Find Us On Social Media :

Pengakuan Pengikut Bahar bin Smith Ketika Sang Guru Ditangkap Lagi Usai 3 Hari Bebas dari Penjara: Kami Siap Mati!

By None, Rabu, 20 Mei 2020 | 12:11 WIB

Tersangka kasus dugaan penganiayaan terhadap remaja, Bahar bin Smith, saat menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/2/2019). Sidang perdana tersebut beragenda pembacaan dakwaan

Grid.ID - Bahar bin Smith kembali diamankan petugas kepolisian, setelah tiga hari bebas karena mendapatkan asimilasi.

Proses penangkapan Bahar bin Smith sempat diceritakan oleh seorang pengikutnya, santri yang sedang berjaga di bagian terdepan pondok pesantren mereka.

Penangkapan Bahar bin Smith itu disebutkan sangat mencekam, karena tak cuma berlangsung di malam hari, melainkan juga melibatkan puluhan aparat kepolisian.

Baca Juga: Berbagi Makanan Buka Puasa Bagi yang Membutuhkan, Prilly Latuconsina Turun Ke Jalan: Seneng Melihat Senyum Semuanya

Para santri menggambarkan bahwa penangkapan yang terjadi pada Selasa (19/5/2020) tersebut mirip dengan penangkapan teroris.

Mereka juga berkisah tentang respons para santri yang sudah siap membela Bahar bin Smith meski harus mengorbankan nyawa.

Berikut ini kisahnya.

Terpidana kasus penganiayaan dua remaja, Bahar bin Smith kembali diamankan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Khusus Kelas llA Gunung Sindur, pada Selasa (19/5/2020) dini hari.

Baca Juga: Dulu Diusir dari Rumah Ahmad Dhani yang Konon Berhantu, Maia Estianty Kini Pamerkan Apartemen Mewahnya yang Bergaya Minimalis dan Terletak di Jantung Kota Jakarta, Pemandangan Gedung Pencakar Langit di Luar Jendela Bikin Takjub!

Sebelum dijemput pihak kepolisian, Bahar sempat mengisi pengajian usai shalat tarawih di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, Desa Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Hal itu diungkapkan oleh sejumlah santri saat ditemui Kompas.com beberapa jam paska ditangkapnya Bahar bin Smith oleh aparat gabungan.

Bukan berarti mudah saat hendak masuk ke lokasi pondok yang dipimpin Bahar itu.

Baca Juga: Kepingin Hijrah dengan Berhijab, Bella Shofie Akui Ogah Dikomentari dan Dituntut Macam-Macam oleh Netizen: Kalau Nanti Masih Buka Tutup Maklumin

Pasalnya, sejumlah santri silih berganti berjaga di sekitar akses masuk ke lokasi pondok tepatnya sekitar 30 meter dari komplek pondok tersebut.

Sedikitnya ada lima santri yang selalu siap mengadang siapapun yang melintas dan mendekati pintu masuk.

Bahkan, salah satu santri dengan perawakan tegap penuh tattoo sedang berjaga bersama temannya di sebuah gubuk.

 
Sempat menolak diwawancara

Meski begitu, santri tersebut masih tampak sopan saat mengadang dan menanyakan maksud dari setiap orang yang tampak asing bagi mereka.

"Permisi bang, mohon maaf ini darimana dan mau kemana?," tanya seorang santri bernama Karim.

Saat Kompas.com berterus terang ingin mengkonfirmasi terkait kronologi penjemputan Bahar bin Smith, mereka sempat curiga dan melarang untuk mendekat.

Baca Juga: Sempat Jengkel Karena Mobilnya Dibawa Kabur Sule, Andre Taulany Tak Punya Dendam pada Sang Sahabat: Unek-unek Gue Ama Lu Udah Jadi Enak-enak!

Terlebih untuk mendokumentasikan suasana saja mereka tidak mau.

Mereka bahkan sempat menolak untuk diwawancarai oleh wartawan tentang kronologi penangkapan itu.

