Find Us On Social Media :

Catat! Ini Amalan Sunah yang Bisa Dilakukan Sebelum Melaksanakan Shalat Idul Fitri 2020, di Antaranya Makan dan Berhias 

By Devi Agustiana, Jumat, 22 Mei 2020 | 16:30 WIB

Umat Muslim melaksanakan Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1439 H di Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (15/6/2018). Umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri setelah sebulan lamanya menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan.

Baca Juga: Resep Kue Lebaran Nastar Anti Gagal untuk Disajikan Selama Idul Fitri 2020

Berhias pada dua hari Idul Fitri

Ibnu Umar berkata, ‘Umar radhiallahu anhu mengambil (membeli) sebuah jubah dari sutera yang dijual di pasar, lalu dia mendatangi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, kemudian berkata, ‘Wahai Rasulullah, belilah ini dan berhiaslah dengannya untuk Hari Raya dan menyambut tamu.’

Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya ini adalah pakaian orang yang tidak mendapatkan bagian (di hari kiamat).” (HR. Bukhori)

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyetujui tindakan Umar untuk berhias pada hari Idul Fitri, akan tetapi yang dia ingkari adalah membeli baju tersebut, karena terbuat dari sutera.

Dari Jabir radhialahu anhu, dia berkata, adalah Nabi shallallahu alaihi wa sallam memiliki gamis yang biasa beliau pakai untuk sholat dua Hari Raya dan hari Jumat.

(Shahih Ibnu Khuzaimah) Al-Baihaqi meriwayatkan dengan sanad yang shahih bahwa Ibnu Umar memakai pakaian yang paling bagus pada hari Ied.

Maka bagi kaum muslim yang ingin berangkat untuk menunaikan sholat Idul Fitri, hendaknya memakai pakaian yang paling bagus ketika berangkat untuk sholat Ied.

Baca Juga: Idul Fitri 2020: Yuk Simak Perayaan Lebaran yang Dilakukan Penduduk di Berbagai Belahan Dunia

Lewat jalan yang beda ketika berangkat dan pulang

Jabir bin Abdillah radhiallahu anhuma, dia berkata, Nabi shallallahu alaihi wa sallam pada Hari Id menempuh jalan yang berbeda. (HR. Bukhari)

Ada yang mengatakan bahwa hikmah dari perbuatan tersebut adalah agar kedua jalan itu menjadi saksi di hadapan Allah pada hari kiamat, sebab bumi akan berbicara pada hari kiamat terhadap kebaikan atau keburukan yang dilakukan di atasnya.

Terdapat pula yang mengatakan untuk menampakkan syiar Islam di kedua jalan tersebut.

Syiar Islam dapat berupa zikir kepada Allah, atau menimbulkan rasa gentar terhadap kaum munafik atau orang Yahudi dengan banyaknya orang bersamanya, atau untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, apakah untuk meminta fatwa, mengajarkan atau memenuhi segala kebutuhan, atau untuk mengunjungi kerabat dan bersilaturahim.

(*)