Find Us On Social Media :

Penelitian Ini Ungkap Tipe Orang yang Gampang Diselingkuhi, Cek Sekarang Juga! Kamu Termasuk Nggak?

By Devi Agustiana, Senin, 29 Juni 2020 | 19:36 WIB

Penelitian dari Ohio State University mengungkapkan tipe orang yang sering diselingkui.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID –  Kebahagiann dari dua orang yang saling jatuh cinta adalah bisa menghabiskan waktu bersama seumur hidup.

Kamu mungkin telah menjalin hubungan selama bertahun-tahun dengan pacarmu dan ingin melangkah ke jenjang yang lebih serius, bukan?

Menjaga menjalin hubungan selama bertahun-tahun tentu membuatmu merasa yakin bahwa pacarmu adalah jodoh yang telah Tuhan tetapkan untukmu.

Baca Juga: Terjadi Setiap Menjelang Maghrib, Warga Cianjur Dihebohkan dengan Gangguan Makhluk Halus, Kades Turun Tangan Panggil Paranormal untuk Amankan Warganya!

Namun, apakah itu cukup meyakinkan untuk berkomitmen hidup bersama seumur hidup?

Apakah bisa menjadi jaminan untuk menjaga hati satu sama lain dan tidak berpaling, bahkan selingkuh?

Semua orang sepakat pada anggapan bahwa perselingkuhan adalah pengkhianatan paling tinggi dalam sebuah hubungan.

Baca Juga: Gengsinya Langsung Anjlok di Depan Aburizal Bakrie, Nia Ramadhani Mati Kutu Saat Diajak Makan Pakai Cara Orang Kaya: Lebih Baik Aku Nggak Makan daripada Malu-maluin!

Ada banyak riset yang mengungkap seluk beluk mengenai perselingkuhan.

Namun riset yang satu ini menarik untuk diperhatikan lebih lanjut, yaitu riset mengenai mereka yang diselingkuhi.

Meskipun diselingkuhi bukanlah kesalahan korban, namun memahami faktor-faktor potensial tentang suatu perselingkuhan menjadi penting, sebab perselingkuhan membahayakan sebuah hubungan.

Baca Juga: Ayahnya Tuai Kritikan Pedas Gegara Nikahi Teman Duet Ibunya Sendiri, Dul Jaelani Malah Kepingin Tiru Hal Ini dari Ahmad Dhani

Sehingga, semakin banyak kita mempelajari faktornya, akan semakin besar peluang untuk meminimalisasi kejadian dan dampaknya.

Dilansir Grid,ID dari Kompas.com, Profesor dan mantan Kepala Departemen Psikologi di Monmouth University, Dr. Gary W. Lewandowski Jr menjelaskan tentang sebuah studi yang dilakukan oleh Meghna Mahambrey dari Ohio State University.

Studi yang dipublikasikan pada 2020 itu mencari tahu jawaban dari pertanyaan: "siapa yang diselingkuhi paling sering dalam sebuah hubungan?".

Baca Juga: Ayahnya Tuai Kritikan Pedas Gegara Nikahi Teman Duet Ibunya Sendiri, Dul Jaelani Malah Kepingin Tiru Hal Ini dari Ahmad Dhani

Peneliti fokus pada aspek kepribadian yang membuat seseorang lebih rentan menjadi korban perselingkuhan pasangannya.

Partisipan penelitian berasal dari sampel besar yang representatif secara nasional dengan analisis yang berfokus pada 1.577 peserta.

Sebanyak 898 di antaranya menikah, di usia dewasa menengah atau akhir, yang diwawancarai melalui telepon dan survei laporan diri.

Baca Juga: Kematiannya Diliputi Misteri hingga Dituding Sebagai Ayah Kandung Anak Mayangsari, Harta Adi Firansyah Justru Jadi Rebutan Keluarganya Sendiri dan Kobarkan Perang Mertua Versus Menantu: Setelah Tahlilan, Dia Tanya Warisan

Dari seluruh sampel, 19 persen melaporkan pernah diselingkuhi dengan pola yang sama.

Peneliti kemudian mengumpulkan informasi tentang kepribadian, dengan cara menanyakan partisipan seberapa tepat kepribadian Lima Besar yang berbeda menggambarkan diri mereka:

- Openess (contoh, suka petualang, ingin tahu, dan cerdas).

