Find Us On Social Media :

Negaranya Diguncang permasalahan Rasisme, Mantan Ibu Negara Amerika Serikat, Michelle Obama Minta Semua Orang Introspeksi Diri

By Silmi Nur Aziza, Senin, 1 Juni 2020 | 08:10 WIB

Barack Obama dan Michelle Obama

Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A

Grid.ID - Amerika tengah diguncang demo besar-besaran karena pembunuhan seorang demonstran oleh polisi.

George Floyd, seorang pria berkulit hitam, tewas setelah kehabisan napas karena lehernya yang diijak oleh seorang petugas kepolisian.

Akibat kejadian ini, aksi demo besar-besaran pun terjadi di Amerika.

Demo dilangsungkan untuk menuntut kesetaraan manusia tanpa emmandang ras, suku, ataupun agama.

Baca Juga: 3 Hari Tak Keluar Rumah, Pensiunan PNS di Tuban Ditemukan Tewas Setelah Warga Mencium Aroma Tak Sedap dari Rumah yang Ditinggali

Menyusul adanya pembunuhan ini, Michelle Obama selaku mantan ibu negara AS merilis sebuah pernyataan.

Dilansir dari Twitter @MichelleObama, istri dari mantan presiden Amerika itu mengeluarkan pernyataan tentang pentingnya introspeksi diri dan menghapus rasisme setelah pembunuhan George Floyd.

Baca Juga: Sempat Dikabarkan Tak Akur dengan Lawan Main di 'Itaewon Class' Selama Syuting, Ahn Bo Hyun Beri Bantahan: Kami Benar-benar Dekat!

Kematian George Floyd telah memicu protes nasional terhadap rasisme dan kebrutalan polisi di Amerika.

Michelle memulai jabatannya dengan mengatakan dia merasa 'kelelahan karena patah hati yang sepertinya tidak pernah berhenti'.

Kemudian, ia melanjutkan, "(Korban) Sekarang ini adalah George, Breonna, dan Ahmaud. Sebelum itu adalah Eric, Sandra, dan Michael. Itu hanya berlangsung terus, dan terus, dan terus."

"Ras dan rasisme adalah kenyataan yang berada di antara kita di mana kita harus tumbuh belajar untuk berurusan dengannya," imbuhnya.

Baca Juga: Putar Balik Ingin Ambil Ponselnya yang Tertinggal di Warung Bakso, Driver Ojek Online di Surabaya Malah Kehilangan Motor yang Dibawa Kabur Penumpang

Michelle juga menambahkan jika rasisme itu memang ada, tidak seharusnya manusia dengan kulit berwarna yang menghadapinya.

"Tetapi jika kita pernah berharap untuk melewatinya(rasisme), tidak mungkin hanya pada orang kulit berwarna untuk menghadapinya (rasisme)," tulis Michelle.

Michele juga mengungkap bagaimana seharusnya seseorang menghadapi perbedaan.

"Itu dimulai dengan introspeksi diri dan mendengarkan mereka yang hidupnya berbeda dari kehidupan kita sendiri. Itu berakhir dengan keadilan, kasih sayang, dan empati yang terwujud dalam hidup kita dan di jalan-jalan kita," ungkap Michelle.

Terakhir, Michelle mengharapkan agar semua orang diberi kekuatan untuk menghadapi kondisi ini.

"Saya berdoa kita semua memiliki kekuatan untuk perjalanan itu, hanya ketika saya berdoa untuk jiwa-jiwa dan keluarga mereka yang diambil dari kita. "

(*)