Ia menjelaskan bagaimana anak jadi korban perceraian.
"Kalau kita bicara dampak perceraian pada anak pasti ada, sedikit atau besar pasti berpengaruh terhadap kondisi psikologis anak," kata Psikolog Ayank Irma kepada Grid.ID melalui platform pesan singkat, Senin (8/6/2020).
Ayank melanjutkan, apalagi jika perpisahan itu terjadi berlandaskan konflik sehingga tidak dengan alasan baik-baik.
Hal itu memicu kondisi kejiwaan anak.
Pada unggahan Azriel, sedikit menyambungkan, di sana dia menceritakan bagaimana kondisi psikologis Aurel.
Aurel sampai minta pendampingan oleh profesional untuk mengatasi masalah psikisnya.
"Apalagi kalau perceraiaannya itu tanda kutip tidak baik-baik. Perpisahannya secara mendadak, anak tidak informasi, anak merasa dibohongi, perpisahan karena KDRT, akan mempengaruhi kejiwaan anak," tandas Ayank Irma.
(*)