Baca Juga: Sejak Atta Halilintar Menjalin Hubungan dengan Aurel Hermansyah, Ashanty dan Anang Hermansyah Akui Lebih Antusias Buat Konten Youtube

- Conscientiousness (contoh, tanggungjawab, pekerja keras, dan terorganisir).

- Extraversion (contoh, bersahabat, supel dan suka bicara).

- Agreeableness (contoh, peduli, berhati lembut, simpati).

Baca Juga: Tepis Isu Settingaan Hubungan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar, Ashanty Sebut Sang Youtuber Sudah Menghadap Anang Hermansyah: Anak Aku Sedih Loh Dibilang Gitu!

- Neuroticism (contoh, mudah berubah suasana hati, mudah gugup dan mudah khawatir).

Peneliti juga mencatat serangkaian pengalaman hidup dan meminta para peserta untuk mencocokannya, termasuk apakah "Pasangan terlibat dalam perselingkuhan perkawinan."

Hasil Penelitian

Tentu saja banyak hal yang berkontribusi terhadap perselingkuhan dalam suatu hubungan, tidak hanya berkaitan dengan kepribadian.

Peneliti juga memperhitungkan faktor-faktor seperti usia, pendidikan, jenis kelamin, ras/etnis, dan agama.

Peneliti secara statistik menemukan, dari semua sampel, mereka yang memiliki kepribadian kurang "conscientious" (kurang berhati-hati), yakni lebih ceroboh, kurang kerja keras dan kurang terorganisir, cenderung lebih mungkin menjadi korban perselingkuhan pasangannya.

Baca Juga: Dilepeh Ahok Demi Nikahi Mantan Ajudan, Veronica Tan Dibela Mati-matian dan Dipuji Setinggi Langit oleh Sosok Pria Ini: Ia Wanita Agung....

Ketika peneliti melakukan analisis serupa pada sub-sampel individu yang sudah menikah, peneliti menemukan pola yang sama.

Namun, peneliti menemukan pula bahwa orang-orang dengan karakter "agreeable" alias mudah setuju, yakni lebih hangat dan sering membantu, juga cenderung memiliki pasangan yang berselingkuh.

Namun, hasil penelitian ini bukanlah justifikasi untuk menyalahkan korban perselingkuhan.

Baca Juga: Angga Wijaya Ngemis Maaf hingga Berurai Air Mata soal Tak Kasih Nafkah, Dewi Perssik Sentil dengan Balasan Menohok : Menangis Tidak Menyelesaikan Masalah!

Orang yang berselingkuh adalah seseorang yang melanggar kepercayaan dalam berhubungan dan itu salah.

Pelaku Selingkuh Merasa Mudah Dimaafkan

Yang perlu dipahami bahwa pelaku perselingkuhan merasa pelanggaran mereka akan lebih mudah diampuni ketika pasangan mereka memiliki karakter seperti di atas.

Studi semacam ini menunjukkan pentingnya karakter berhati-hari dan kesesuaian dalam dinamika hubungan.

Penting untuk dicatat bahwa hasil penelitian ini hanya berlaku untuk peserta yang tahu pasangannya selingkuh.

Baca Juga: Pernah Ciuman dengan Cewek yang Bau Mulut, Sule Ngakak: Ya Bau Nggak Gue Terusin

Tingkat perselingkuhan keseluruhan 19 persen kemungkinan merupakan perkiraan yang terlalu rendah.

Pada kenyataannya, lebih banyak orang berselingkuh dibanding angka itu.

Hanya saja pasangannya tidak mengetahui.

Baca Juga: Tiba-tiba Pamer Wajah Polos dan Kalem saat Pakai Piyama, Shandy Aulia Langsung Jadi Sorotan, Netizen: No Filler dan Filter!

Dalam penelitian di atas, jenis perselingkuhan tidak ditentukan, sehingga para peneliti mengandalkan definisi peserta sendiri, yang dapat mencakup berbagai perilaku dari perselingkuhan emosional hingga hubungan seksual

Pada akhirnya, sikap lebih berhati-hati tidak menjamin pasangan kita tidak akan berselingkuh.

Kamu perlu menekankan sikap bertanggung jawab yang lebih besar, disiplin diri, dan saling membantu dapat menguntungkan hubungan, ya.

(*)