"Mohon maaf untuk saat ini saya berjaga di sini karena mendapat amanat dari kuasa hukum Habib agar melarang siapa pun, apalagi media memasuki area Pondok Pesantren," lanjut Karim dibarengi santri lainnya yang rata-rata berusia 25-40 tahun itu.

Baca Juga: 11 Tahun Pisah dari sang Anak Sulung yang Pilih Tinggal Bareng Okie Agustina Ketimbang Dirinya, Pasha Ungu Tiba-tiba Pamer Foto Jadul Bersama Keisha Alvaro dan Ungkit Soal Waktu: Kamu yang Terlalu Cepat Bertumbuh atau Ayah yang tidak Menyadari?

 
Awal mula Bahar bin Smith dijemput Brimob

Namun tak berselang lama akhirnya mereka percaya dan mulai menceritakan awal mula guru mereka dijemput oleh Brimob.

"Sudah selesai (tarawih) malam itu jadi kita pengajian semuanya dari jam 9 dan setelah itu beliau istirahat sepulang ngaji," ujar dia.

Ia mengungkapkan detik-detik penangkapan pada malam hari yang kebetulan saat itu santri sedang istirahat menunggu sahur.

Baca Juga: Bukan Anak Angkat, Status Betrand Peto di Keluarga Ruben Onsu Akhirnya Dibeberkan sang Presenter di Hadapan Helmy Yahya: Saya Tidak Mau Mengangkat Begitu Saja!

Setidaknya, kata dia, ada puluhan mobil berisi ratusan personil kepolisian lengkap dengan senjata layaknya hendak menyergap teroris.

Suasana yang begitu tenang tiba-tiba saja menjadi mencekam karena sejumlah personel lengkap membawa sniper.

"Ada 30 mobil, truk 5 selebihnya mobil pribadi brimob senjata lengkap beserta sniper.

Baca Juga: Mengaku Mudah Beradaptasi dengan Penampilan Barunya, Olla Ramlan Ungkap Godaan Terberat Mengenakan Hijab

Saya saksi, saya palang pintu disini dan langsung dua orang masuk ke sini tapi Kanit doang.

Jadi memang belum sahur beliau dan saat itu sedang istirahat yang memang baru beres pengajian rutin selesai tarawih mulai pukul 21.00 WIB, hingga pukul 01.00 WIB.

Tiba-tiba polisi datang membawa habib. Saya juga nggak tahu apa masalahnya," beber dia.

Warga sekitar nyaris terpancing

Menurutnya, para santri dan warga sekitar mengaku nyaris terpancing ketika ratusan aparat gabungan menjemput Bahar bin Smith pada malam buta itu.

"Ya tahu sendiri kita santri yang namanya bela guru dan agama itu sudah siap mati dah.

Kita enggak takut sama petugas yang membawa senjata saat habib dijemput, tapi karena habib dan kuasa hukum meredam, jadi kita terima saja," jelasnya.

Baca Juga: Jadi Idol K-Pop Asal Indonesia Pertama, Dita Secret Number Ungkap Perasaannya: Semuanya Jadi Heboh!

Pantauan Kompas.com siang itu, perkampungan di sekitar lokasi memang sangat sepi. Apalagi lokasinya yang lumayan jauh dari perkotaan.

Lokasinya sekitar 3 kilometer dari Jalan Raya Bogor-Parung.

Sejauh ini, tak nampak petugas kepolisian maupun dari Badan Pemasyarakatan (Bapas) Jawa Barat Kementerian Hukum dan HAM berjaga-jaga di lokasi. (Afdhalul Ikhsan)

Artikel ini sudah tayang di Intisari dengan judul:

'Kita Sudah Siap Mati, Kita Enggak Takut Petugas,' Kesaksian para Santri Bahar bin Smith yang Sebut Penyergapan Guru Mereka Mirip Teroris karena Kondisi Ini!