangkan di BBC, Latifa berencana untuk berlayar ke India sebelum ke Amerika dan memulai hidup barunya.

Baca Juga: Ramadhan 2020: Pemerintah Dubai Luncurkan Virtual Ramadhan Tent untuk Pantau Kondisi Sosial Masyarakat Selama Pandemi

Karena kaburnya sang putri, seorang instruktur bela diri dari Finlandia, Jauhianinen dan Jaubert juga sempat ditangkap dan ditahan beberapa hari karena dituduh menculik sang putri.

Pihak penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum dan pemerintahnya sempat menolak berkomentar dengan keberadaan Latifa meski ada tekanan dari kelompok hak asasi manusia dan PBB.

Dalam sebuah video, Putri Latifa menceritakan hidupnya yang putus asa dan ingin melarikan diri.

Baca Juga: Kisah Sheika Latifa, Putri Dubai yang Berusaha Kabur Selama 7 Tahun Mengejar Kebebasan

Sebelumnya dia juga pernah berupaya melarikan diri saat masih remaja, dan hasilnya dia mendapatkan hukuman kurungan selama 3 tahun bahkan mengalami penganiayaan.

Latifa hidup dalam waktu yang cukup ketat, dan harus selalu didampingi saat akan meninggalkan istana kerajaan.

Otoritas Dubai menghabiskan uang hingga jutaan dolar untuk meningkatkan sistem keamanannya dan memungkinkan mereka menemukan siapa pun di negara ini dengan melacak telepon mereka.

Sudah 8 bulan penangkapan Latifa dari usaha pelariannya, dan belum ada kabar mengenai sang putri hingga saat ini.

Artikel ini telah tayang di Nova.ID dengan judul, Tak Bahagia dengan Kekuasaan dan Kekayaan, Putri Konglomerat Dubai Kabur

(*)