Find Us On Social Media :

Lihat Para Pejuang Garda Depan Buang Jilbab Usai Dipakai, Perancang Busana Muslim Lakukan Hal Ini Pada Frontliner Covid-19

By Silmi Nur Aziza, Senin, 1 Juni 2020 | 08:56 WIB

Hijab khusus untuk tenaga medis

Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A

Grid.ID - Para petugas medis yang berjuang di garda depan rupanya membuang hijab mereka setelah menggunakannya.

Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 yang tengah merajalela.

Melihat kondisi ini, Hilal Ibrahim yang merupakan seorang desainer pakaian muslim memiliki sebuah inovasi.

Baca Juga: Hancurkan Rumah Warga hingga Tewaskan Seorang Nenek dan Balita Saat Lebaran, Begini Nasib Kapolsek Rembang, Pelaku Tabrakan

Dilansir dari Elle, Hilal Ibrahim mulai merancang syal kepala sanitasi yang mudah dicuci dan digunakan kembali dengan aman.

Hilal Ibrahim merupakan seorang perancang mode Minnesota dan pemilik Henna & Hijab, sebuah butik yang mengkhususkan diri dalam henna organik dan hijabbuatan tangan.

Ia telah menyumbangkan lebih dari 700 jilbab untuk dokter dan perawat di seluruh negara bagian yang menangani Covid-19.

Baca Juga: Bak Superhero yang Tak Ingin Syahrini Makan Hati Gegara Dianggap Pelakor, Reino Barack Rela Lontarkan Kata Kejam Ini untuk Luna Maya: Tak Ada Satu Kata pun!

Hijab-hijab itu memiliki berbagai warna termasuk hitam, cokelat, biru, dan merah muda memerah.

Hijab-hijab itu juga dirancang dengan panjang yang sesuai dengan kebutuhan keagamaan.

"Yang paling penting, mereka tidak memengaruhi mobilitas pada pekerjaan dan tetap aman di tempatnya," kata Ibrahim kepada ELLE.com.

"Itu penting, mengingat [bahwa petugas kesehatan] harus sangat berhati-hati dalam melakukan kontak langsung, terutama di lingkungan itu," imbuhnya.

Baca Juga: Cerai dari Ben Kasyafani Tak Buat Marshanda Trauma Menikah Lagi

Hijab untuk rumah sakit cukup fleksibel untuk dikenakan oleh pasien dan karyawan.

Setiap hijab dibuat dengan tangan dan dijahit dengan kain yang disesuaikan.

Hijab itu juga dirancang untuk menahan mesin cuci industri.

Mengingat Covid-19, Ibrahim telah menambahkan langkah-langkah ekstra untuk proses pembuatan hijabnya.

Baca Juga: Dituduh Palsukan Jumlah Kekayaan, Kylie Jenner Tanggalkan Status Milyarder dari Forbes

Semua orang memakai sarung tangan dan masker saat memegang hijab dan membutuhkan perhatian ekstra untuk membantu mengurangi penyebaran kuman saat mengemasnya.

"Hijab sanitasi dalam pengaturan perawatan kesehatan sangat penting untuk pengendalian infeksi, dan sering dianggap tidak penting karena kurangnya keakraban dengan penutup kepala agama standar wanita Muslim," kata Ibrahim.

"Virus ini lebih jauh mengungkap perbedaan dan perjuangan yang dihadapi beberapa kelompok di negara ini ... Saya harap kita bisa bergerak ke arah pemahaman yang lebih baik dan memecah beberapa hambatan yang dimiliki orang non-Muslim di sekitar hijab," pungkasnya.

(*)