Find Us On Social Media :

Ditinggal Pergi Dua Harta Dunianya, Fathulzanah Hanya Bisa Termenung di Depan Jenazah IF dan RA: Aku Tak Punya Apa-apa Lagi...

By Arif Budhi Suryanto, Selasa, 23 Juni 2020 | 13:45 WIB

Jasad IF dan RA tiba di dalam rumah duka di Gang Ksatria, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Fathulzanah hanya bisa termenung di depan kedua jenazah anaknya, IF (10) dan RA (5), yang terbaring di rumah duka.

Kenyataan jika kini nyawa kedua harta dunianya itu yang diduga telah direnggut oleh sang suami sungguh berat ia terima.

"Aku tak punya apa-apa lagi. Anakku dibunuh," ucap Fathulzanah dengan suara parau.

Baca Juga: Jengkel sang Suami Lebih Perhatian ke Anak Kandungnya, Wanita Ini Nekat Bunuh Putri Sambungnya Pakai Pulpen

Sejumlah keluarga yang datang ke rumah duka di Gang Ksatria, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun, Medan Sumatera Utara, itu pun ikut bersedih.

Mereka tak menyangka jika Rahmadsyah tega membenturkan kepala kedua anak tirinya itu hingga tewas.

"Kita enggak habis pikir, kok setega itu sih orangnya," kata Dian (20), adik Fathuljanah, seperti yang dikutip dari Tribun Medan.

Baca Juga: Diduga Bunuh Majikannya yang Sudah Renta, TKW Indonesia Ini Jadi Buronan Polisi Malaysia!

Suasana haru pun terus mengiringi kepergian kakak beradik ini hingga ke liang lahat.

Fathulzanah lagi-lagi nampak tak bisa membendung air matanya saat mengantar kedua jenazah anaknya ke Perkuburan Jawa, Jalan Brigjen Katamso, Gang Perwira, Kelurahan Sei Mati.

Sementara itu, Rahmadsyah terduga pelaku pembunuhan terhadap IF dan RA telah diamankan petugas di Delitua, Deliserdang.

Baca Juga: Mengerikan, Misteri 16 Mayat dan Lebih Dari 2 Lusin Tas Berisi Potongan Tubuh Manusia Ditemukan: 287.000 Pembunuhan Telah Dilakukan Sejak 2006

Hal ini telah dikonfirmasi oleh Kanit Reskrim Polsek Medan Kota Iptu Ainul Yaqin lewat pesan singkat.

"Iya sudah ditangkap, di kawasan Delitua," terangnya seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Dari hasil pemeriksaan sementara, terduga pelaku nekat melakukan aksinya karena sakit hati.

Baca Juga: Hanya karena Masalah Sepele Ini, Seorang Anak Tega Bunuh Ibunya dan malah Langsung Asyik Minum Kopi

Pasalnya, kedua korban menyebut pelaku pelit karena tidak mau membelikan es krim.

"Sementara masih didalami motifnya. Apakah betul karena dia marah dikatakan pelit dan minta ibunya cari bapak baru,"

"Motifnya sakit hati dan dendam sama anak tersebut. Itu keterangan dari tersangka,” sambung Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko.

(*)