Find Us On Social Media :

Ibu Mertua yang Dulu Disanjung Setinggi Langit Ternyata Sering Nyindir di Belakang, Dewi Perssik sampai Malu Sama Tetangga dan Tukang Sayur, Depe: Kan Aku Menantu!

By Widy Hastuti Chasanah, Kamis, 16 Juli 2020 | 09:00 WIB

Dewi Perssik bongkar tabiat mertuanya yang kerap menyindirnya dari belakang

Laporan Wartawan Grid.ID, Widy Hastuti Chasanah

Grid.ID - Belakangan ini, pedangdut Dewi Perssik membuat heboh netizen lantaran terang-terangan mengatakan ingin cerai dari suaminya, Angga Wijaya.

Bukan tanpa alasan, hal itu karena pedangdut yang kerap disapa Depe ini mengaku jarang diberi nafkah oleh suami yang juga menjadi manajernya.

Tak berhenti sampai di situ, mantan istri Saipul Jamil tersebut lagi-lagi membuat pengakuan yang mengejutkan.

Baca Juga: Makeup Bergaya ala Boneka, Dewi Perssik Justru Tuai Berbagai Reaksi Dari Netizen: Ancur Banget Mukanya!

Diakui Dewi, ia rupanya kerap disindir mertuanya yang dulu ia sanjung setinggi langit.

Bahkan, ia juga membongkar tabiat suaminya yang kerap kabur sebulan setiap bertengkar.

Hal itu diketahui dari unggahan sang pedangdut dalam kanal youtubenya berjudul 'DEPE & ANGGA DI SIDANG MAS BIN'.

Baca Juga: Sempat Dipelet hingga Dapat Serangan Gaib Saat Manggung di Jogja sampai Harus Minum Air Seni sang Ibu Agar Bisa Sembuh, Dewi Perssik: Gosong Mukaku, Kakiku Kayak Ditusuk-Tusuk

Dalam video itu, Dewi tampak disidang oleh kakak kandung Dewi Perssik, Yon Soeharto atau lebih akrab disapa Mas Bin.

Dewi Perssik lantas mengaku bahwa dirinya sebenarnya enggan mengumbar masalahnya ke publik.

Namun karena ia malu dengan para asisten rumah tangganya, tetangganya, hingga tukang sayur, ia lantas membongkar perlakuan mertuanya.

Baca Juga: Bongkar Sendiri Aib Rumah Tangganya, Dewi Perssik Sebut Angga Wijaya Suka Minggat dari Rumah 1 Bulan Tiap Kali Ada Pertikaian

"Sebenarnya aku bukan pengin ngumbar ke media, cuma aku merasa malu sama ART aku semua".

"Aku malu juga sama tetangga-tetangga, aku malu sama tukang sayur".

"Biasa kalau Mi (mertua Depe) belanja tuh ngomongin masalah duit selalu bawa dua puluh ribu," ujar Dewi Perssik.

Baca Juga: Mertua Nangis Seolah Tak Rela Lihat Angga Wijaya Dijadikan Asisten yang Ngintilin Istri ke Mana-mana, Dewi Perssik Muak Difitnah dan Jadi Bahan Omongan di Belakang : Aku Tersinggung!

Lebih lanjut, Depe juga mengaku tak nyaman lantaran mertuanya kerap menyindirnya dari belakang.

"Aku kan menantu, aku enggak nyaman dengan omongan itu. Dan sampai ngomongin harta gana-gini," lanjut Dewi.

Tak hanya itu, mertuanya juga kerap menangis usai Angga Wijaya pulang kerja seolah-olah anaknya disiksa oleh Depe.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Joget Maju Mundur Bareng Cowok dalam Video Akang Gendangnya yang Dituding Vulgar, Dewi Perssik Pasang Badan Bela sang Biduan: Dangdut Gak Goyang Gak Seru!

"Setiap hari kalau kita habis pulang dari Indosiar tuh Mih (mertua) nangis seolah-olah aku menyiksa Aa," imbuhnya.

Depe pun mengaku tersinggung dengan sikap mertuanya lantaran Angga Wijaya telah bekerja sesuai porsinya sebagai manajer.

"Padahal Aa kan memang manajer aku dan ngurusin aku".

"Padahal aku kerja kan dari pagi sampai pagi. Aku di depan kamera. Kadang makan aja sambil makeup, Mas Bin".

"Aa mah pas aku syuting bisa tidur, kenapa Mih nangis? Ini yang membuat aku tersinggung," terang Depe.

Baca Juga: Bersikukuh Pinang Dewi Perssik yang Kini Nangis-nangis karena Tak Dinafkahinya, Angga Wijaya Bongkar Alasannya Persunting Janda Saipul Jamil: Kalau Saya Dapat yang Lajang pun Belum Tentu Senyaman Ini…

Seolah berang dengan kelakuan Angga Wijaya, Dewi Perssik bahkan membongkar bahwa suaminya kerap minggat usai bertengkar.

"Terus ngomong katanya aku temperamen. Aa kan minggat. Kalau berantem Aa minggat sebulan".

"Datang-datang berapa minggu kalau aku enggak minta dia pulang, sebagai suami dia enggak pulang," tandas Dewi.

Baca Juga: Walaupun Nangis Tak Dinafkahi Sang Suami, Dewi Perssik Masih Puji-puji Kebaikan Hati Sang Ibu Mertua

Bukannya memberi penjelasan, Angga terlihat hanya menunduk.

Ia bahkan tak menjawab apa pun hingga Dewi Perssik mendesaknya untuk berbicara.

(*)