Find Us On Social Media :

Mengenal Amelia Hapsari, Sineas Indonesia Pertama yang Jadi Juri Piala Oscar Tahun Depan! 

By Mia Della Vita, Senin, 6 Juli 2020 | 15:30 WIB

Mengenal Amelia Hapsari, sineas Indonesia pertama yang jadi juri piala Oscar tahun depan

Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita

Grid.ID- Academy of Motion Picture Arts and Science (AMPAS) telah merilis 819 nama yang diundang menjadi juri pada penyelenggaraan Piala Oscar tahun depan.

Menariknya, salah satu nama yang turut diundang AMPAS merupakan orang Indonesia, yakni Amelia Hapsari.

Dalam daftar itu, Amelia disebut sebagai sutradara dan produser film Jagoan ala Ahok (2012), dan Rising from Silence (2016).

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Rumah Tangga Ririn Dwi Ariyanti dan Aldi Bragi Dikabarkan Berada di Ujung Tanduk, Begini Kesaksian Penjaga Rumah Mereka yang Kosong Melompong: Kami Nggak Ketemu Mbak Ririn!

Amelia Hapsari adalah seorang sineas yang menjabat sebagai Program Director di In-Docs sejak 2012.

In-Docs adalah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk memperkenalkan film-film dokumenter dari Asia Tenggara ke dunia internasional.

Sebelumnya, ia memperoleh gelar sarjana dan master di bidang Komunikasi dari Ohio University pada 2005 silam.

Baca Juga: Cita Citata Tantang Balik Netizen yang Tanyakan Soal Isu Kepribadian Ganda

Usai lulus dari Ohio, Amelia sempat bekerja sebagai jurnalis China Radio International selama 4 tahun.

Mengutip laman In-Docs, selama bekerja sebagai jurnalis radio di China, ia memproduksi dan mengarahkan berbagai film dokumenter.

Beberapa karyanya sukses menyabet penghargaan nasional dan internasional.

Baca Juga: Amelia Hapsari, Bangun Ekosistem Industri Film Dokumenter

Ia menghabiskan 15 tahun di luar negeri sebelum kembali ke Indonesia pada 2012, dan mulai aktif di indutri perfilman Tanah Air.

Dari Tiongkok, dia sempat pindah ke Timor Leste untuk bekerja di sebuah rumah produksi nirlaba yang membuat program TV, video advokasi, animasi dan drama pendek.

Kemudian Amelia bergabung In-Docs pada tahun 2012 dan menjabat sebagai  program director.

Baca Juga: Hindari Bayar Utang Rp 150 Juta, Seorang Pengusaha di Tanggamus Malah Lahirkan Akal Bulus dengan Aksi Perampokan Tipu-tipu hingga Nekat Tusuk Dirinya Sendiri!

Di lembaga tersebut, ia juga bertanggung jawab untuk penggalangan dana dan kemitraan In-Docs.

Pada 2017 dan 2018 lalu, ia menginisiasi Docs By The Sea, sebuah forum dokumenter internasional.

Dalam forum tersebut, mereka memilih 30 proyek dokumenter dari Asia Tenggara, kemudian dipresentasikan ke industri dokumenter internasional, termasuk festival-festival film ternama.

Baca Juga: Ditanya Sule Soal Perhatian Enji Baskoro pada Bilqis, Ayu Ting Ting Berikan Jawaban Menohok: Nanti Ada Papa Barunya Juga

Dari situlah, Amelia mulai dipandang sebagai kurator film-film dokumenter berkualitas dari Asia Tenggara.

Selanjutnya, Amelia membuat program IF/Then yang bermitra dengan Tribecca Film Institute.

Mengutip Kompas, Senin (6/7/2020), IF/Then merupakan sebuah program yang mendukung proyek-proyek dokumenter Asia Tenggara yang paling menjanjikan dengan hibah dan distribusi di seluruh dunia.

Baca Juga: Tak Malu Umbar Kemesraan dengan Atta Halilintar hingga Digadang-gadang Akan Menikah, Aurel Hermansyah Ternyata Simpan Duka yang Mendalam: Kalau Misal Kita Bawa Sedih Kan Makin Sedih Lagi

Program tersebut telah menghasilkan beberapa film, yaitu Diary of Cattle, How Far I'll Go, Bullet-Laced Dreams, dan The Songbirds of Aceh.

Tak hanya dua program itu, Amelia juga menginisiasi program Good Pitch yang menghubungkan proyek-proyek dokumenter tentang keadilan sosial.

Selama berkarier di industri film, Amelia telah menciptakan banyak karya.

Baca Juga: Ditanya Sule Soal Perhatian Enji Baskoro pada Bilqis, Ayu Ting Ting Berikan Jawaban Menohok: Nanti Ada Papa Barunya Juga

Di antaranya adalah Jadi Jagoan ala Ahok (2012), Akar (2013), dan Rising from Silence (2016).

Film Rising from Silence bahkan meraih Piala Citra sebagai film dokumenter pendek terbaik pada 2018.

(*)