Find Us On Social Media :

Meluruskan Pengertian New Normal di Pandemi Covid-19, Dokter Tirta: Bukan Kita Nerimo, Pasrah Bukan!

By Novia, Kamis, 28 Mei 2020 | 11:35 WIB

Dokter Tirta Mandira Hudhi dalam acara konferensi pers di kantor Graha BNPB, Jakarta, Rabu (27/5/2020). Dokter Tirta menjelaskan maksud new normal.

 

Laporan wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Belakangan ini istilah New Normal marak diperbincangkan.

Di tengah pandemi covid-19 yang masih menyebar secara masif, nampaknya hal ini kembali menimbulkan kotroversi.

Sebab di tengah virus yang masih menyebar dan menginfeksi jutaan orang di dunia, istilah ini nampaknya terdengar mengelitik di telinga.

Terlebih Presiden Jokowi telah mengajak masyarakat untuk hidup berdamai dengan covid-19.

Baca Juga: Dicekoki Miras hingga Teler, Gadis 18 Tahun di Tulungagung Disetubuhi 5 Pria Ramai-ramai, Tindak Asusila Ini Direkam Pelaku dan Disebar di WhatsApp sampai Viral!

Berdasarkan penjelasan pemerintah istilah New Normal berarti hidup berdampingan dengan virus covid-19.

Namun, protokol kesehatan harus terus dilakasanakan, seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan menjaga kebersihan.

Lantaran masih banyak masyarakat yang merasa takut dengan bakteri virus yang tak kasat mata ini, dokter Tirta Mandira Hudi akhirnya ikut menjelaskan.

Dikutip dari Tribun Wow pada Kamis (28/5/2020), dr Tirta kembali menjelaskan istilah New Normal yang masih menjadi perbincangan hangat ini.

Dr Trirta menegaskan bahwa New Rormal bukanlah kondisi pasrah atau menerima covid-19 begitu saja.

"Maksudnya menerima di sini bukan kita salaman sama Covid," tegas Tirta ssat konferensi pers di Kantor Graha BNPB Jakarta.

Baca Juga: Penyebar Video Syur Mirip Syahrini Terungkap, Polisi Amankan 2 Orang Pelaku di Kediri! dan Tengah Mendalami Kasus!

Dokter lulusan Universitas Gajah Mada itu, menegaskan maksud dan tujuan presiden mengelurakan istilah New Normal adalah bentuk adaptasi baru.

Saya akan menerangkan langsung maksudnya Pak Presiden,"ujarnya.

"Beliau kan bilang menerima, itu bukan artian kita wes nerimo wae (sudahlah terima saja) pasrah, bukan," sambungnya.

Dr Tirta menjelaskan bahwa covid-19 adalah virus yang tak bisa dihilangkan, namun bisa dicontrol.

"Supaya menjaga minimal, kita tetap harus memutus rantai infeksi dengan cara apa? Adaptasi baru," ujarnya.

Baca Juga: Emak-emak Nekat Blokir Jalan, Ngamuk Akibat Belum Terima Sembako: Besok Masih Belum Dapat, Kami Palang Lagi!

Dr Tirta juga menyoroti hal yang kini harus terus dilakukan masyarakat dengan adanya New Normal.

Menurutnya masyarakat yang telah sadar akan pentingnya pola hidup bersih dan sehat (PHBS), bisa dijadikan kebiasaan baru dan mengikuti kebijakan dari pemerintah.

"PHBS ini harus kita laksanakan lebih lanjut, protokol kesehatan kita jalankan sesuai dengan kebijakan dari pemerintah, atas sama bawah terstruktur," tandasnya.

Baca Juga: Khawatir Anak Sulungnya Bakal Makan Hati Setelah Dinikahi Raffi Ahmad, Rieta Amilia Justru yang Dibuat Jengkel Sang Presenter Saat Lebaran: Model Anak Zaman Sekarang Udah Lupa Sungkem!

Sementara itu melansir dari Kompas, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmita juga menyampaikan pengertian New Normal.

Wiku Adisasmita menyebutkan New normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal.

Namun, perubahan ini ditambah dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Prinsip utama dari New Normal, menurut Wiku yakni menyesuaikan keberdihan dan kesehatan dengan pola hidup.

"Transformasi ini adalah untuk menata kehidupan dan perilaku baru, ketika pandemi, yang kemudian akan dibawa terus ke depannya sampai ditemukan vaksin untuk Covid-19," jelasnya.

(*)